Tahun lalu saat menulis tentang kesempatan ke Jerman untuk Ausbildung, aku selalu bertanya-tanya bagaimana caranya kita melamar ausbildung dari Indonesia secara mandiri tanpa bantuan agen penyalur dan akhirnya aku menemukan beberapa azubi yang berhasil ke Jerman MANDIRI, pontang-panting sendiri tanpa bantuan agen dan di Jerman pun, mereka bisa survive. Lalu bagaimana bisa?

Sebelumnya, mohon baca dulu Apa itu ausbildung dengan cara klik di sini!

Lalu BAGAIMANA MENDAFTAR AUSBILDUNG, klik di sini!

Seperti yang sudah aku jelaskan di banyak artikel, mendaftar Ausbildung di Jerman tidaklah semudah mencari host family untuk au pair atau pun melamar untuk FSJ. Meskipun aku tahu untuk ke Jerman sebagai Au Pair dan FSJ juga tidak mudah dan butuh perjuangan yang berat, namun secara teknis, Ausbildung membutuhkan pengorbanan ekstra baik dari segi tenaga maupun finansial. Pasalnya, untuk melamar ausbildung, kita harus minimal menguasai Bahasa Jerman minimal di level B1 (ini tak murah jika ambil kursus baik di Indonesia maupun di Jerman), lalu belum lagi pengurusan dokumen, penyetaraan ijazah, dsb. Semua serba Aufwendig (ngoyo). Berikut adalah paparan dua orang azubi yang tergabung di Grup AFA Germany, yang menceritakan pengalamannya mendaftar ausbildung langsung dari Indonesia.

MELALUI HOTELCAREER.DE

‘Dikutip dari R.S pada komentar di salah satu postingan AFA tentang melamar Ausbildung’

“Saya adalah azubi yang melamar Ausbildung langsung dari Indonesia. Setelah 1 tahun mengikuti program BFD di tahun 2016, saya kembali ke Indonesia. Dan setelah di Indonesia, saya melamar langsung melalui internet : www.hotelcareer.de untuk ausbildung di bidang koch. Lamaran saya sampai dan saya dihubungi melalui email untuk wawancara via skype oleh pihak hotel. Setelah 2x interview saya diterima lalu mereka mengurus keperluan untuk urus Visa di Indonesia. Dokumen-dokumen yang saya perlukan mereka kirim melalui post.  Saya memang dari dulu sudah anti agen. Saya punya pengalaman tidak menyenangkan waktu mengurus jadi Au Pair.  Saran saya kepada teman-teman, coba lamar langsung melalui internet, kalau memang minat pasti bisa.”

Hotelcareer.de

Selain dari hotelcareer, dia juga menyarankan dari meinestadt.de

Melalui AUSBILDUNG.de

Berikut penuturan YOGA HÜBNER yang aku japri langsung lewat facebooknya. Yoga sempat berkomentar di salah satu postingan denkspa tentang jatuh bangunnya melamar ausbildung secara mandiri ke Indonesia. Cara yang ditempuhnya memang tergolong nekat dan tidak murah. Namun, jika Yoga bisa mengusahakan, aku yakin teman-teman yang punya keinginan dan tekat yang kuat, pasti juga bisa.

“Jadi , aku belajar bahasa jerman dulu Sekitar 7 bulan dari A1-B1 lulus dapat B1 , lalu saya Ujian karena sertifikat buat apply Ausbildung , aku cari info lebih lanjut di Ausbildung.de , soal sekolah2 dan tempat magang Altenheim yang aku akan lamar , ( mostly yg butuh B1 ) setelah melamar 4 sekolah 4 Altenheim aku dapat email untuk Interview which is aku harus kesana langsung huhu , soal dokument , ijazah , SKHU , dan Transkip nilai harus ditranslate di Berlin , gatau ya beda kota apa beda rule , jadi aku kirim ke temenku yang di Jerman buat translate ke Translator tersumpah diberlin , setelah beres baru aku Anerkennung di kantor apa aku lupa itu semua , dan diakui alhamdulillah , jadi itu semua aku sertakan pas apply Ausbildung termasuk cv bahasa jerman . Setelah Interview di 6 tempat saya dapat 4 kontrak dan harus milih 2 ( 1 sekolah + 1 Altenheim ) aku pilih yang deket Wohnung temenku , setelah dapat Kontrak aku pulang apply visa ke Jakarta setelah aku siapin semua dokumen termasuk kontrak Wohnung , dan smua dokumen yang dibutuhkan , nggu 1 bulanan akhirnya dapat. Ausbildung ku start 1 April , pas apply Visa aku mnta 1 mnggu lebih awal dikasih ( dengan tambahan dokument seperti rekening koran ) akhirnya aku dikasih 1 minggu sbelum Ausbildung mulai”

Rekening koran yang dimaksud Yoga merupakan bukti tabungan yang kita punya agar pemerintah mengijinkan kita masuk Jerman dan yakin bahwa kita tidak akan ngegembel karena kita punya bukti tabungan yang akan menunjang kehidupan di Jerman sebelum mendapat gaji. Biasanya Visa Turis yang harus melampirkan rekening koran. Selain itu, visa kursus bahasa (Sprachschüler) atau Mahasiswa (student) juga harus melampirkan bukti deposit sejumlah 8900 per tahun yang nantinya akan dicairkan perbulan untuk kehidupannya sendiri. Nah, karena Yoga datang lebih awal, dia harus punya jaminan bahwa ada uang yang akan menunjang hidupnya sebelum ausbildung dimulai.

*

Kita mungkin berpikir kedua cara tersebut cukup mahal untuk dilakukan dan tentu saja belum ada jaminan bahwa kita akan diterima di sebuah perusahaan, apalagi biasanya orang Jerman lebih mengutamakan tenaga kerja asing yang sudah berada di Jerman. Namun, hey,,,kenapa harus pesimis duluan? Uang yang kita keluarkan untuk kursus bahasa hingga B1, tiket pesawat dan biaya pengurusan paspor dan Visa toh nantinya akan terganti jika kita sudah menempuh ausbildung dan sudah bekerja di Jerman. Semua tak ada yang sia-sia. Ada sebuah komentar di AFA, bahwa orang tua nya sempat hutang dan menjual beberapa properti demi keberangkatan dia ke Jerman. Aku, mereka dan kalian toh akan bertaruh di kehidupan ini, memang belum tentu menang, tapi belum tentu juga kalah, ya kan? Mari kita hitung biaya kalau berangkat secara Mandiri.

(Kisi-kisi biaya)

Anggap saja kita belum pernah ke Jerman sebagai BFD sebelumnya. Jadi, kita harus belajar bahasa Jerman dulu sampai B1 seperti Yoga. R.S karena dia sudah pernah tinggal di Jerman, mungkin tak harus kursus sampai B1, namun sertifikat B1 masih diperlukan dan untuk interview lewat skype juga membutuhkan kemampuan komunikasi setara B1.

Biaya kursus A1-B1 janganlah ambil yang paling mahal, kita bisa siasati dengan ambil kursus lebih murah (bukan di Goethe) : 8-10 juta

Ujian sertifikat B1 : 3,4 juta (210 euro)

Paspor : 300 ribu

Visa : 1 juta

Tiket Pesawat (bervariasi): aku dulu berangkat dengan harga 450 euro (7,2 juta)

Asuransi perjalanan: 150 ribu

Annerkennung Penyetaraan Ijazah: bervariasi sekitar 120 euro (sekitar 1,9 juta)

Lain-lain, biaya kalau nggak tinggal di Jakarta: katakanlah 5 juta

Total keseluruhan : 28,5 juta an (kurang lebih), bisa kurang kalau kalian kursus bahasa dan tiket pesawatnya dapat yang lebih murah, bisa lebih kalau kalian nggak lulus ujian B1 dan harus mengulang.

Tentu saja biaya yang dikeluarkan Yoga jauh lebih mahal karena dia interview langsung ke Jerman, kembali ke Indonesia lagi untuk mengurus Visa, lalu berangkat ke Jerman lagi, terlebih harus menyertakan bukti rekening untuk minggu pertama. Namanya juga perjuangan, kita nggak pernah tahu beban masing-masing pejuang, namun apa yang telah diusahakannya telah membuahkan hasil dan baik Yoga maupun R.S telah membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin jika kita ada tekat yang kuat untuk berjuang.

Biaya yang kita keluarkan kurang lebih sama bukan dengan membayar di Sub-agen, bahkan mereka ada yang mematok sampai 90 juta untuk memberangkatkan kita ke Jerman. Terlebih jika kita mengurus semuanya secara mandiri, otomatis kita akan melatih diri kita untuk berdiri sendiri dan akan beda juga reaksinya jika ada apa-apa di Jerman nanti, misalnya jika kita tidak cocok di tempat ausbildung, kita bisa langsung pindah tanpa takut agen dan denda-denda serta beban moral yang dibebankan kepada kita. Seringkali ada azubi yang berhasil ke Jerman melalui agen, lalu nggak cocok, lalu pindah, meskipun dia pindah secara baik-baik, dia masih ada beban moral kepada teman-teman satu batch dan kepada agen yang membawanya ke sini, dsb.

Baca Juga: Stop!! Jangan Mau Membayar Mahal Untuk Ke Jerman!!

Baca juga: Ke Jerman Mandiri Vs. Melalui Agen

Untuk menghubungi Yoga : Facebooknya: Yoga Hübner (Pastikan kalian sabar karena azubi biasanya sangat sibuk dengan tuga sekolah dan kerjaan)

R.S kurang berkenan di hubungi lewat japri, jadi mungkin kalian bisa gabung di Grup AFA Germanya dan menggali informasi seputar ini di sana. Klik di sini untuk gabung AFA

Klik di sini untuk melihat contoh lamaran dan daftar riwayat hidup dalam bahasa Jerman

***
Klik Forum di sini. Registrasi dan ingat password kalian, kemudian klik ‘HOME’ >> ‘PILIH DISKUSI (AFA atau Diskusi Lain)’ >> NEW TOPIC. Dengan menggunakan fasilitas forum ini, pertanyaan dan jawaban kalian akan terkunci dan mungkin akan berguna bagi siapa pun yang ingin mencari pertanyaan serupa, jadi tanpa perlu menjawab berulang-ulang, pertanyaan dan jawaban dapat diakses dengan mudah.
*
*

Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa

Liebe Grüße

Comments

  1. Hallo mba, kenapa yaa saya coba masuk group afa tapi di decline mulu yaa. Saya cuma mau mendapatkan informasi lebih tentang ausbildung secara mandiri oh ya nama fb saya Hardi Yanto. Terimakasih bnyak

    1. admin di grup AFA bukan aku aja. Kalau misal nggak sesuai ketentuan (menjawab pertanyaan dirasa kurang niat), pasti bakal di decline karena akan dicurigai mata2 agen. Sebaiknya coba daftar lagi yang niat. pasti akan diterima… salam

  2. Kak, saya masih penasaran, visa yang digunakan kak Yoga Hubner untuk datang ke Jerman buat interview itu visa apa? (Yang kedatangan pertama, sebelum balik ke Jakarta buat apply visa)

    Danke, kak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *