Opini guest blogger: @abigailtessa (www.ceritavoneropa.com)
Bagi kalian yang sudah berada di Eropa, terutama Jerman, istilah FSJ dan BFD ini pasti sudah sering terdengar. Bagi kalian yang belum tahu, selamat! Kalian sedang membaca tulisan tentang salah satu cara ke Eropa selain melalui program beasiswa ataupun menikah dengan WNA.
Secara singkat, program FSJ atau BFD ini adalah program kerja sosial dari pemerintah Jerman
Baca juga: Mau ke Jerman, coba Program Sosial Yuk!
Mungkin setelahnya kalian bingung, lalu apa dong bedanya FSJ dan BFD? Atau mungkin, kalian punya banyak pertanyaan lain mengenai program tersebut. Untuk itu, kalian bisa langsung membaca link berikut: Seluk Beluk FSJ dan BFD di Jerman –
Akan tetapi, pada tulisan ini saya tidak ingin membahas lebih lanjut mengenai hal-hal tersebut. Setelah kalian membaca definisi serta perbedaan antara FSJ dan BFD, serta sudah yakin bahwa kalian ingin mengikuti program tersebut, kalian tentunya ingin mengetahui persiapan dan langkah-langkah yang harus kalian ambil hingga akhirnya kalian bisa mengikuti program ini.
Jadi, kali ini saya ingin membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut. Langsung saja 😊
4 PERSIAPAN PENTING SEBELUM FSJ/BFD
PERSIAPAN BAHASA
Kalau kalian mengecek situs Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, kalian akan melihat bahwa persyaratan bahasa yang diminta adalah A1. Akan tetapi, apakah A1 ini cukup untuk menunjang kehidupan kalian sebagai relawan di Jerman? Buat saya pribadi, jawabannya tidak.
Baca juga: Sertifikat A1 untuk FSJ/BFD, sebenarnya cukup atau tidak?
Ketika menjadi seorang pekerja sosial (relawan sosial), kalian tidak akan tinggal bersama keluarga Jerman seperti au pair. Kalian akan secara langsung berurusan dengan dunia kerja di bidang yang kalian pilih. Misalnya saja merawat orang tua, di rumah sakit, atau sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Apabila kalian melakukan kesalahan, kalian akan melakukan kesalahan tersebut dalam lingkup pekerjaan yang cukup profesional. Saat menjadi au pair, host family kalian mungkin bisa dengan mudah menganggap lalu kesalahan yang kalian buat. Ketika kalian bekerja sebagai relawan, bisa saja kesalahan kalian itu dianggap menyebalkan oleh kolega kalian. Sehingga kalian pun harus lebih siap.
Saya pribadi memiliki sertifikat bahasa B1 saat memulai program kerja sosial saya di Jerman. Meskipun begitu, saya masih tetap kurang puas karena terkadang ada kata-kata yang tidak saya ingat artinya. Terkadang saya memutuskan untuk mengingatkan lawan bicara untuk mengulangi perkataan mereka atau sekedar berbicara lebih lambat. Terkadang ada orang yang bicaranya lebih cepat dari pada alap-alap. Bagian hören di ujian Goethe sudah pasti terbalap!
Untuk persiapan bahasa ini tentu saja pilihan yang paling mudah adalah dengan mengikuti kursus bahasa atau belajar otodidak seperti saya 😊
(Baca juga: Ujian B1 Jerman Tanpa Kursus -)
PERSIAPAN DANA
Kok pakai dana sih? Katanya FSJ dan BFD gratis, malah dibayar?!
Memang benar untuk mengikuti program tersebut kita sebenarnya bisa mencari sendiri dan tidak perlu membayar agen hingga puluhan juta. Apalagi kalau kita sudah atau sedang menjadi au pair di Eropa, biaya travel ke Jerman bukanlah sesuatu yang sangat mahal.
Baca juga: Biaya yang Diperlukan Au Pair
Saat kita mengikuti program kerja sosial ini, kita akan mendapatkan uang saku setiap bulan. Saya pribadi juga tidak perlu membayar uang untuk tempat tinggal dan makan siang karena sudah disediakan. Akan tetapi, kita juga harus mempersiapkan budget untuk tiket pesawat ke Jerman serta biaya khusus untuk satu bulan pertama. Hal ini karena kita harus bekerja lebih dahulu dan kemudian mendapatkan uang saku setelah satu bulan bekerja 😊
Lantas berapa uang yang harus dipersiapkan?
Untuk menjawab pertanyaan ini tentu saja berbeda bagi tiap-tiap orang. Tiket pesawat pun harganya berbeda-beda. Biasanya kita bisa mendapatkan tiket yang murah apabila sedang tidak musim liburan.
Katakanlah setiap minggunya saya menghabiskan 15-20 Euro untuk membeli bahan makanan. Sehingga untuk satu bulan pertama uang sebesar 60-80 Euro akan cukup bagi saya untuk makan.
Baca juga: Hidup Hemat di Jerman
Biaya tambahan seperti internet, transportasi, membeli sepeda (jika perlu), dan membeli pakaian untuk musim tertentu juga bisa memerlukan dana tersendiri. Jangan lupa, apabila kalian mengikuti kursus dan ujian bahasa, kalian juga harus membayar dalam jumlah tertentu. Hal ini juga dapat diakali dengan belajar bahasa secara otodidak sehingga kalian tidak perlu membayar biaya kursus.
Lulus Ujian A1&A2 Tanpa Kursus
Sedangkan jika mengikuti kursus bahasa, kalian mungkin perlu menyiapkan dana yang lebih besar. Ada beberapa tempat kursus yang memberikan biaya yang sangat terjangkau seperti Denkspa dan Lembaga Indonesia Jerman di Jogjakarta. Ada juga yang memakan biaya hingga puluhan juta rupiah. Tinggal pintar-pintarnya kita dalam memilih saja.
Baca juga: Daftar Lembaga Kursus Bahasa Jerman
PERSIAPAN DOKUMEN
Ketika bahasa kalian sudah dirasa cukup dan sertifikat bahasa sudah di tangan, kalian bisa memulai pencarian tempat kerja kalian melalui Träger. Secara sederhananya, Träger ini adalah penengah (agen) antara perusahaan/organisasi pemberi kerja dengan para calon FSJ dan BFD. Träger ini juga yang akan mewawancara kalian dan memberikan kalian seminar selama masa kerja kalian. Di mana info untuk mencari Träger tersebut? Tenang saja, semuanya sudah tersedia:
Melalui Träger inilah kalian harus mengirimkan dokumen kalian. Dokumen apa saja yang kemudian diperlukan? Selayaknya melamar kerja, kalian akan membutuhkan CV dan surat motivasi. Dalam bahasa Jerman disebut Lebenslauf dan Motivationsschreiben. Untuk lebih lengkapnya, boleh dibaca di sini:
Dokumen tersebut nantinya dapat kalian kirimkan lewat e-mail para Träger atau kalian juga bisa mengisi formulir yang tersedia, tergantung dari apa yang disediakan oleh Träger. Setelah itu kalian bisa menunggu untuk mendapatkan panggilan proses wawancara.
Setelah lolos proses administrasi dan wawancara, kalian selanjutnya harus mempersiapkan dokumen untuk aplikasi visa. Sumber yang paling tepat untuk mengetahui dokumen apa saja yang diperlukan tentu saja melalui situs resmi Kedubes Jerman: Permohonan Visa untuk Kerja Sosial – Klik di sini.
PERSIAPAN MENTAL
Ketika semua persiapan yang bersifat teknis sudah berhasil kalian lalui, hal selanjutnya yang tidak kalah penting untuk kalian persiapkan adalah mental.
Kalau saat ini kalian sedang berada di Indonesia, bersiap-siaplah untuk hidup mandiri di negeri orang. Kalau kalian sakit, belum tentu langsung bisa ada yang menemani. Kalau kalian ditempatkan di pedesaan, belum tentu kalian siap jalan kaki setiap hari. Hal-hal kecil ini kalau tidak dipersiapkan dan dipikirkan dari awal bisa menyebabkan stress tersendiri.
Saat musim dingin tiba, kalian bisa saja terserang winter depression. Hal ini mungkin saja terjadi karena kita kekurangan asupan vitamin D di saat musim dingin. Jangan hanya mengurung diri di kamar saja. Terbukalah dengan orang baru dan hal-hal baru.
Berlatihlah sesering mungkin bahasa Jerman sebelum kalian berangkat.
Bersiap-siaplah untuk jauh dari orang terdekat dan juga keluarga. You may feel lonely but you will be okay ❤️.
Dan yang terakhir, besiaplah untuk pengalaman besar dalam hidup kalian. Your adventure awaits!
Segala bentuk suka-duka, cerita susah dan senang, dan banyak pengalaman baru menunggu kalian di Jerman.
…
Penulis: Abigail Tessa
Website: http://ceritavoneropa.com/
CATATAN:
Semua gambar diambil dari https://www.pexels.com/.
Pexels mengizinkan penggunaan gambar secara bebas, untuk lisensi lebih lanjut:
https://www.pexels.com/license/ (All photos can be used and downloaded for free).
*
Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa
Liebe Grüße
Sayang..sekarang…saya baru mengetahui ada nya denkspa.com.. semua isi nya sangat informatif dan 70 % membantu…sekali…Semoga nanti bisa menyumbangkan cerita juga…. Amin….
Waaah makasiyyy … semoga yaaa