Kepentingan orang per orang pastinya beda sesuai kebutuhan individu masing masing. Satu orang kolot yang berasal dari desa nun jauh di pelosok negeri berpikir bahwa bekerja dan mempunyai keturunan jauh lebih penting ketimbang mengenyam pendidikan, sedangkan orang lain yang meskipun tinggal di desa, ada juga yang merasa menyekolahkan anaknya jauh lebih penting ketimbang punya harta seluas samudra sekalipun. Beberapa orang merasa sebuah hal sangat penting, sedangkan yang lain tidak. Orang Indonesia merasa agama itu penting banget, sedangkan orang barat tidak.
Baca juga: 8 hal yang Sepele di Indonesia tapi Mahalnya Lebay di Jerman
Nah, membahas perbedaan memang selalu menarik. Diambil dari sudut penting nggak penting, apa saja sih yang penting banget buat orang Jerman, tapi biasa saja bagi orang Indonesia? Di bawah ini, aku sertakan 13 dari banyak kepentingan yang berbeda antara Indonesia dan Jerman.
1. FRISCHE LUFT!!!!
Aje gileee,, pertama kali datang di Jerman (sampai sekarang sebenarnya), aku sering dibuat sebal sama istilah ini. Frische Luft artinya udara segar. Kok sebel sama udara segar?
Begini, orang Jerman itu paling nggak suka sama pengap. Sedingin apapun udara dan setebal apapun salju menumpuk, angin bertiup kencang, pohon-pohon kering membeku di musim dingin, paling tidak setiap jam sekali, mereka akan membuka jendela, dan bilang, “Wir brauchen frische Luft, ne?!” (Kita butuh udara segar, ya nggak sih?”
Asyeeem, aku yang udah nyaman dan hangat karena penghangat ruangan pun hanya bisa tersenyum kecut dan menggigigil, sampai mereka menutup jendela itu kembali. Kadang ada juga yang membuka jendela di musim dingin itu sampai sejam lamanya, ditutup sebentar, lalu lagi-lagi bilang, “Frische Luft brauchen wir, oder?”. Grrrr…..
Tapi banyak juga loh, orang Indonesia di Jerman yang udah terbiasa, bahkan mereka lebih suka dingin-dingin dan udara segar di musim dingin menyusup masuk lewat jendela. Sayangnya, aku bukan termasuk di antaranya. 🙁
2. MATAHARI
Ya iyalah, orang Indonesia mana penting sih? Kecuali musim hujan kali, ya? Di mana matahari selalu dirindukan?
Orang Jerman, matahari tak hanya penting bagi kesehatan tubuh, tapi juga ketenangan jiwa dan kecantikan. Seputar ini, aku sering banget menulisnya.
Baca juga: Mengapa Kulit Gelap Lebih Digemari di Jerman?
3. LINGKUNGAN HIDUP dan PERDAMAIAN DUNIA
Jangankan berpikir tentang pentingnya menjaga perdamaian dunia, buat makan sehari-hari saja sudah jungkir balik senin kamis. Itu pikiran orang Indonesia, terutama orang yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kita tentu saja tidak bisa menyalahkan mereka. Orang Jerman, secara ekonomi memang sudah lebih mapan ketimbang orang Indonesia, jadi mereka bisa memikirkan hal-hal lain di luar urusan finansial, seperti turut menjaga lingkungan hidup, membuang sampah pada tempatnya, juga ikut memelihara satwa langka di Indonesia, di Afrika, di hutan Amazon dengan cara mendonasikan sebagian hartanya ke organisasi sosial seperti WWF.
Baca juga: Kecintaan orang Jerman terhadap orang Utan
4. PRIVACY
Sampai jari keriting, tak pernah satu kata ini luput dari bahasan seputar orang Jerman. Yup! Privasi memang salah satu hal terpenting buat orang Jerman. Mereka suka sekali dihargai privasinya, tidak dikepoi, dihargai keputusannya, dan juga keputusannya dalam menjalani hidup (misalnya keputusan untuk menikah atau tidak, untuk menjadi gay atau lesbi dan sebagainya). Untuk orang Indonesia? Hmmmm,,, rasanya masih menjadi momok besar buat para remaja putri yang sudah hampir kepala tiga tapi tak segera menunjukkan tanda-tanda akan menikah. Di Indonesia, semua memang terbuka, kita biasanya tahu latar belakang dan kecenderungan seksual rekan kerja kita, meskipun tidak tahu secara pribadi, tapi banyak yang tahu dari mulut ke mulut. Di Jerman, apa yang sekiranya jadi privasi orang, itu adalah batas pembicaraan yang sebaiknya tidak terkuak atau tidak diceritakan di khalayak umum. Mereka benar-benar menjaga privasi orang lain.
Bahkan kalau ada seseorang yang hamil (baik di dalam maupun di luar nikah), mereka tidak akan pernah bertanya tentang kehamilannya dan mereka juga punya HAK untuk tidak menceritakannya kepada rekan kantor bahkan bos sekalipun kalau mereka tidak mau.
5. KETEPATAN WAKTU
Harusnya ini jadi poin nomor satu yang membuat garis perbedaan antara budaya Jerman dan Indonesia. Yup, ketepatan waktu. Amat sangat penting bagi orang Jerman untuk tepat waktu dan untuk disiplin. Bagaimana dengan kita?
Baca juga: 8 Kebiasaan di Jerman yang Bertolak Belakang dengan Indonesia
6. SOLIDARITAS
Masih ingat pancasila sila ke 5 nggak? KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA (bener nggak sih? maklum udah lama nggak hafalan pancasila 🙂
Apakah kita sebagai orang Indonesia sudah mampu mempraktekkannya? Atau masih menjadi sila yang tegak di sana?
Orang Jerman, meskipun tak kenal pancasila, mereka RELA!!! Sekali lagi kutekankan kata ini: RELA!! Dipotong gajinya PERBULAN sepanjang tahun, seumur hidup untuk solidaritas dan keadilan sosial merata bagi pembangunan dan membantu rakyat kurang mampu di wilayah bekas Jerman Timur, untuk membantu pengungsi, dan orang cacat, dsb. Bukan main. Bahkan untuk solidaritas ini, ada uang yang harus dipotong ekstra (bukan pajak).
Aku pernah tanya mengapa mereka mau membayar uang solidaritas tersebut? Kata salah satu informan, “Kami yang hidup di Jerman (terutama Jerman Barat), tak pernah merasakan getirnya penderitaan orang Jerman Timur, kami paham kalau mereka menuntut keadilan setelah dibebaskan dari DDR, makanya kami membantu, kalau kami tak membantu pembangunan dan rakyat di sana, kami takut mereka akan memberontak dan hal itu tak baik untuk keamanan negara kami”.
Lalu bagaimana dengan orang Indonesia dan sila ke 5 nya? Kalau aku yang harus menjawab: Yah, di Indonesia kan masih banyak yang harus dibantu, harusnya kami donk yang dapat uluran solidaritas tersebut? Ya…ya memang, tapi maksud aku, harusnya pejabat-pejabat dan orang-orang kotor koruptor kaya raya itu, mau donk berbagi solidaritas seperti orang Jerman, Ah…jangan deh kalau bagi-baginya uang korupsi ?
Baca juga: 6 Tingkatan Pajak Penghasilan di Jerman
7. Termin
Masih ingat nggak artinya Termin apa? Yup, artinya adalah janji atau appointment. Untuk membaca betapa pentingnya Termin bagi orang Jerman, kalian bisa baca lebih lengkapnya di: Orang Jerman;Termin!!!Termin!!!Termin!!!
8. Binatang Peliharaan
Pernah nggak melakukan hal sekeji aku? Saat aku kecil, karena kenakalanku, aku sering melemparkan anak-anak kucing yang baru saja dilahirkan itu dari ketinggian tertentu dan melihat apa yang terjadi. Sampai induk kucing itu memindahkan bayi-bayinya, tak henti-hentinya sepulang sekolah aku melempar-lemparkan anak kucing itu karena asik.
Di Jerman, mulai dari anak-anak, mereka diajarkan untuk menyayangi sesama dan mencintai binatang, terutama binatang peliharaan. Itulah sebabnya banyak vegan dan vegetarian di Jerman, karena mereka tak tega membunuh binatang. Penting bagi mereka untuk menjaga satu nyawa seekor binatang.
Baca juga: 10 Hal mengejutkan tentang lingkungan yang bakal kamu temui di Jerman
9. URLAUB!!!
Apa itu Urlaub? Urlaub adalah liburan. Dari zaman bahula, orang Jerman memang memprioritaskan liburan, mereka suka melihat dunia dan mempelajari sejarah-sejarah serta budayanya, sehingga mereka sudah terbiasa berpikiran terbuka terhadap perbedaan yang ada. Liburan tak hanya sekedar untuk berfoto-foto selfie dan posting di sosmed, tapi mereka benar-benar bercapek-capek ria masuk museum, membaca, menyewa guide untuk TAHU tentang sejarah dan keunikan sebuah tempat.
Di Indonesia, aku bersyukur sekarang liburan juga menjadi sebuah tren dan prioritas bagi banyak orang. Tapi banyak juga yang masih sayang menghabiskan uangnya untuk bertamasya dan memilih untuk di situ situ saja. Tapi kendala utama orang Indonesia adalah aturan bagi buruh yang cenderung tidak mendapat libur maksimal. Tidak seperti di Jerman yang memang difasilitasi. Semoga kedepannya lebih baik, yah…
10. RAMALAN CUACA
Di Indonesia, prakiraan cuaca akan seputar hujan atau panas. Meskipun demikian, ramalan cuaca tetap menjadi vital bagi sebagian orang Indonesia. Sevital-vital nya ramalan cuaca di Indo, nggak bakal sevital di Jerman, deh. Di Jerman, apalagi di Hamburg yang cuacanya bisa mendadak berubah dan bergonta-ganti seenak udel, mengecek ramalan cuaca adalah sebuah keharusan dan ngobrolin seputar cuaca adalah topik paling hits sepanjang masa di Jerman.
Baca juga: apa yang dibicarakan orang Jerman saat nongkrong bareng?
11. MENTAATI PERATURAN DAN HUKUM
Peraturan dibuat bukan untuk dilanggar bagi orang Jerman. Beda prinsipnya sama orang Indonesia, bukan? Bahkan, salah satu contoh kasus kecil yang terjadi padaku membuktikan bahwa orang Jerman itu anti pati sama nepotisme.
Pacarku (Tobi) punya sahabat yang bekerja sebagai inspektor restoran. Inspektor tersebut tugasnya mengecek restoran-restoran apakah sesuai standart kesehatan atau tidak. Saat aku bilang ke dia, “Eh, gue kemarin makan nih di restoran A, pelayanannya eek banget, udah gitu jorok, banyak lalatnya dan aku denger-denger banyak pekerja gelap di situ, bisa elu ciduk tuh!”.
Dengan entengnya dia bilang, “Yah itu kan urusan elu, lagian karena sakit hati eluw, gue gak bisa main ciduk restoran, harus ada prosedurnya, selain itu resto itu juga bukan area inspeksi gue!”. Jleb!!
Orang Jerman akan malu banget kalau main slinthat slinthut, meskipun kenal orang dalem, kalau harus antri, mereka akan berdiri sampai berjam-jam menunggu dan menyapa temannya yang bekerja di sana dengan normal, dengan sapaan “Hallo”, tanpa embel-embel minta didahulukan, dsb. Coba di Indonesia? Hmmm?
12. KUCHEN ESSEN dan KAFFE TRINKEN
Artinya: Makan kue dan minum kopi. Kalau orang Indonesia, kemana-mana nongkrongnya pasti makan, atau kalau nggak gitu, mereka bakal masak-masak, dan lagi-lagi makan. Kalau orang Jerman, rupanya sedikit berbeda, mereka suka makan kue sambil minum kopi yang biasanya mereka lakukan di tea time sambil nongkrong dan janjian sama teman. Bahkan di tempat aku bekerja pun, ada jam makan kue dan minum kopi, yakni pukul 11.00 dan pukul 13.30. Nama jam istirahatnya pun Kaffe Pause atau Coffe Break.
Penilaian ini memang subjektif, tapi orang Jerman memang merasa penting untuk sekedar bersantai sejenak, minum teh atau kopi. Saat berjalan-jalan ke Stolberg, sebuah kota tua nan unik di Sachsen Anhalt, aku bertemu segerombolan orang Jerman yang begitu kecewa karena mereka mendapati sebuah cafe yang menyediakan kue dan kopi tutup. Sedangkan cafe tersebut adalah cafe satu-satunya di kota kecil itu. Mereka terlihat marah. Aku yang juga sebenarnya ingin masuk, merasa biasa aja dan malah membeli hot dog di sebelah cafe itu.
Baca juga: Stolberg: Travelling ke Ratusan Tahun Lalu
13. TIGA KATA AJAIB
Pasti masih ingat donk apa saja 3 kata ajaib yang paling penting di Jerman? Yup, Maaf (Entshuldingung), Terima Kasih (Danke), dan Tolong (Bitte).
Tiga kata ini adalah 3 kata ajain yang penting banget buat orang Jerman. Bahkan 3 kata ini merupakan kata-kata pertama diajarkan orang tua kepada anak-anaknya. Di Indonesia, sudahkah kita menerapkannya? Kalau sudah, syukurlah, kalau belum, ayo belum terlambat!!!
Baca juga: Bagaimana Orang Jerman Menghargai Pendapat Anak Kecil?
Nah, demikian artikel yang lumayan panjang tentang penting dan tak penting. Semoga menambah informasi tentang budaya Jerman, ya!
Hahahhaha kalau masalah waktu kita seringnya khilaf 😀
alhamdulillah, matahari bersinar terus di sini…
hahha memang,,,
itu yang harus kita syukuri 🙂
Kalo ada orng jerman baca..mesti dibalik judulnyaa hehe
Wkkkkk