Asuransi Kesehatan Di Jerman

Beberapa hari yang lalu, saya sempat dibuat sedih karena membaca berita tentang fasilitas asuransi kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah baru-baru ini, BPJS, tak berjalan semulus yang diharapkan. Saat update status di facebook tentang hal itu, dari sekitar 20 komentar, hanya 2 saja yang merasa puas dengan layanan BPJS. Sisanya? Banyak yang mengeluh karena penanganan dokter yang enggan melayani pasien kalau mereka memakai BPJS. Mengapa hal ini bisa terjadi? Saya tidak mengerti. Saya harap ke depannya pelayanan asuransi kesehatan BPJS di Indonesia ini semakin membaik dan tidak ada oknum yang memanfaatkan pelayanan ini untuk mencari keuntungan pribadi.

Baca juga : kisah  ambulan dan pertolongan pertama di Jerman

Saya harus menekankan kembali bahwa di Jerman, tak ada dokter atau petugas kesehatan yang menolak pasien dengan alasan menggunakan polis asuransi tertentu. Di Jerman, setiap individu mempunyai asuransi kesehatan dan itu hukumnya wajib. Meskipun ada juga pendatang yang tidak mau membayar polis asuransinya dan akhirnya tidak memiliki kartu asuransi. Meskipun demikian, sekalipun orang tidak punya uang dan tidak punya asuransi kesehatan, begitu orang itu sekarat dan lari ke rumah sakit, wajib hukumnya bagi para petugas medis menolong orang tersebut dan negara yang akan mengurus administrasinya. Jangankan orang, anjing, tikus, kucing dan peliharaan lainnya saja punya asuransi kesehatan masing-masing, loh!.

Lalu, bagaiman asuransi kesehatan di Jerman itu? Apakah seperti BPJS yang dicanangkan dan dikelola oleh pemerintah? Berikut ulasannya:

1. Gesetzliche Krankenversicherung (baca: gezetslikhe krankenversiherung) atau GKV

Gesetzliche Krankenversicherung bisa dibilang  polis asuransi umum. GKV bahkan sudah dicanangkan di Jerman sejak tahun 1883 oleh Otto von Bismarck sebagai bentuk kesetaraan buruh dan pekerja pada saat itu. GKV jangan dibayangkan hanya satu perusahaan raksasa yang menaungi jutaan orang. GKV hanyalah nama dari jenis asuransi itu sendiri. Perusahaan asuransi yang beroperasi dan menjalankan program pemerintah ini ada lebih dari 110 perusahaan (data dari wikipedia menyebutkan ada 117 perusahaan asuransi kesehatan pemerintah). AOK (Allegemaine Ostkrankenkasse) adalah salah satu yang paling populer, TK (Technische Krankenkasse), BKK, dan masih banyak lagi. Aku sendiri memakai HEK (Hanseatiche Krankenkasse) karena tidak begitu banyak pelanggannya dan selama ini pelayanan customer service nya sangat cepat tanggap.

Tiap-tiap warga negara berhak memilih sendiri mereka mau daftar di polis asuransi umum yang mana. Harga perbulannya, meskipun tidak terpaut jauh, namun terkadang ada yang lebih mahal sedikit dari yang lainnya. Untuk pelajar hingga umur 30 tahun contohnya, aku membayar polis sebesar 90 euro (1,3 juta) per bulan.

Berapa besarnya asuransi kesehatan yang wajib dibayar untuk para pekerja? Untuk pekerja, bisa berkali-kali lipatnya, tergantung berapa penghasilan mereka perbulan.  7,3% dari penghasilan kotor akan langsung dipotong dari penghasilan mereka, lalu perusahaan tempat mereka bekerja juga wajib membayar polis asuransi kesehatan untuk masing-masing pekerjanya sebesar 7,3%. Jadi sebenarnya satu pekerja membayar 14,6% untuk asuransi kesehatan, separuh dari gaji mereka, separuh yang lainnya dibantu perusahaan. Rumit, ya? Yah begitulah Jerman.

Asuransi ini membayar semua biaya termasuk periksa dokter, terapi kesehatan, juga biaya pengobatan. Untuk biaya pengobatan, tergantung obat yang disarankan oleh dokter. Terkadang dokter bilang, “Anda wajib minum obat ini dan menebusnya di apotek!”. Kalau demikian, kita menebus obat tersebut di apotek, berapapun mahalnya obat tersebut, kita hanya perlu membayar 5 euro saja, sisanya ditanggung pihak asuransi.

Jika dokter bilang, “Anda bisa menebus obat ini, bisa juga tidak, tidak wajib.”. Kalau seperti ini, biasanya dokter akan menuliskan resepnya di kertas yang berbeda dan kita harus membayar sepenuhnya (bukan hanya 5 euro saja), karena bukan obat wajib. Asuransi juga tidak mau membayar biaya pengobatan yang bertujuan untuk kecantikan. Misalnya, terapi untuk mempercerah kulit, mempercantik gigi, dsb. Namun, para remaja yang giginya morat-marit, sebelum mereka berusia 18 tahun, dianjurkan untuk memasang kawat gigi dan biayanya ditanggung pihak asuransi. Kalau kawat gigi sekedar untuk gaya-gaya an saja, mereka tidak mau mengganti. Begitu juga dengan jerawat, pemuda di masa pubertas yang mempunyai masalah dengan jerawat, mengganggu, gatal, dan membengkak, dianjurkan ke dokter kulit untuk melakukan perawatan. Operasi tahi lalat yang dicurigai berpotensi menjadi kanker kulit juga ditanggung biayanya, namun jika hanya untuk alasan kecantikan dan senang-senang saja, kita harus bayar sendiri.

2. Private Krankenversicherung (PKV)

Private Krankenversicherung adalah asuransi kesehatan pribadi. Kalau kita asumsikan kata ‘Private’ disini, tentunya tak jauh dari arti yang sesungguhnya, yakni pribadi, eksklusif, privat, dsb. Perusahaan asuransi pribadi ini merupakan perusahaan asuransi swasta yang berdiri dibawah naungan pemerintah juga. Bedanya, perusahaan asuransi ini, lebih mengutakamakan keuntungan atau laba yang akan diperolehnya dari nasabah, sedangkan polis umum tidak.

Kalau polis umum, gaji kita akan langsung dipotong dari perusahaan, sebaliknya kalau polis pribadi,  perusahaan akan memberikan uang gaji kita dan kita membayar sendiri dengan mentransfer ke perusahaan asuransi pribadi ini. Kita pastinya sudah tak asing dengan perusahaan Allianz, AXA, SIGNAL IDUNA. Beberapa perusahaan tersebut merupakan perusahaan asuransi privat.

Besarnya nominal yang harus dibayar ke asuransi privat ini tidak tergantung pada persentase gaji kita. Tapi sudah ditentukan oleh perusahaan asuransi. Perusahaan tentu saja tetap membantu 7,3% dari gaji kotor untuk asuransi tersebut.

Para dokter juga mendapat uang lebih dari pasien yang terdaftar di asuransi privat. Sehingga, terkadang pasien-pasien tersebut lebih diutamakan, tapi bukan berarti pasien dari GKV lalu diabaikan.

Sebelum daftar PKV, biasanya kita harus tes kesehatan dulu. Kalau kita ada riwayat penyakit, misalnya TBC atau kanker, PKV tidak akan mau membayar atau mengcover biayanya. Tapi jika kita sudah lama terdaftar di PKV, dan tiba-tiba sakit kanker, PKV akan mengcover. Mengapa? karena perusahaan ini tidak mau rugi. Berbeda dengan GKV, yang tetap mengcover biaya pasien meskipun sebelumnya sudah beriwayat sakit.

Oh iya, sebagai info tambahan, biaya asuransi anak-anak biasanya langsung dipotong bersama gaji orang tuanya (kalau GKV), kalau di PKV, ada kemungkinan mereka medaftar asuransi keluarga untuk istri dan anak-anak dan transfer ke perusahaan asuransi sendiri (tidak langsung dipotong gaji).

Sejauh pengalamanku di Jerman, meskipun selalu terdaftar di polis asuransi kesehatan umum, aku tak pernah mempunyai pengalaman buruk diabaikan dokter atau ditolak. Semua orang Jerman sadar akan pentingnya kesehatan dan bekerja untuk kesejahteraan bersama. Tak bisa dipungkiri, orang Jerman rata-rata hidup 80 hingga 90 tahun lamanya, setelah pensiun di usia 65, mereka masih terbilang segar bugar karena sehat, tak khawatir akan sakit dan mahalnya biaya pengobatan, berlibur ke manca negara, dsb.

Sampai jumpa di topik menarik berikutnya,

Viele Grüße

18 Comments

  1. BPJS sebenernya sudah mulai bagus kok mbak akhir-akhir ini. Ya maklum mbak, namanya juga berdiri 2014. Baru 3 tahun. Sudah banyak kok perubahan-perubahan yang dilakukan dalam pelayanannya. Kuncinya mah sabar. Sama satu lagi, jangan daftar BPJS di rumah sakit umum milik pemerintah. Pake swasta. Josss !!!

  2. PKV kalau ga orang kaya banget mending pikir ulang deh klo mau masuk, soalnya ga bisa keluar lagi. Biaya bulanannya juga gede banget. Berlaku cuma buat sendiri, misalnya pria berkeluarga yg pakai PKV ini maka istri dan anak2nya harus punya asuransi lain. Klo jarang2 banget ke dokter ya kupikir sih rugi banget pakai PKV ini.

  3. di SULSEL pasien dengan BPJS perlahan sudah dihilangkan neng …entah mungkin karna apa ,,,padahal sangat membantu meringankan biaya berobat

  4. Pelayanan kesehatannya lebih maksimal ya, terlepas dari urusan si pasien dg asuransi. Iya kalau untuk kecantikan ya nggak bisa di-cover. Siapa suruh cantik? Ehhh… haha…

  5. Berapa tarif pajak penghasilan perusahaan Indonesia yg mempunyai kantor cabang di Jerman? Apa pajak bisa dikreditkan di Indonesia..? Mohon pencerahan

  6. Perusahaan di Jerman setahuku memberlakukan pajak sesuai dengan besarnya perusahaan dan besarnya omset per tahun. Tentang itu, saya harus banyak mencari tahu dulu sebelum memberikan tanggapan. 🙂 terima kasih atas pertanyaannya, akan saya jadikan PR 🙂

    • Setahuku kalau asuransinya privat ditanggung, kalau asuransi negara nggak. Tapi mungkin bisa jadi PR buatku untuk mencari tahu seputar ini. Terima kasih pertanyaannya ya 🙂

  7. Maaf kak, saya masih bingung dengan cara kerja asuransi disini.
    Saat di Indonesia apabila kita ikut asuransi kebanyakan berjangka sesuai dengan kesepakatan waktu dengan agen asuransi. Dan apabila tidak terjadi apa2 uang tersebut dapat dikembalikan.

    Apabila di Jerman, cara kerja asuransi apa seperti BPJS? tetap tidak ada pengembalian apabila tidak terjadi sesuatu? katakanlah saya di jerman hanya untuk 1 tahun.
    Lalu, apabila saya ingin ke Jerman dan saya sebelumnya menggunakan produk asuransi dari salah satu Bank di Indonesia seperti “Travel Insurance” yang bisa digunakan di negara Jerman, apa itu juga bisa berlaku disana?

    Mohon arahannnya. Terimakasih

  8. Maaf kak
    Apabila kita ikut asuransi di Indonesia kita membayar polis sesuai dengan jangka waktu tertentu. Dan apabila tidak diklaim, uang akan kembali.
    Apa di Jerman sistem asuransi seperti BPJS? Dimana kita wajib membayar setiap bulan dan apabila tidak terjadi sesuatu tidak ada pengembalian uang? Katakanlah saya di Jerman hanya 1 tahun.
    Lalu, apabila saya ke Jerman menggunakan produk asuransi perbankan Indonesia seperti “Travel Insurance” yang katanya berlaku di Jerman. Apakah itu juga bisa digunakan disana?

    Mohon arahannya. Terimakasih

    • Setahuku uang nggak bisa kembali. Kalau kamu ke jerman hanya untuk traveling, berlaku, tapi kalau untuk tinggal setahun nggak.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


x

Related Posts

Panduan Menulis Motlet dan CV untuk Apply Visa FSJ/BFD ke Jerman
Program FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr) dan BFD (Bundesfreiwilligendienst) di Jerman adalah bentuk layanan sukarela di Jerman yang ditujukan unt...
Info Lengkap Tentang Oportunity Card atau Chancekarte ke Jerman
Kesempatan terbaru untuk tinggal dan bekerja di Jerman melalui Opportunity Card atau Chancenkarte merupakan bagian dari upaya Jerman untuk menari...
Contoh Motivation Letter Yang SUKSES Apply Visa Au Pair di Kedubes Jerman
Tentang panduan membuat motivation letter dan CV sebagai syarat mengajukan Visa di kedubes Jerman, silakan dibaca dulu di artikel ini: Panduan Me...
powered by RelatedPosts
Ada yang ingin ditanyakan?