Stop!Jangan Mau Membayar Mahal untuk ke Jerman! (6 Alasan)

Mau ngapain ke Jerman??

Mau jadi Au Pair? (Klik di sini untuk tau apa itu au pair)

Mau FSJ? (Klik di sini untuk tahu lebih lanjut tentang FSJ)

Mau Ausbildung? (Klik di sini tentang ausbildung)

Mau Kuliah? (Klik info tentang perkuliahan di Jerman)

Mau Kerja? (Klik)

Kata-kata pembuka terkesan seperti iklan saja :). Sejak nulis blog, sharing banyak tentang pengalamanku di Jerman, cara-cara ke Jerman, banyak pula email berdatangan, yang -mohon maaf- mungkin aku lupa, atau tak sempat membalasnya, atau aku tak mau membalasnya, karena pesan yang kalian kirim terkesan kurang sopan, terus menerus mengganggu dan lain sebagainya. Sebenarnya aku sendiri orangnya pelupa dan karena puluhan email tiap hari masuk, mana bisa aku mengingatnya satu-per satu. Jadi, harap dimaklumi.

Semakin aku bergelut dengan banyak kasus Au Pair, mendengarkan curhatan calon, maupun yang sudah tinggal di keluarga, kemudian menyimak kisah para FSJ dan keseruan mereka bekerja bersama orang Jerman, cerita au pair yang ganti visa jadi sprachkurs, jadi azubi, ataupun melanjutkan S1, S2, S3, dan S S S yang lain di Jerman, semakin paham pula bahwa tiap harinya, semakin bertambah dan bertambah saja orang-orang Indonesia yang ingin ke Jerman.

Dulu saat aku daftar Au pair, info seputar FSJ dan Ausbildung masih belum banyak di dengar di Indonesia. Baru saat tanggal 3 Februari 2017 lalu, aku membuat facebook Grup AFA (Au Pair, FSJ dan Azubi aus Indonesia) dengan nge-add teman-teman seperjuangan yang aku kenal, muncul lah banyak profil-profil baru, anak-anak yang sudah di Jerman tapi bukan pelajar, maupun yang ingin ke Jerman jadi Au Pair, FSJ, dan Azubi. Satu tahun grup tersebut dibuat, sudah lebih dari 1500 profil yang bergabung, dan bertambah puluhan setiap harinya, dengan diskusi yang hangat dan bermanfaat bagi sesama pejuang AFA.

Semakin ke sini, aku semakin sadar bahwa peluang AFA maupun studi di Jerman ini merupakan peluang emas bagi para Agen atau istilah mereka ‘konsultan pendidikan’ untuk meraup keuntungan dari anak-anak yang ingin ke Jerman. Yang sering kudengar, ada salah satu agen yang menarik uang sekitar 300 juta untuk calon mahasiswa ke Jerman, untuk sprachkurs, dsb. Ada beberapa anak yang curhat ingin ausbildung tapi harus membayar sekitar 30 juta, atau au pair 22,5 juta, dsb.

Selalu aku tekankan kepada mereka, “Bayarlah sewajarnya, kalau terlalu mahal, usahakan sendiri. Toh sekarang ada grup facebook yang bisa diajak sharing dan diskusi, misalnya PPI Jerman (kalau pelajar), AFA (Au Pair, FSJ dan Ausbildung), atau IASI (Ikatan Ahli Sarjana Indonesia), di mana kita bisa bertanya, atau memberi info, atau add salah satu admin aktif, orang yang aktif untuk bertanya pengalaman, dsb. Mengapa harus membayar semahal itu untuk agen?”

Aku banyak berbicara kepada beberapa Träger penyalur FSJ dan BFD, atau penyalur Ausbildung, Wolfgang Nickel. Salah satu admin AFA, Vitri Indriyani juga pernah kontak dengan beberapa agen au pair, dia juga sering menerima keluhan au pair yang ditelantarkan oleh agen tertentu setelah sampai di Jerman. Kami jadi sedih. Oleh karena itu, di artikel kali ini, aku akan berikan beberapa alasan, yang mungkin akan mengejutkan kalian, dan membuka mata kalian sebelum berangkat ke Jerman:

  1. Sebagai Pelajar: Bayar 300 juta?

Daripada bayar segitu banyak untuk agen, mending sumbangkan uangnya untuk organisasi sosial. Pasalnya, untuk menjadi pelajar di Jerman, daftar sprachkurs di sebuah institut dan mencari apartemen adalah pekerjaan agen yang jauh lebih mudah daripada mencarikan host family untuk au pair. Aku saja bisa bantu kalian secara gratis, kalau kalian maunya sprachkurs di Hamburg. Mengapa tidak mau bersusah-susah mengurusi sendiri? Karena punya banyak uang? Karena malas?

Padahal agen yang menarik uang sangat mahal itu, bisa juga menelantarkan kliennya saat sudah sampai di Jerman. Kontak lah beberapa orang yang ada di Jerman, di PPI kota di mana kalian tuju, kirim pesan dengan sopan, pasti ada satu dua orang yang berbaik hati membantu mencarikan informasi. Sungguh, 300 juta?

2. Sebagai Au Pair 10-22 juta? WTH!!

Aku dulu saat berangkat jadi au pair, sampai menjual motor Revo-ku satu-satunya dengan harga 7 juta buat uang saku. Berikut adalah rincian biaya waktu itu:

Biaya untuk kursus 3 minggu (persiapan A1): 500 ribu

Biaya untuk Ujian A1 di Goethe Institut Surabaya: 850.000

Biaya untuk ke Jakarta membuat Visa (makan, kereta PP, dsb): 200 ribu (aku numpang di rumah penggiat Couchsurfing, makanya tak ada biaya akomodasi). Cerita selengkapnya: Sebelum ke Jerman part 4

Biaya membuat Visa di kedubes: 900.000

Sudah itu saja. Tak sampai 3 juta bukan kalau mengurus sendiri?. Biaya pesawat, nego sama host family untuk dibayarin dulu, pas sudah di Jerman, aku menggantinya setengah harga.

Memang mungkin rejeki kalian belum mujur,  tidak dapat host family lewat www.aupairworld.com, sehingga memutuskan lewat agen. Tapi 22 juta? Pikir-pikir dulu, karena: Saat Vitri Indriyani kontak dengan beberapa agensi au pair di Jerman itu, mereka bilang, bahwa mereka tidak mau calon au pair itu dibebani biaya yang sangat mahal untuk menjadi au pair. MAXIMUM 200 EURO SAJA!!!!Karena sejatinya, au pair adalah program tukar budaya. Saat sudah jadi au pair juga hanya digaji 260 euro per bulan dengan resiko tak krasan, kangen rumah, pengen pulang, tertekan, tidak cocok dengan keluarga, anak yang diasuh bandel dsb. Jadi au pair itu tidak melulu senang-senang, jalan-jalan keliling Jerman. Susah boooo!! Percaya sama aku, aku sampai lupa berapa kali temanku dan diriku sendiri menangis karena merasa terdzolimi oleh keluarga tempat kita tinggal. So, masih mau bayar mahal?

Kalau kalian mau dan sudah mentok nggak dapat host family, bisa kontak Vitri Indriyani di facebook, minta dihubungkan sama agen Jerman. Atau Ragil Andi Mahardika kalau kalian cowok dan susah dapat host family, dia juga cowok dan punya pengalaman kesulitan juga, mungkin bisa minta motivasi. Atau pantengin grup AFA, kalau barangkali ada info host family yang mencari au pair Indonesia. Di sana juga banyak sekali mantan au pair, liat saja yang sering posting biasanya ramah untuk dimintai info. Kalau tidak dibalas jangan marah. Mungkin mereka sibuk. Di Jerman, orang selalu dikejar waktu, harap maklum saja.

3. Ausbildung?? 30 Juta??

Sumber utama penyebaran ausbildung di Indonesia adalah Wolfgang Nickel. Beliau sendiri sering memutuskan kontak dengan agen yang menarik uang berlebih kepada calon Azubi. Tonton video wawancaraku dengan beliau kalau tidak percaya:

Ausbildung Ke Jerman? Wawancara dengan Wolgang Nickel!

Untuk pengurusan dokumen, pengiriman ke Indonesia, penjemputan di bandara, dan pengantaran ke tempat ausbildung, semua dilakukan sendiri olehnya. Dan untuk itu semua, team mereka hanya mematok harga 300 euro saja. Pesawat dan sebagainya ditanggung dulu oleh perusahaan. Kalian tinggal membayar jasa penerjemah tersumpah ke dalam bahasa Jerman saja. Selebihnya, kalau kalian membayar puluhan juta rupiah, sisanya masuk kantong agen!

NOTE: Aku bukanlah agen yang bekerja sama dengan Nickel dan tidak mengambil keuntungan sepeser pun dari dia, atau pun dari kalian yang ingin ke Jerman sebagai azubi. Tugasku di sini sebagai anggota AFA (Komunitas Au Pair, FSJ, dan Ausbildung dari Indonesia di Jerman) adalah menyampaikan dan mengarahkan para calon agar lebih bijak mempergunakan uangnya dan tidak terjebak oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan memperkerjakan orang Indonesia ke Jerman sebagai ausbildung.

Oleh karena itu, jika kalian ingin mendaftar ausbildung secara langsung, tanya dimana tempat kursus yang dimaksud Pak Nickel, dan meminimalisir biaya ke Jerman, silakan kontak Pak Nickel lewat email di:

id-de@freizeit-ferienhof.de
atau
wolfgang@freizeit-ferienhof.de

Silakan bertanya langsung.

 

Agen resminya yang aku tahu: Suryati Sihotang dan Agus Hutape (nama fb)

PENTING: Aku tidak bekerja sama dengan mereka dan bersikap netral menginformasikan yang aku tahu tanpa embel-embel mencari keuntungan. Setahuku ada yang berhasil mendapatkan perusahaan yang baik lewat agen tsb, ada juga yang bermasalah. Jika kita bijak menyikapi dan berani mengambil resiko, silakan kontak mereka. Jika takut kedepannya kayak gimana, silakan daftar mandiri. Aku tidak menerima konsultasi pencarian host family dan arbeitgeber atau konsultasi seputar agen-agen di Indonesia.

Baca juga: Daftar Ausbildung  lewat jalur mandiri dari Indonesia, caranya?

Baca juga: Ke Jerman Mandiri Vs Agen

 

4. Perusahaan Jerman tuh butuh PEKERJA!!!

Tahu tidak, di tahun 2017, untuk satu instansi (sebut saja Diakonie), Jerman membutuhkan sekurang-kurangnya 110.000 perawat. Dan kepada orang yang bekerja di diakonie, yang mampu memasukkan perawat atau azubi, perusahaan memberikan reward 1000 sampai 8000 euro untuk satu orang calon saja. Bayangkan!!! Sebegitu butuhnya mereka.

Suamiku yang bekerja di perusahaan IT juga bilang, kalau dia mengajak teman atau rekan untuk bekerja di perusahaannya, dia dapat reward sekitar 1500 euro per orang.

Tentu saja reward ini tak langsung dibayar tunai, melainkan kalau pekerja tersebut melakukan tugasnya dengan baik hingga beberapa tahun. Misalnya, kalau aku bekerja di satu lembaga Jerman, lalu aku merekrut adikku. Kurun waktu 6 bulan kalau adikku krasan dengan pekerjaannya, aku akan dapat 1000 euro, kalau dia melakukan ausbildungnya sampai 2 tahun, aku akan dapat 2500 euro. Nah, kalau dia lulus ausbildung sampai tamat, aku dapat lagi 2500 euro. Woww, itu uang yang banyak loh!.

Mungkin beberapa agen di Indonesia bekerja sama dengan pekerja di Jerman, sehingga pekerja tersebut mendapat komisi dari memasukkan calon. Tapi agen, karena tidak bekerja di perusahaan tersbut, harus mengakali sendiri, agar mendapat komisi juga, yakni menarik uang dari kalian. Itu kalau dia benar-benar tak dapat komisi dari ribuan euro itu loh ya, kalau mereka dapat, lalu masih narik uang dari kalian? Keterlaluan.

5. Oknum-oknum yang mata duitan

Aku mohon maaf untuk judul tersebut. Tentu saja banyak orang Indonesia yang jujur, suka membantu sesama, rela berkorban, tanpa pamrih, dsb, kita tidak boleh menggeneralisasi semua orang Jerman jujur dan orang Indonesia bajingan :D. Sebaliknya, pasti orang baik ada di mana saja, begitu pun orang jerman. Jadi, jangan jadi korban ketidak jujuran mereka, okay…?

Baca juga: Ke Jerman melalui Agen? Testimoni Harga Berdasarkan Survey

6. Perusahaan dan Negara Jerman mendukung kalian

Kalau kalian rajin mencari tahu dan tidak mudah menyerah, selalu optimis, pasti bisa ke Jerman dengan harga yang terjangkau. Kalaupun sudah bisa Bahasa Jerman, malah bisa langsung kontak Pak Nickel (lewat email yang aku sebutkan di atas) dan tanya2 tanya langsung.

Nah, sampai di sini, semoga kalian bisa mengambil pelajaran. Lagi pula kalau kalian sudah terbiasa bersusah payah menempuh sesuatu, suatu saat di Jerman, kalian akan lebih tangguh menghadapi orang-orang dan budayanya yang serba kaku dan keras. Kalau kalian malas dan mau enaknya sendiri, ya jangan ke Jerman 😛

*
*
Follow instagram: @resep.anak.rantau  

Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa

Liebe Grüße

Baca juga: 5 langkah menjadi au pair di Jerman

13 Comments

  1. Nyasar ke blog ini gara2 dl pernah main2 ke hamburg selama 2 minggu dan setelah 2 tahun berlalu, kok baru tau kalo kesana ada cara murahnya sebagai azubi. Min, bs tolong infoin tipikal perusahaan yang mau nerima azubi itu kyk apa? Soalnya aku buka web jobborse, msh kebingungan cr kantor yang open buat azubi. Minat saya di IT tp msh minim skill, kr selama ini otodidak ajah…

    Thx u ya buat responnya

    • Kalau IT, anda sepertinya harus kuliah atau duales Studium… soal azubi, bisa gabung di grup FB: AFA Germany (Au Pair, FSJ dan Azubi aus Indonesien), di sna banyak info2

  2. Hallo mbak,
    Kalo misalnya saya daftar ausbildung dari Indo, apa bisa milih bidang teknik mesin/otomotif yang sesuai kemampuan saya?
    Terimakasih

  3. Selamat siang mba, maaf mengganggu dan mau bertanya. Saya sudah lulus S1 keperawatan dan pengalaman kerja di hospital lebih dari 3 tahun. Saya tertarik utk kerja disana, saya baru bisa bahasa Jerman sama sekali. Yang ingin saya tanyakan apakah bisa perawat lulusan Indo bisa langsung kerja disana, kalau tdk bisa apakah harus ambil ausbildung dulu. Kalau memang bisa rencana mau ambil paket kursus A1 sampai B2, karena biaya tsb tidak sedikit maka saya masih mempetimbangkan apakah bisa atau tidak.

    Terima kasih

    Regard
    Sy. Sani

  4. Hi Girindra,

    Tulisannya sangat membantu sekali!
    Nama saya Tina Dan sy akan menjadi aupair di Belanda selama setahun. Sy tertarik dgn program ausbildung, hanya saja sy berusia 30 th di tahun depan Dan tidak bisa bahasa jerman.
    Apakah masih tetap memungkinkan kli saya apply di tahun depan?

    Salam,
    Tima

    • Hallo aku sekedar sharing, aku dulu Les Private untuk persiapan A1 hanya dengan membayar 1.650. Pengajar merupakan Exaupair Jerman dan juga lulusan Sastra Jerman UI. Tidak hanya itu pengajar juga melayani konsultasi seputar Aupair dan FSJ dan bahkan bimbingan penerjemahan dokumen untuk apply Visa.
      for futher information (+6287875383338) WA only 🙂

  5. Di dunia ini tidak ada yang gratis, guru kursus privat saya di Deutsh Lingua Bali pernah cerita tentang Pak Wolfgang Nickel karena guru saya adalah teman beliau, beliau memang tidak mamatok tarif administrasi dimuka yang nilainya jutaan rupiah seperti agen-agen lain pada umumnya, tapi beliau mengambil sedikit komisi persenan dari upah Azubi tersebut sebagai tarif jasa. Meskipun begitu tetap saja agent milik pak Wolfgang Nickel lebih baik daripada agent-agent lainnya, setidaknya beliau tidak mematok tarif administrasi yang gila-gilaan.

  6. Perkenalkan saya Sisi Aulina, saya benar benar membutuhkan info ausbildung, mohon bantuannya kak 🙏, sempat bertanya ke agent Dan biayanya membuat Saya melamun seharian 😶

    Trimakasih

  7. Dan saya adalah salah satu korban di agen YI*
    Tapi puji syukur saya di pertemukan dengan pak wolfgang jdai saya hanya membayar 300 Euro saja 😊.saya hanya bermodalkan sertifikat A2 dan dokumen pendukung lainya.prosesnya sangat cepat sekali.hanya selang 2 hari setelah pengiriman berkas kontrak saya keluar dan termin visa pun keluar 🥰🤩.saya mendaftar sebagai kochin ( koki).dan akan berangkat insyaallah buln agustus tahun 2019.
    Pesenku kalian yg ingin ke jerman harus banyak2 buka google dan cari info.soalnya agen yang aku ikutin sebelumnya sungguh parah….saya harus ngeluarin uang kurang lebih 30 juta.itu belum termasuk visa,biaya ujian transport wira-wiri..pokoknya Ya sudahlah 😔.semog beruntung dan tatap semangat.
    Wa 081311786109

  8. Aku akan tes di Goethe institute bandung tgl 28 juni 2019 nnti krn hari ini aku dapat kabar dri calon gf ku klo mereka mau aku jdi next aupairnya. Disini ada yg mau ikut tes juga gak di tgl yg sama atau yg mau belajar bareng bahasa jerman dan saling sharing ttg persiapan aupair di jerman ? (Wa 085717675474). Aku bru mau belajar bahasa jerman secara otodidak krn gf ku minta dtg awal agustus (nekad seperti kak girin😅). Semoga kalian cepet dapat gf jg yah temen”. Semangat.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


x

Related Posts

Daftar Ausbildung Dari Indonesia Ke Jerman Secara Mandiri? Bisa? Caranya?
Tahun lalu saat menulis tentang kesempatan ke Jerman untuk Ausbildung, aku selalu bertanya-tanya bagaimana caranya kita melamar ausbildung dari I...
Selamat Tinggal Jerman!!!
Di luar sana, banyak yang membayangkan betapa enaknya kerja dan hidup di luar negeri. Hidup di Eropa adalah mimpi terbesarku sejak kelas 6 SD dan...
30 Fakta Menarik Seputar JERMAN
Saat membuka laptop, sebenarnya aku sudah niat banget untuk menulis informasi umum seputar Jerman. Tapi saat membaca lagi sumber-sumbernya, aku p...
powered by RelatedPosts
Ada yang ingin ditanyakan?