Apakah Azubi Menyesal Telah mengambil AUSBILDUNG di Jerman melalui Agen? | Testimoni Berdasarkan Hasil Survey

Berdasarkan hasil survey yang aku lakukan atas nama AFA dan untuk penelitian master yang sedang aku kerjakan, aku sudah menginformasikan kepada kalian hasil survey tentang Kinerja agen penyalur azubi ke Jerman (artikelnya bisa di baca dengan klik di sini). Di sini, agen tak hanya satu, namun bisa beberapa dan aku tidak menyebutkan agen mana yang dimaksud agar tidak menjadi kontroversi. Tulisan ini aku buat untuk menjatuhkan sebuah agen, melainkan untuk bahan acuan berdasarkan testimoni dari mereka yang sudah mengalaminya sendiri.

Meskipun lebih dari 50% participan menilai kinerja agen sangat buruk hingga biasa saja, kebanyakan dari mereka sebanyak 84,6% mengaku tidak menyesal telah mengambil ausbildung di Jerman.

Menurut para azubi yang sudah menjalani ausbildung di Jerman melalui agen, masih ada cara yang bisa diperbaiki agen untuk meperbaiki kinerjanya di masa yang akan datang yakni dengan:

– Jujur apa adanya,jika Tidak katakan TIDAK,jangan kata kan YA.
– Yg harus diperbaiki dari agen itu.. jangan hanya sekedar melihat uang. Kalau menyalurkan Azubi harus jelih dalam melihat Betrieb dan juga Arbeitgeber nya. Karena banyak yg punya masalah dgn Arbeitgeber. Kalo cari calon Azubi itu yg memang betul2 bisa berbahasa Jerman dgn baik, jangan cuma lihat uang saja. Trus ga tahu ni level bahasa apa yang sebenarnya dibutuhkan. A1, A2, oder B1.
– Jangan hanya memikirkan uang saja
– Agen harus trbuka mengenai smua biaya2, informasi ttg betrieb, dan membantu saat azubi bermasalah dgn betrieb.
– Mengajari azubi bahasa maupun mental
– Transparasi perihal biaya agar calon azubi tidak kaget dengan gaji yang akan didapatkannya nanti.
– Tanggung jawab jika azubi bermasalah di betrieb
– Proses perekrutan Azubi, prosesnya harusnya ada tahap interview ya walaupun via video call tapi akan sangat membantu sehingga Ausbilder/Betrieb tau calon Azubi dan Azubi bisa ngambil kesempatan itu untuk gali info tentang hak dan kewajibannya dan info lain tentang betrieb itu sendiri
harus bisa melihat dari segi lokasi tempat kerja dgn rumah dan rumah dgn sekolah. soalnya saya tinggql terlalu jauh dari sekolah dan biayapun mahal.
Menjelaskan secara detail tentang bagaimana Ausbildung, baik itu penempatan, jurusan, gaji, biaya hidup, biaya akomodasi, dsbg
– Komunikasi yg baik dengan Azubi dan Arbeitsgeber.
– Memantau pesertanya…
– Sehingga pesertanya tidak dpat diperlakukan semena2 di tempat kerja.
lebih perhatian lagi dan selalu jaga komunikasi dan mendengarkan keluhan2 yang ada ketika mengikuti ausbildung ini,bukan hanya sekedar mendatangkan saja
– Kejelasan informasi program ausbildung dan kontrak serta surat perjanjian bila tidak menyelesaikan ausbildung. Promo gaji juga sebaiknya di”bumi”kan karena ausbildung bukan bekerja, tapi sekolah.
– Transparansi, dan tidak sembarangan mengirim orang ke Jerman, standar yang digunakan harus ditingkatkan, bukan hanya sekedar mencari pendapatan saja, tanpa ada Kualitas. Diskusi dengan Calon Peserta sebelum menandatangani Vertrag.
– Semua hal mulai dari manajemen sampai dengan sosialisasi mengenai Ausbildung yang tidak sesuai kenyataan
– Menyaring tempat Ausbildung yang lebih bertanggung jawab
– Kejujuran adalah kunci utama, dan utamakan juga Hak kami sebagai Azubi
– Untuk memperbaiki persyaratan bahasa yang diperlukan yaitu minimal level bahasa Jerman tingkat B1 dan lebih baik B2 karena pihak Azubi yang disalurkan minimal harus memiliki sertifikat A2 dan itu tidak cukup. Kasihan para Azubi tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik dengan bahasa yang bisa dikatakan masih kurang.
– Lebih ketat dalam memberangkatkan Azubi, sebagai contoh : Azubi MINIMAL harus punya sertifikat B1 (tidak seperti sekarang, dengan sertifikat A2 bisa berangkat ke Jerman, bahkan ada yg brngkt ke Jerman dgn sertifikat A1 sdgkn di sini sangat dibutuhkan komunikasi yg lancar)
– Mungkin lebih transparan aja masalah biaya, sehingga teman2 yang lain tau apa semua yang harus dibayarkan.
mungkin lebih ke jam belajar di indonya di naikkan dari 4 menjadi 5 jam…dari kita belajar a1-b1 itu 8 bulan jangan 6 bulan
– Pihak agen seharusnya melampirkan bukti transaksi (pembelian ataupun pembayaran) dan menyerahkannya kepada peserta (Azubi) sebagai bukti yang sah.

Artikel ini adalah murni testimoni dari para azubi yang datang ke Jerman melalui agen dan tidak ada sangkut pautnya dengan opini yang aku buat. Informasi yang aku salurkan di sini adalah 100% kata mereka dan tidak ada satu kata pun yang aku tambahkan untuk membuat agen terlihat baik atau pun buruk. Semoga artikel ini membantu mencerahkan kita dan membuat kita berpikir lebih jauh.
Untuk artikel berikutnya, aku akan membahas hasil survey azubi di Jerman melalui agen tentang apakah mereka merekomendasikan kalian untuk datang ke Jerman melalui agen.
***
Klik Forum di sini. Registrasi dan ingat password kalian, kemudian klik ‘HOME’ >> ‘PILIH DISKUSI’ >> NEW TOPIC. Dengan menggunakan fasilitas forum ini, pertanyaan dan jawaban kalian akan terkunci dan mungkin akan berguna bagi siapa pun yang ingin mencari pertanyaan serupa, jadi tanpa perlu menjawab berulang-ulang, pertanyaan dan jawaban dapat diakses dengan mudah.
*
*

Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa

Liebe Grüße

 

2 Comments

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


x

Related Posts

Daftar Ausbildung Dari Indonesia Ke Jerman Secara Mandiri? Bisa? Caranya?
Tahun lalu saat menulis tentang kesempatan ke Jerman untuk Ausbildung, aku selalu bertanya-tanya bagaimana caranya kita melamar ausbildung dari I...
Selamat Tinggal Jerman!!!
Di luar sana, banyak yang membayangkan betapa enaknya kerja dan hidup di luar negeri. Hidup di Eropa adalah mimpi terbesarku sejak kelas 6 SD dan...
Stop!Jangan Mau Membayar Mahal untuk ke Jerman! (6 Alasan)
Mau ngapain ke Jerman?? Mau jadi Au Pair? (Klik di sini untuk tau apa itu au pair) Mau FSJ? (Klik di sini untuk tahu lebih lanjut tentang F...
powered by RelatedPosts
Ada yang ingin ditanyakan?