Di Jerman, kita tidak perlu ragu untuk minum air langsung dari kran. Iya, air ledeng yang mengalir lewat kran di wastafel dapur, wastafel kamar mandi, semua layak minum dan teruji secara klinis.

Awal-awal tinggal di Jerman, aku seringkali tidak percaya bahwa kita bisa meminum air mentah dari ledeng tersebut. Saat di Indo, tentu saja kita harus memasaknya terlebih dahulu. Aku yang tinggal di Batu, di kawasan pegunungan, kadang suka jengkel kalau air di teko habis, air galon habis, lalu kita harus masak air ledeng terlebih dahulu, nunggu sampai airnya dingin baru boleh diminum, padahal sudah kehausan setengah mati. Tak jarang aku minum saja air dari kran, akibatnya? tentu saja hari berikutnya kalau nggak mencret ya pilek. Hhehe.

Tahun pertama tinggal di Jerman, terus terang aku TAK PERNAH satu kalipun diserang sakit, padahal tiap hari minum air kran. Aku yang selalu penasaran ini, akhirnya bertanya mengapa air di Jerman bisa langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu?. Demi menjawab keingintahuanku, Nadja membawaku jalan-jalan ke pinggir danau Unterföhring dan menunjukkan sebuah area yang luasnya kira kira 1000 meter persegi (aku tak tahu pasti, tapi nggak luas-luas banget). Di area berpagar kawat tersebut, terdapat beberapa tabung air raksasa dan satu bangunan besar sekali yang juga berbentuk seperti tabung air (galon terbalik). Ternyata, tempat tersebut adalah tempat air diproses sehingga bisa dikonsumsi langsung.

Apakah benar-benar aman?

Sebuah studi menunjukkan bahwa 92% masyarakat di Jerman percaya akan kualitas air minum dari kran. Seorang ahli Ekologi, Jürgen Steinert, membuktikan bahwa kualitas air kran di Jerman tetap aman dikonsumsi dan tidak perlu meragukan kualitasnya.

Tujuh puluh persen air di Jerman bersumber dari air tanah, mata air, sisanya berasal dari air sungai, waduk, danau, dan laut. Sumber air ini dialirkan terlebih dahulu ke sterilisasi air sebelum pada akhirnya dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Jadi, yang aku lihat di dekat danau tersebut adalah Uferfiltrat (tempat penyaring dan sterilisasi air).

Kronologinya bisa kita lihat pada gambar ini:

Visit: Bayerische Staatministerium Für Umwelt dan Trinkwasser in Bayern

Nomor 1, 2, dan 3, adalah sumber air berasal
nomor 4, air dialirkan ke tempat penyaringan atau pengelolaan air
nomor 5, setelah dikelola, disaring, dibersihkan, diuji secara klinis, air tersebut dipasok di sebuah tangki raksasa yang dibangun di tempat yang lebih tinggi dengan tujuan memudahkan saluran air ke rumah-rumah
nomor 6. pipa yang mengalirkan dari tangki pemasok air ke rumah-rumah
nomor 7. Rumah tangga dan industri bisa menikmati pasokan air bersih tanpa harus dimasak terlebih dahulu.

Wah air mineral kemasan nggak laku dong?

Meskipun kita bisa minum air dari kran ternyata orang Jerman suka minum air bersoda, namun bukan sejenis coke, air putih biasa yang pakai soda, di Jerman namanya Wasser mit Kohlensäure, jadi banyak orang Jerman yang minum air kemasan juga, kalau nggak, mereka beli mesin sendiri untuk membuat air kran tersebut bersoda, mesinnya bisa dibeli di toko elektronik atau online di amazon seperti ini:

image: thesweethome

Cara membuat air bersoda tersebut rupanya gampang sekali. Air putih dari kran diisikan ke botol lalu dihubungkan ke mesin. Setelah tertutup rapat, tekan sebuah tombol (biasanya diatas mesin) kurang lebih 10 detik. Air mineral tersebut akan langsung berubah jadi air soda. Kata orang Jerman, mereka suka minum air bersoda karena ada rasanya, rasanya ya clekit clekit kayak minum fanta atau coca cola tapi tanpa ada rasa manis. Coba deh minum air soda putih yang biasanya dibuat untuk soda gembira, ya itu yang biasa mereka minum. 🙂

Nah, kalau kalau cara penyaringan air seperti di Jerman diterapkan di Indonesia, kira-kira berapa banyak oknum yang demo? Akibat kehilangan omset penjualan air minum kemasan? 😀

Semoga informasi mengenai air kran yang bisa langsung diminum ini menambah pengetahuan kita tentang lingkungan di Eropa, terutama di Jerman.

Sampai jumpa lagi

Viele Grüße

Comments

  1. Jadi ingat waktu ke Singapur juga minum air keran 😀 hemm… mungkin air kemasan tetap akan dibeli sama turis. Di Sin pun saya tetap beli air kemasan, walau nyesek lihat harga Aqua tibang di sini, haha…

  2. Orang sekarang makin dimanjakan dgn berbagai alat kebutuhan, hal itu juga diiringi maju pesatnya ilmu teknologi seperti air kran yg langsung minum yg sebelumnya sudah di seterilkan melalui beberapa filter penyaringan.. Ya neng.. .

  3. Waktu aku kuliah di malang di kampus ada siapin beberapa tempat yang ada buat di minum langsung. Cuma beberapa tempat, gak semua kran siap untuk di minum.

    Btw kan di Batu daerah dingin, tapi disana juga masih ada aja yang beli es rasa rasa. Nah begitu juga di Jerman. Ehehe

  4. Wah segernya ya bisa minum di kran gitu. Berasa minum dari air kendi ya Mbak.
    Kalau bersoda sih orang sini kurang terbiasa kali ya. Aku juga nggak begitu doyan, di perut nggak naman aja. Nggak terbiasa itu mungkin

  5. Waah wahh, teknologinyaa dan sumbernya sama" bagus kualitasnya. Orangnya pun mindsetnya sudah percaya bahwa air kran aman untuk dikonsumsi. Sebenarnya di Indonesia juga sudah ada kran air siap minum namun masyarakatnya masih banyak yg takut dan tidak percaya bahwa airnya aman dikonsumsi. Jadinya berakhir hanya jd monumen saja tidak dimanfaatkan :"

    Sehat ndak ya mbak minum air soda gtu :" udah kebiasaan mereka ya jadinya kebal. Aku aja minum minuman berkarbonasi biasanya langsung sakit lambungnya :" hhehe

  6. Wah,,jadi monumen doank? kasihan banget ya…tapi aku dulu juga nggak percaya sih sama air kran siap minum,,,tapi semua orang minum air dari kran itu,,,jadi sekarang aku juga biasa aja.

    Sehat kok,,, aku tahunya,,,minuman soda tersebut sebenarnya air putih juga,,,proses pembuatannya juga dari air putih biasa yang ditekan (entah karbonnya entah oksigennya) kuat kuat sehingga menghasilkan soda. Tapi kalau nggak biasa sih emang bisa sakit perut yaa 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *