Pasti kita teah mendengar bahwa di negara maju, pemerintah memberi banyak tunjangan kepada rakyatnya. Seperti di Jerman, pemerintah pun juga demikian memperhatikan ibu hamil, orang tua dan anak-anak. Apa saja bentuk tunjangan itu?

1. Mutherschutz atau Perlindungan Ibu Hamil

Ibu hamil wajib berhenti bekerja sejak usia 6 bulan kehamilannya demi melindungi sang anak yang dikandung. Sejak usia kehamilan 6 bulan, sampai melahirkan, ibu hamil juga dibayar penuh dari perusahaan tempat dia bekerja. Semua biaya mulai dari kontrol kandungan, melahirkan, baik normal, operasi ditanggung pihak asuransi. Semua instansi, perusahaan, firma baik besar maupun kecil di Jerman mempunyai peraturan yang sama dalam hal perlindungan ibu hamil dan anak karena peraturan tersebut ditetapkan oleh pemerintah pusat.

2. 1 sampai 3 Tahun Elternzeit atau Cuti Ortu

Tentang lamanya cuti yang boleh diambil oleh seorang tenaga kerja, tergantung pihak perusahaan dan kota tempat bekerja. Contohnya di Hamburg, para orang tua berhak mendapat cuti selama satu tahun setelah melahirkan, dan boleh memperpanjangnya selama 6 bulan serta digaji penuh oleh perusahaan. Jika sang ibu masih ingin cuti setelah satu tahun setengah, mereka boleh memperpanjangnya hingga 3tahun tapi hanya dibayar 50-70% gaji, bukan dari perusahaan, melainkan dari pihak asuransi pemerintahaan terkait. Setelah cuti ortu habis, sang ibu boleh kembali bekerja ke perusahaan sebelumnya (perusahaan tidak berhak memecat ibu hamil dan ibu yang memperpanjang cuti hamilnya). Keputusan kembali ke perusahaan sebelumnya atau melamar ke perusahaan baru adalah keputusan sang ibu sendiri. Di München, cuti ini bisa diambil sampai 3 tahun lamanya.
Kabar gembiranya: cuti ortu bukan hanya untuk ibu hamil, tapi untuk SANG AYAH juga. Jadi jika kedua orang tua bekerja, sang ayah juga boleh mengajukan cuti selama 1 tahun untuk menemani istri dan anak-anak mereka di rumah dan digaji penuh.
Pengecualian untuk anak kembar, orang tua boleh mengambil cuti sampai 5 tahun dan tentu saja digaji penuh dari perusahaan.

3.Tunjangan anak

Tunjangan anak di Jerman tergantung berapa jumlah anak. Jika orang tua mempunyai satu sampai 2 orang anak, maka tunjangan yang diperoleh sebesar 190 euro ( 2,8 juta) per bulan. Anak ke tiga sebesar 196 euro perbulan (2,95 juta), anak ke empat dan seterusnya sebesar 221 euro per bulan (3,3 juta). Jumlah ini tergolong sangat kecil mengingat kebutuhan anak juga sangat besar.
Sampai kapan tunjangan anak diberikan? SAMPAI SI ANAK BEKERJA. Ya! kalau di usia 26 tahun si anak masih kuliah misalnya, maka orang tua masih mendapat tunjangan anak-anak mereka dari pemerintah per bulan.

4. Tunjangan untuk orang tua yang berpenghasilan rendah dan bekerja secara perorangan

Apabila sang orang tua berpenghasilan rendah, mereka bisa lapor diri ke pemerintah dan mendapat tunjangan tambahan sebesar maksimal 140 euro (2 juta) perbulan per anak. 
Bagaimana dengan orang yang bekerja perorangan? Mereka juga berhak mendapatkan cuti orang tua dengan gaji dari pemerintah. Begitu pua ibu hamil yang bekerja perorangan, mereka juga berhak berhenti atau cuti kerja sejak usia kehamilan 6 bulan dan digaji oleh pemerintah.

5. Tunjangan orang tua yang memiliki anak cacat

Anak cacat juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Selain tunjangan anak, tunjangan kesehatan, treatment khusus, terapi, dan lain sebagainya juga adalah tanggungan pemerintah. Contohnya, penderita cacat mental dan epilepsi di tempat aku dulu bekerja membutuhkan sebuah kursi roda khusus, yang dirancang khusus untuknya seharga 17.000 euro ( 255 juta), atau mainan seharga 5000 euro (85 juta) demi melatih keterampilan motoriknya. Semuanya dibayar oleh asuransi pemerintahan terkait.
Jika orang tua yang memiliki anak cacat berhenti bekerja karena keharusan merawat sang buah hati yang cacat dan membutuhkan perhatian khusus, maka pemerintah juga memberikan ‘pflegegeld’ kepada orang tua. Pflegegeld atau uang perawatan adalah uang yang diberikan kepada orang tua karena merawat anaknya yang cacat.  Sekali lagi, anak atau orang cacat adalah tanggungan pemerintah. Kalau mereka cacat mental dan fisik parah, adalah sebuah keharusan bagi pemerintah untuk merawat dan melindunginya sehingga mereka bisa melangsungkan hidup layaknya orang normal. Sehingga pemerintah juga menggaji orang tua yang merawat anaknya yang cacat. Untuk satu orang cacat saja, pemerintah bisa mengeluarkan uang sekitar 15.000 euro perbulan untuk membayar asisten-asisten yang membantunya, biaya terapi, kesehatan, hiburan dan sebagainya.

Mengapa pemerintah Jerman sebegitunya memperhatikan anak-anak? Karena banyak pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Banyak wanita yang lebih memilih berkarir ketimbang mengurus anak. Bahkan pemerintah Jerman memprediksi bahwa 20-50 tahun ke depan, jumlah anak-anak di Jerman akan semakin berkurang. Yang artinya akan lebih banyak orang tua ketimbang generasi penerus mereka. Banyak pendatang bukan Jerman yang sewaktu waktu akan kembali ke negara asalnya dan tidak menetap di Jerman lagi dan sebagainya. Tentu saja ini sangat kronis, karena jika generasi penerus berkurang, siapa yang akan bekerja? kalau pekerja berkurang, siapa yang akan membayar pajak. Pemerintah juga mempunyai wacana akan menghapuskan pensiunan karena 50 tahun ke depan, akan lebih banyak orang tua (pensiunan) di Jerman ketimbang generasi muda yang bekerja. Orang-orang tua di Jerman rata-rata hidup lama 80-90 tahun dan mendapat pensiunan dari pajak yang mereka bayarkan dulu saat mereka bekerja ditambah pajak yang dibayarkan para pekerja muda. Lha kalau tidak ada pekerja muda, pemerintah juga tidak mau rugi membayar pensiunan yang sudah tidak produktif lagi. Oleh karenanya wacana penghapusan pensiun ini juga dipertimbangkan. Di Perancis juga demikian, bahkan pemerintah menggalakan program pemberian medali kepada orang tua yang punya banyak anak. Agar mereka semangat membuat anak. LOL.

Demikian sharing kita kali ini tentang tunjangan anak di Jerman. Sampai ketemu di topik lain.

Viele Grüße

Comments

  1. Mba, insyaallah Saya mau berencana FSJ dengan suami saya (kami sesama orang Indonesia),
    Ada Beberapa pertanyaan mba
    1. Suami saya cari FSJ yang ada unterkunft nya Kan denger” biasanya sekamar 1 orang aja ya boleh nya? Nah berhubung saya ga dapet unterkunft apakah boleh saya bersama suami saya tinggal di unterkunft suami?
    2.,bila di tengah FSJ saya hamil/lahiran apakah juga dapat tunjangan kehamilan hingga melahirkan dari pemerintah jerman? Seperti yang mba sebutkan di atas? Krn FSJ kami hny sbg batu loncatan suami lanjut kuliah di Jerman dan memang berencana tinggal Lebih lama.
    3. Apakah dg punya bayi kita harus cari hunian baru? Secara punya bayi Kan brisk ya mba, ganggu tetangga kamar. Klo Iya cara nyari hunian gmn ya, suami saya tetep lanjut FSJ tapi saya Kan uda ga boleh FSJ klo uda uda punya anak Kan?
    4. Klo saya sudah tidak fsj smntara suami masih fsj padal masing” kita Kan apply visa 1 tahun. Nah nasibnya saya apakah harus balik ke Indo atau saya masih bisa stay di Jerman sampe visa habis? Asal bisa membuktikan bahwa saya juga ga kurang 400 euro per bulan?
    Soalnya kami baru nikah, hny mengandalkan uang dari FSJ aja Dan saya mungkin Mau coba nebenjob yg mba pernah posting itu.
    5. Dan Kalo lahiran di jerman harus urus visa lagi brti ya, gmn ya mba kebijakannya.
    Maaf mba Jerman saya masih A2 dan saya sudah tny dg narasumber lain tpi krn dia FSJ pas single jadi blm bisa bantu jawab.
    Makasih banyak mba sblumnya

    1. Wah, terima kasih atas pertanyaannya, saya akan coba bahas dengan menulis satu artikel seputar itu. Ditunggu yaaahhh.

  2. Terima kasih atas artikel nya. Betul betul sangat takjub dengan artikel yang mbak tulis. Semua artikel sangat membantu mencari tahu tentang negara German seperti apa. Karena sebenarnya pacar saya orang german, tahun depan kami akan menikah di Indonesia. Tapi sangat butuh referensi tentang persyaratan menikah dengan orang German, karena terakhir aturan menikah yang saya baca di artikel itu tahun 2016, mungkin untuk saat sekarang ada perubahan. Mohon informasi nya mbak, terima kasih..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *