Meskipun demikian, kita pasti setuju bahwa konsep cantik itu menular tergantung lingkungan dan pola pikir yang sudah terpengaruh budaya yang mengakar. Aku yang sejak kecil tinggal di Indonesia, melihat tayangan televisi di Indonesia, bergaul dengan orang Indonesia, punya konsep cantik yang sama dengan kebanyakan orang Indonesia, yakni cewek dengan kulit putih, mancung, rambut lurus, chubby imut pipi tembem, kalau bisa senyumnya menawan dengan gigi rapi, pokoknya semacam orang Cina, Jepang, Korea tapi agak chubby gitu deh.
Saat pertama kali datang di München, host motherku (Nadja) yang cantik jelita mirip Jennifer Anniston itu selalu bilang padaku, “Kapan sih aku bisa punya kulit kayak kamu? Perasaan musim panas lalu aku sudah menjemur diri terus-terusan, tapi tetap saja kamu lebih gelap, duuuh kalau dekat kamu rasanya gak ingin makan, adik aku juga bilang saat liat kamu, langsung pengen diet selamanya. Kapan kita bisa sekurus kamu ini!”
Jasmin menurutku tidak gendut, kalau dibayangkan, dia mirip sekali Bernadette di Big Bang Theory. Amat sangat mirip, cantik, nggak begitu tinggi, rambutnya pirang, senyumnya, gayanya, persis sekali. Ternyata aku yang ingin memuji malah jadi bikin tersinggung, sejak itu aku selalu hati-hati kalau berkomentar tentang kurus gendut.
Orang Jerman, sama seperti orang di seluruh dunia pada umumnya. Mereka juga punya konsep cantik yang relatif. Kita mati-matian ingin kulit yang lebih terang, mereka mati-matian ingin mencoklatkan kulitnya. Kalau tidak percaya, salon perawatan wajah seperti gambar di bawah ini bisa kalian temui di mana saja di Jerman:
Arti: Coklat Yang Sempurna dengan Semprotan Pencoklat 100% UV-Filter |
Bukan hanya salon untuk penggelap kulit, studio matahari buatan juga nggak kalah populer dan banyak terdapat di Jerman:
Visit: Stadtwerke-Kapfenberg untuk info tentang berjemur di studio matahari buatan. Di sini orang-orang akan berjemur layaknya di pantai, pakai bikini, agar kulit mereka bisa terkena sinar matahari (buatan) dengan rata, dan coklatnya rata |
Saking pengennya jadi lebih gelap, mereka juga menggunakan krim pencoklat kulit. Nadja pernah bilang padaku kalau dia selalu beli krim pencoklat wajah agar wajahnya terlihat agak coklat. Aku punya seorang teman Jerman yang selalu saja menolak kuajak foto denganku, dia bilang seperti ini, “Pokoknya kalau foto berdua saja aku nggak mau! Aku kelihatan gendut dan putih seperti babi, sedangkan kamu kurus dan eksotis seperti model, mukamu itu juga kecil banget, kalau kita selfie aku jadi terlihat mengerikan disamping kamu!”. Idiiih apa-apaan sih, aku sempat marah karena aku pikir dia kan temanku, harusnya kita have fun foto-foto bareng buat dijadikan kenang-kenangan.
Lalu, mengapa kulit gelap lebih disukai dan populer di Jerman? Dari banyak sumber dan penelitian yang kulakukan, aku berkesimpulan satu hal: Semua ini lagi-lagi karena pencitraan. Loh kok?
Ratusan tahun yang lalu, kulit putih dan bersih lebih populer dan disukai di daratan Eropa atau di dalam budaya orang barat. Karena orang yang berkulit putih, diasumsikan sebagai orang yang bekerja di dalam ruangan (White Collar Workers), kerja kantoran, elegan, punya banyak uang, kaya, rupawan. Sedangkan orang berkulit gelap identik dengan buruh, pekerja kasar dan serabutan, yang kerjanya di bawah terik matahari, di luar gedung, miskin, serta berpenghasilan rendah.
Seiring dengan perkembangan jaman dan berbagai perubahan di dunia kerja serta pendapatan yang setara antara pekerja kantoran dengan pekerja lapangan, asumsi kulit putih dan kulit gelap itu jadi terbalik.
Sekarang, mengapa kulit gelap lebih disukai? Karena orang yang punya kulit lebih gelap diasumsikan sebagai orang yang berpenghasilan lebih sehingga bisa berlibur, menjemur diri di pantai, bisa mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup, lebih sehat karena punya pigmen kulit yang lebih dan tidak rentan terkena kanker kulit. Sedangkan orang yang kulitnya putih terlalu berkutat dengan kerja, kurang bahagia, berpenghasilan kurang sehingga tidak bisa atau malas berlibur, rentan terkena kanker kulit, dsb. Kanker kulit adalah momok bagi para bule. Tiga dari 5 orang Jerman yang kukenal pernah melakukan operasi tumor yang dicurigai sebagai kanker kulit para tahi lalat mereka.
Jadi pencitraan di masyarakat kalau kulit orang Jerman bertambah satu tingkat lebih gelap adalah mereka pulang dari liburan, bersenang-senang, menikmati hidup, keren bisa pergi ke tempat yang punya sinar matahari, meskipun ternyata mereka perginya ke sonnenstudio. 😀
Meskipun demikian, orang Jerman tidak serta merta memilih pasangan berdasarkan warna kulitnya. Memang banyak sekali orang Jerman yang suka sama orang negro berkulit hitam legam, atau orang Asia yang kulitnya coklat eksotis, tapi banyak yang suka orang berkulit kuning langsat seperti Cina, atau putih pucat seperti kulit mereka sendiri. Orang Jerman sama seperti semua orang, memilih pasangan berdasarkan karakter dan kecantikan hati, juga kecocokan dan kesesuaian dengan diri mereka sendiri, serta banyak pertimbangan lain-lain. Secantik, segelap apapun kulit kita, kalau ternyata dirasa tidak sesuai, kurang menarik, nggak nyambung kalau diajak ngobrol? Ya nggak jadi cantik menurut mereka.
Jadi, bagi kalian yang mengalami nasib sama seperti aku di Indonesia: dibully karena item, jangan minder, bersuka cita saja, karena di Eropa, kulit gelap dan muka tirus sangat digemari. Bahkan kalau melihat berita di TV dan cerita dari berbagai sumber, banyak sekali remaja-remaja di Jerman yang sampai masuk rumah sakit karena diet ketat. Mereka juga memakai bedak pencoklat wajah yang tebal sehingga mukanya terlihat coklat, tapi badannnya masih terlihat putih. Hal ini juga tidak bisa terlepas dari pengaruh mode, iklan, dan TV yang (di Jerman) menyuguhkan model-model berkulit gelap serta kurusnya sampai tinggal tulang kulit, dada rata, dsb. Mulai sekarang, cintai diri sendiri saja. Pasti suatu saat ada yang mencintai kalian bukan dari penampakan luarnya, tapi aura yang terpancar dari kecantikan hati.
Baca juga:
8 tanda cowok Jerman tertarik padamu!
9 Ciri Cowok Jerman Yang Serius Menjalin Hubungan
Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa
Liebe Grüße
Jadi primadonaaaa
Coba dsni 🙁
Oh, wow jadi sampe ada studio buatan khusus but jemuran kulit ya#eh,salah ngegelapin kulit gitu. Pasti muahal ya
Gila orang mau kulit putih diorang kena sunburn kah😂😂 apa pun harap mereka tak lebihan sampai sunburn udah lah kita mau lagi putih dia mau lagi gelap aduh pening
mengapa kulit gelap lebih disukai dan populer di Jerman? Dari banyak sumber dan penelitian yang kulakukan, aku berkesimpulan satu hal: Semua ini lagi-lagi karena pencitraan. Loh kok?
Nah mulai sini saya tertarik membaca artikel tulisan ini..
siip dapat ilmu baru..
Berbanding terbalik dengan Indonesia ya. Rata-rata mendambakan kulit putih hahahhah
Rumput tetangga memang lebih hijau ya.. Sebagai manusia selalu saja minta yang lebih.
di Indo belum tren kulit gelap 😀
dihitung per jam itu…kalau nggak salah 8 euro gitu perjam…
senang klo bermanfaat
iya sungguh terbalik
iya chori
Hihihi, bener2 beda sama selera kita ya. KAlo di sini yg putih kayak artis korea, di sana yg item2. Memang selera beda2 ya Mbak. Tapi baca 2 paragraf awal bikin ngikik lho hihihi
Nah iya bener kak, temenku orang Spanyol jg blg ke aku gini "Menurut orang Eropa kamu itu cantik." Aku langsung tersipu malu kan karena abis dipuji, tp ya itu tadi standar kecantikan itu jg terlanjur melekat dimasyarakat.
bener bangettt
Haha Pacar saya org Ireland putihx kyk vampire jadi pas deketan sm sy jd susu n chocolate sy minder abis krn kulit sy gosong sndirian dia malah ngotot bilang klo kulit gosong sy bikin iri dia sm kluargax tp jujur sy minder bgt klo foto secara sndrian hidung kempes kulit gosong mata cokelat selama ini udah kenyang dibully bbrp keluarga sndiri tp akhirx tuhan pertemukan dengan org yg bahkan mengagumi kkurangan sy. Hehehe
Hai Eka,,,, wkkk ngakak baca komenmu…
You are not alone. Lah q abis dibully pas sekolah dl..
Mana kgag laku di Negri sendiri. Giliran stay d eropa. Pcr Ku sibuk jagain q wkwkwkwkw….
Wkkkkkkk bnerrr…. 🙂
Jd inget anaku..keukeuh ingin kuliah di jerman krn ingin dpt orang bule krn minder kulitnya hitam… weleh setekah kuliah mah malah dapetnya orang china indonesia yg sdh jd warga negara jerman
Wahhh bersyukur,,,temanku juga ada yang seperti itu, namanya juga jodoh 🙂
Hampir yg d tulis d blog smua benar..itu pengalaman pribadi sya yg bersuamikan seorang Warga jerman..jd coklat atau hitam sangatlah cntik menurut sbgian laki2 jerman..be your self..