Rata-rata umur penduduk Jerman menurut data statistik tahun 2015 adalah 44, 25 tahun (sumber: statista). Negara industri memang punya penduduk yang rata-rata umurnya lebih tua ketimbang negara miskin atau negara berkembang, karena negara maju kualitas hidup masyarakatnya lebih tinggi, sehingga orang-orang tua hidup lebih lama sedangkan tingkat kelahiran anak sangat kecil dikarenakan penduduknya sangat produktif dalam berkarir. Sehingga banyak sekali orang tua, pensiunan, orang muda yang produktif semakin berkurang, tingkat kelahiran anak-anak pun juga berkurang, oleh karenanya rata-rata umur orang yang tua (banyak), ditambah rata-rata orang usia produktif dan anak-anak serta bayi (yang sedikit) kemudian dibagi, hasilnya akan didapati rata-rata umur di atas umur produktif sumber daya manusia (jika usia produktif manusia sekitar 25-40 tahun) .

Bandingkan dengan rata-rata umur penduduk Indonesia tahun 2015: 28,4 tahun (usia yang sangat produktif). Rata-rata umur orang Indonesia ini menandakan bahwa tingkat kelahiran lebih tinggi, dan orang tua tidak mempunyai kualitas hidup yang cukup bagus, usia kematian juga tinggi , sehingga jika dirata-rata, jumlah manula (sedikit), orang tua berusia produktif, anak muda usia produktif, dan anak-anak serta bayi (banyak), ditambah lalu dibagi, hasilnya adalah negara kita rata-rata usia manusianya adalah usia manusia produktif, sekalipun sangat ironis karena banyaknya usia produktif tak diimbangi dengan lapangan kerja yang bagus dan kualitas hidup yang baik.

Anyway, karena aku bukan orang ekonomi, spekulasi umur rata-rata di atas adalah intermezo yang aku dapat dari berbagai sumber yang akan mengarahkan kita untuk membahas kabar yang sangat menarik, wacana dan program kerja yang masih sangat fresh dari pemerintah Jerman untuk meningkatkan kualitas hidup para penduduknya.

Banyak cara ditempuh pemerintah Jerman demi mendorong penduduknya untuk memiliki anak. Mulai dari memberikan fasilitas gratis hebamme (bidan) yang mengurusi kelahiran anak dan membantu ibu hamil bahkan sejak usia mengandung sampai melahirkan, kontrol dokter, melahirkan semua gratis, memberikan tunjangan kepada sang anak mulai bayi procot sampai umur 25 tahun (per bulan), sekolah gratis, pengurangan pembayaran pajak kepada sang orang tua jika punya anak, sampai program terbaru: BAUKINDERGELD, yakni pemberian bantuan dana kepada orang tua (pasangan) yang punya anak dan ingin membeli atau membangun rumah (atau apartemen).

Apa itu Baukindergeld?

“Das Baukinder­geld ist ein staatlicher Zuschuss, den Sie nicht zurück­zahlen müssen. Damit will die Bundes­regierung Familien unter­stützen, die zum ersten Mal Wohn­eigentum erwerben. Der Zuschuss soll die Finanzierung eines eigenen Hauses oder einer Wohnung erleichtern, so wie die Eigen­heim­zulage, die es bis 2005 gab.” (kfp: 2018)

Baukindergeld adalah bantuan pemerintah yang tidak harus dikembalikan (bukan pinjaman), diberikan kepada keluarga yang ingin memiliki hunian untuk pertama kali (bukan rumah kedua atau ketiga) dengan tujuan memudahkan keluarga untuk membangun hunian yang layak bagi anak-anak mereka.

Wacana ini diterbitkan pertama kali bulan April dan sempat mendapat protes dari beberapa koalisi partai di lembaga pemerintahan. Beberapa minggu lalu (pertengahan Juni 2018), ditetapkan bahwa bantuan Baukindergeld ini hanya diberikan kepada keluarga yang membangun huniannya tak lebih dari 120 m2. Namun, ketetapan ini direvisi lagi menjadi luas bangunan tak terbatas. Yang artinya, terserah mau  membangun rumah atau membeli apartemen seluas apapun, tetap diberi bantuan oleh pemerintah.

Siapa yang dapat Baukindergeld?

– Keluarga yang punya satu anak atau lebih,

– Pendapatan keluarga tersebut tak boleh lebih dari 75.000 euro per tahun (sekitar1,2 milliar). Rata-rata pendapatan orang Jerman: 49.530 dollar pertahun (sumber: worldbank), atau sekitar 700 juta rupiah pertahun. Jika satu keluarga tersebut punya satu anak, maka batas maksimum pendapatan ditambah 15.000 euro (per anak) (jadi satu keluarga yang mempunyai satu anak akan mendapatkan bantuan ini jika penghasilannya tak lebih dari 90.000 euro pertahun — 75.000 euro plus 15.000 euro)

Jadi, contohnya, kalau aku dan suami punya 3 anak dan ingin membangun rumah, maka pendapatan kami tak boleh dari 120.000 euro per tahun karena 75.000 euro plus 3 anak (45.000). Jika penghasilan kami sangat tinggi, artinya kami sangat kaya dan tak berhak mendapat bantuan untuk membangun rumah. Bantuan ini diberikan kepada keluarga kalangan normal (bukan miliarder). Meskipun jika dilogikakan, penghasilan 75.000 per tahun itu sudah penghasilan yang cukup besar (tapi di Jerman itu penghasilan normal).

Berapa besarnya Baukindergeld yang didapat dari pemerintah?

Untuk satu anak, pemerintah memberikan bantuan sebanyak 1200 euro per tahun selama 10 tahun.  Yang artinya, jika satu keluarga punya satu anak, pemerintah akan memberikan bantuan untuk membangun rumah sebesar total 10 tahun: 12.000 euro. Kalau satu keluarga punya 3 anak, yang di dapat adalah 36.000.

Harga sebuah rumah dan apartemen di Jerman sangat mahal, terlebih di kota besar. Aku dan suami telah mencari-cari harga tanah dan rumah di dekat kota Hamburg (bukan di pusat kota), harga tanah 500 m2 dan bangunan sebesar sekitar 120 m2 adalah minimum 250.000 euro. Jadi, jika pendapatan keluarga kecil sebenarnya bantuan pemerintah ini sangat membantu, meskipun untuk membeli sebuah rumah layak untuk menaungi anak-anak dan keluarga juga perkara yang tak mudah. Banyak aturan dari pemerintah soal ijin membangun, perawatan, letak bangunan, dsb.

Bantuan ini diberikan setiap bulan seperti tunjangan untuk anak (kindergeld) sebesar 100 euro per bulan per anak selama 10 tahun.

PENGECUALIAN: wacana pemerintah di Bayern (Bavaria), untuk keluarga yang tinggal di Bavaria, mereka mendapatkan tambahan 300 euro per tahun. Yang artinya, per anak, mendapatkan bantuan sebesar 15.000 euro per 10 tahun. Mereka juga memiliki wacana untuk membantu pasangan yang ingin memiliki hunian sekalipun tak ingin punya anak, dengan membantu 10.000 euro (bukan per tahun, tapi bantuan sekaligus). Namun, wacana ini belum sepenuhnya disetujui dan masih diproses hingga September 2018.

Selebihnya di bagian daerah lain, hanya 1200 per tahun, per anak, selama 10 tahun yang dibayarkan per bulan bersama Kindergeld sebesar 100 euro.

Untuk tahu lebih lanjut tentang Kindergeld, baca: 5 Tunjangan untuk Ortu dan Anak di Jerman.

Sekalipun ketetapan ini sudah disetujui, namun di Jerman sendiri sampai saat ini belum bisa secara resmi mendaftar Baukindergeld. Dari beberapa sumber, ada yang menyebutkan mulai Agustus 2018, sudah bisa mendaftar, ada yang September.

Ketetapan pemerintah Jerman ini sebenarnya banyak menuai protes dan kontroversi. Pasalnya, pemerintah paling tidak akan mengalokasikan dana sebesar paling sedikit 400 juta euro secara berkesinambungan. Selain itu, mengingat masih banyaknya negara Uni Eropa yang mengalami krisis, juga bantuan kepada pengungsi serta wacana lain yang lebih penting ketimbang membantu warga Jerman yang sebenarnya tak miskin-miskin amat untuk membangun sebuah rumah. Ada juga yang berpendapat bahwa dengan diadakannya bantuan ini, pemerintah juga secara tidak langsung mendukung kapitalisme dengan mendorong para keluarga membeli properti yang ujung-ujungnya menguntungkan kontraktor, perusahaan penyedia properti yang kaya, dsb.

Terlepas dari semua itu, menurutku unik juga bahwa pemerintah Jerman sampai sebegitunya membantu keluarga untuk memberikan hunian yang layak kepada anak-anak mereka, padahal jika dipikir-pikir pendapatan orang Jerman juga tidak dikit-dikit amat dan mereka hidup sangat layak.

Lucunya, banyak juga yang protes karena program ini masih baru dan hanya memberikan bantuan kepada keluarga yang masih punya rencana membeli atau membangun rumah. Sedangkan banyak keluarga yang sudah terlanjur membeli (tahun lalu) tidak bisa mendapatkannya. Aku dan suami juga jadi berpikir untuk punya anak dulu baru membeli rumah, agar dapat bantuan ini. Hhehehe.

Baca juga: 8 keuntungan yang diberikan pemerintah Jerman kepada pasangan yang menikah

Kalau menurut kalian bagaimana?

Semoga informasi ini bermanfaat. Jangan lupa like facebook fanspage Denkspa untuk mengetahui info harian seputar Jerman, terutama Hamburg (tempat aku tinggal sekarang). Klik di sini untuk like facebook fanpage Denkspa. Vielen Dank (terima kasih banyak)

Liebe Grüße

References:

https://www.vergleich.de/baukindergeld.html

https://www.kfw.de/inlandsfoerderung/Privatpersonen/Baukindergeld/

https://bausparkindergeld.de/#Baukindergeld-Voraussetzungen-und-Bedingungen

Comments

  1. Wah tinggal cari tanah nih buat membangun rumah 😀 . Tapi sih membangun rumah juga muahal bangett deh, dan setahuku orang Jerman kebanyakan lebih suka kontrak rumah ketimbang beli, contohnya ada mertuaku sendiri.

    1. Iya mbak memang benar, banyak yang beropini, tak ada pengaruhnya juga dibantu apa ngak,, hmmm

  2. Biar bgmnapun tetap lebih baik punya rmah sendiri dripda nyewa/ngontrak jdi ga di uber2 setiap bulan tuk mikirin bayar sewa/kontrak rmah.klo punya rmah sendiri perasaan tenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *