Kalau ditanya apa kegiatan paling menarik selama jadi mahasiswa pas-pasan di Hamburg? Jawabannya adalah mengunjungi KJRI. ?

Pertama, KJRI adalah tempat di mana kita bisa bertemu banyak orang Indonesia. Seperti mengobati kerinduan akan kumpul keluarga dan berbicara bahasa Indonesia kalau datang ke KJRI.

Kedua, di KJRI, di mana ada event, di situ ada makan. Makanannya khas nusantara. Gimana nggak tertarik coba? Kalau makan di Restoran Indonesia kan mahal, hehhe

Baca juga: Restoran Jawa di Hamburg: Jangan Pergi Sendiri

Ketiga, banyak kegiatan diaspora, sosial budaya yang diselenggarakan di KJRI, jadi selain nambah teman, kita juga bisa turut mempopulerkan budaya Indonesia di kancah Internasional dengan datang dan tanya-tanya langsung ke sana.

Baca juga: Hamburg: Gamelan di Kancah Internasional

Kali ini, berhubung bulan puasa, aku akan membahas sedikit tentang kegiatan buka puasa yang diselenggarakan KJRI Hamburg setiap Jumat dan Sabtu selama bulan ramadhan.

Aku terkadang ikut-ikutan teman untuk datang ke KJRI dan buka puasa bareng. Buka puasa di KJRI dimulai dengan acara pengajian pukul 08.00 hingga Maghrib. Acara pengajian yang biasanya diisi ceramah ini juga merupakan ajang diskusi dan tanya jawab seputar agama. Acaranya seru dan ustadnya tentu saja berbahasa Indonesia (meskipun banyak juga yang bukan orang Indonesia ikut buka bersama di KJRI), mau nggak mau mereka harus mendengarkan bahasa asing, atau tanya kepada orang yang duduk disamping mereka.

Sesaat sebelum adzan Magrib berkumandang, Takjil dan kurma dibagikan. Kemudian membaca doa bersama dan para hadirin dipersilakan untuk membatalkan puasa. Setelah itu, sholat maghrib berjamaah di Aula KJRI.

Dan tara,, makan besar.

Yang tidak puasa, biasanya ikut menata hidangan, membawanya dari dapur menjuju ke ruang prasmanan. Setelah itu dengan tertib antri mengambil makanan.

Setelah makan, akan ada sholat Isya dan sholat Tarawih berjamaah. Kalau musim panas gini, sholat Isya dan Tarawih dilaksanakan sekitar pukul 11.30. Tengah Malam baru Isya. Kalau di Indonesia, jam segitu pasti udah tidur, tapi di Jerman, umat muslim baru saja harus menunaikan ibadah sholat Isya. Dan harus rela tidur hanya 2 jam, karena pukul 02.30 sudah harus sahur, atau kadang mereka memilih untuk tidak sahur, karena perut masih sangat penuh akibat buka jam 22.00-23.00.

Baca juga: Bagaimana Umat Muslim Menjalankan Ibadah Puasa di Jerman?

Demikian sekilas info ? seputar kegiatan ramadhan, khususnya umat muslim Indonesia yang tinggal di Hamburg dan acara buka bersama di Konsulat Jendral Republik Indonesia tiap Jumat dan Sabtu di Hamburg.

Untuk pergi ke sana, baca: Konjen Indonesia di Hamburg

Tips: Aku yang memang bisa dibilang cerdik sekaligus licik, biasanya membawa Tupperware kosong dari rumah untuk membungkus makanan yang biasanya sisa banyak. Tak perlu malu kalau memang sisa, para ibu-ibu akan dengan senang hati menyumbangkan makanannya kepada anak kos dan pelajar miskin seperti aku ini. ?. Kalau nggak sisa, berarti bukan rejeki kita. Hhehe, tapi kalau nggak bawa tupperware, plastik juga disediakan untuk membungkus makanan, kok. Jangan khawatir, kalau memang mau bungkus untuk sahur dan persediaaan makan di hari-hari selanjutnya, ambil saja. ?

Liebe Grüße

Comments

  1. Baru tahu nih KRRI itu tempat bertemu banyak orang Indonesia disaat di Hamburg. Pengetahuan baru nih dari teh Girindra Wiratni Puspa 🙂

    Betul tuh, beli di Indonesia mah mahal, kalau disitu kan gratis ya, Teh. Tentu mau, siapa yang nolak coba..hehe

    Oh, cuma dua kali dalam seminggu. Berarti selama bulan Ramadhan 8 kali diadakan ya, Teh. Luar biasa ya, perbedaannya jauh banget sama Indonesia. Salut bagi yang ada disana, seperti teh Puspa.

    Aku juga jadi tahu, dan betul jam segini di Indonesia pasti sudah pada tidur nyenyak, kecuali yang begadang dan ronda malam..haha

    Jadi intinya berusaha dulu ya, Teh, kalau memang sudah rezeki pasti kebagian itu makanan..hehe

    Semoga lancar selalu dalam menjalankan ibadah puasanya ya, Teh..aamiin..

  2. HAHAHAHA di mana pun ya ternyata sama aja suka bawa pulang makanan. :p/

    Anyway, baru tahuu kalo tinggal di Jerman. Apa baru pertama main ke sini ya? Hohhoho. Salam kenal deeh yaa! :D/

  3. Wah sudah pasti meriah jika orang indo sama penduduk lokal ketemu disono pasti pada sama sama berpandangan, apa lagi di barengin acara buka bersama yupsss meriah banget pastinya

  4. Soal bungkus membungkus khasnya orang Indonesia ya 😀 daripada makanannya terbuang sih lebih baik memang dibawa pulang. Klo kuperhatikan org2 Jerman klo masih ada makanan sisa tuh mereka buang, sebenarnya aku mau bawa pulang tp malu mintanya klo ga ditawarin haha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *