Hallo sahabat Denkspa, aku mau cerita pengalamanku mengenai fairplane/ ticket refund, aku anonym karena memang tidak ingin publish kehidupan pribadi. Namun aku ingin share agar tidak ada yang bernasib sama denganku. Disini banyak screenshot email yang sudah disensor nomor dan nama aku jadi sebagai bukti kalau ini cerita asli.
Baca juga: Kriminalitas di Jerman, dari mana asalnya?
Ceritanya aku akhir bulan Maret 2020 mau pulang naik KLM seharga 560 EURO bulak balik Jerman Indo karena ada urusan penting di Indo. Ketika sudah dibeli tiketnya bulan Januari terjadi pandemi besar2an, lalu pesawatnya tidak terbang. Kemudian tanggal 18 Maret aku sudah coba di website KLM untuk refund voucher atau jadi uang.
Namun hasilnya seperti ini, akhirnya tanggal 19 Maret dibantu calon suamiku bisa jadi voucher.
Bulan Mei 2020 aku melihat ada tawaran di internet gitu. Aku juga lupa darimana mungkin dari Instagram atau facebook tiba-tiba tergiur karena bakalan balik uangnya dengan bantuan fairplane. https://www.fairplane.de/
Setelah aku tanya sama calon suamiku yang bantu aku 80% beli tiket nya PP ke Indo, apakah ini meyakinkan? Terus dia bilang yaudah coba aja siapa tahu bisa.
Nah aku isi lah si formulir tersebut yang berisi Nama lengkap, alamatku, Rute ticket, harganya, nomor kode booking, dll beserta vollmacht, kemudian aku mendapat email jawaban dari Fairplane ini office@fairplane.de:
Ternyata aku belum isi Form Surat Kuasa ATAU Vollmachtnya, jadi aku email lgi balik:
Sehr geehrte Damen und Herren,
ich habe bereits Ticketrefund beantragen, aber ich habe noch nicht Vollmacht unterschreiben. Können Sie bitte nochmal schicken ?
Mit freundlichen Grüßen, ….
Kemudian dapet jawaban cepat (sekitar 1 hari):
Aku mengisi nya langsung di klik, jadi gabisa dijadikan screenshot bukti. Kesalahanku adalah aku salah isi info di surat kuasa/ vollmacht tersebut, harusnya 560 Euro namun jadi isi 540 Euro karena email dari KLM mengenai harga dll sudah kehapus dan tidak bisa ditemukan lagi di email dan trash.
Aku juga sudah pernah email KLM dan telepon call center untuk minta info harga dll tapi nihil karena service center nya sedang sibuk sekali. Aku waktu itu bayar pakai Paypal tapi di saldoku sudah ada isinya, jadi ga akurat ngeliat record bayar paypal.
*
Setelah sudah mengisi itu semua: jadwal keberangkatan, Nama, kode booking, dll.
Kemudian tanggal 20 Mei dapet email lagi kalo ternyata dokumennya ga lengkap, si Pengacara tersebut dari fairplane butuh harga yang bener.
Yauda aku pikir ah cuekin aja, aku abaikan deh kalo ribet nyatanya. Kemudian fairplane email aku lagi:
Voucher ticketku keluarnya bulan Agustus 2020 dari KLM, masa berlakunya setahun hingga Desember 2021.
Pada bulan September fairplane email lagi tapi tidak aku baca, cuma di unread saja di email karena aku banyak dapat email promosi. Jadi ga ngira ternyata akan ada denda 36 Euro.
Setelah aku mencoba telepon ke Fairplane di Wien, Austria dan di Jerman tapi tidak bisa dijangkau, jadi aku kirim email dan bertanya bagaimana agar tidak bayar 36 Euro?
Email yang ku kirim tanggal 2 Oktober sebelum innerhalb 5 hari denda 36 Euro:
Sehr geehrte Damen und Herren,
ich bekam einen Kostenbeitrag in der Höhe von € 36,- (inkl. MWSt.)
obwohl ich früher schon meine Unterlagen geschickt habe,
Trotz späterer Antwort möchte ich wissen, welche Maßnahme ich ergreifen sollte, damit Sie den Vertrag nicht beenden?
Viele Grüße,
……..
Aku ga yakin kalau Fairplane akan mengembalikan uang aku 560 Euro. Pas baca harus bayar innerhalb 36 Euro aku tanya ke si calon suami, gimana nih. Email ga di jawab telepon gabisa? Yaudah katanya bayar ajah.. Nah, karena memang mau berhenti Vertrag dan aku juga ga yakin kalau si fairplane akan bantu refund Ticketvoucher jadi uang tunai maka dari itu tanggal 6 Oktober jadi harus bayar lah itu 36 Euro dengan sangat tidak rela.
Email yang ku kirim tanggal 2 Oktober 2020 dijawab setelah deadline bayar sudah lewat, yah percuma dong. Udah selesai urusan ceritanya kalo sudah Vertragskündigung 36 Euro.
Di tulisan ini adalah agar orang dapat belajar dari kesalahan, kelalaian, dan kecerobohanku. Kesimpulan: fairplane mungkin tidak menipu, namun disini saya hanya menceritakan agar pembaca berhati2 dan tidak sembarangan isi form dan dicueki apalagi isi form yang ada alamat dan data diri, karena kalau denda tersebut tidak dibayarkan bisa saja malah dendanya menjadi bertambah karena lewat tenggat waktu yang telah ditentukan.
Point penting jika ingin refund tiket adalah jangan cepat tergiur dengan tawaran-tawaran bisa dapet uang balik, lebih baik dipikirkan matang-matang dan selalu hati-hati agar tidak salah isi maupun tidak lalai seperti diriku, jadi apapun harus dibaca dengan sangat teliti. Jangankan hanya refund ticket, apapun itu jika ada mengenai data pribadi harus teliti.
Akhir kata terimakasih sudah membaca, tulisan ini banyak bahasa Jermannya, sekalian untuk melatih kemampuan bahasa bagi yang masih tinggal di Indonesia sekian dan tschüß.
*
Penulis: Anonym
Editor: Girindra Wiratni Puspa
Klik di sini untuk daftar transferwise dan mengirim uang ke Indonesia
Baca juga: Bagaimana mengirim uang dari Luar Negeri ke Indonesia?
Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa
Liebe Grüße