“Makanannya dihabisin ya, kalo nggak nanti dapat suami bopengan loh!” kata mamaku ketika aku sedang makan saat masih kecil dulu. Aku jadi tertawa  mengingat di Indonesia banyak sekali “ancaman” dari orang tua yang tidak masuk akal. Tapi untuk kalimat satu ini, pesan sebenarnya adalah untuk tidak membuang-buang makanan. Ternyata hal ini lebih kuat terasa di masyarakat Jerman daripada di Indonesia dan cocok juga dengan budaya mereka yang suka berhemat. Sampai akhirnya muncul gerakan masyarakat yang berinisiatif membentuk organisasi Food Sharing yang memiliki motto “Bagikan makanan daripada membuangnya”
Food Sharing apaan sih?
Jadi organisasi ini didirikan pada tahun 2012. Mereka bermaksud melawan tindakan pembuangan makanan yang kondisinya masih baik untuk dimakan. Dengan begitu mereka menawarkan solusi dengan membuat website jaringan sosial Foodsharing.de yang dimana pengguna internet dapat berperan maupun sebagai pembagi makanan atau penyelamat makanan. Cara menggunakannya mirip dengan Facebook, kita tinggal buat profil dan upload foto makanan yang ingin dibagikan atau bisa mencari orang yang ingin membagikan makanan sesuai lokasi yang kita inginkan. Untuk mengambil makanan, tentunya kita bisa mengirim pesan satu sama lain dan membuat janji bertemu.

Foodsharing ingin menyatukan orang-orang dengan latar belakang yang berbeda dan mengilhami mereka untuk berpartisipasi, berpikir bersama dan menangani sumber daya planet kita secara bertanggung jawab”. Kalimat tersebut aku ambil dari website mereka dan aku setuju banget dengan niat mereka. Nah buat aku sendiri sebagai orang asing, ini merupakan rejeki hehe, kapan lagi dapat hibah makanan gratis? Untuk kalian yang berencana tinggal atau sudah di Jerman, ini bisa kalian  manfaatkan untuk trik berhemat dalam urusan makanan, ini sudah pernah aku bahas di blog sebelumnya.

Tapi selain Foodsharing, ada juga grup penyelamat makanan lain yang aku ikuti di Facebook. Kalo yang ini grup lokal khusus kota Hamburg, di sana malah ada seorang ibu rumah tangga yang rutin membagikan makanan 3 kali seminggu di garasi rumahnya. Jadi dia menyelamatkan makanan yang akan dibuang oleh toko, supermarket, bahkan sekolah anaknya. Aku respect banget deh sama si ibu!

Semoga informasi kali ini bermanfaat yah buat kalian dan ingat jangan buang-buang makanan, karena masih banyak orang yang kelaparan di belahan dunia lain.

Liebe Grüße,
Alvita

Comments

  1. Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa butuh banget nih di Malaang, apalagi kan banyak mahasiswa wkwkwkw. Widih jadi bayangin gmn misalnya ada yg bagi2 rawon gt wkwkwkw xD

    Indonesia butuh banyak filantropis kaya gitu XD

  2. Aku pernah nonton tv, ada toko khusus gitu di Jerman yg jual aneka bhn makanan/makanan yg expired. Orang Jerman sih klo makanan sdh lewat tgl kadaluarsa mereka ga mau makan. Atau klo aku simpan makanan/minuman di kulkas suamiku pasti nanya tuh sdh brp hari sejak dibuka. Selama masih bagus biasanya aku makan aja haha, klo orang Jerman takut sakit perut katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *