Pengalaman Menjalani Program Bayi Tabung (IVF/ICSI) di Jerman
Penulis: Anonym Ig Editor : @keluarga_denker
Versi bahasa Jerman, bisa dibaca di sini: Unser Weg, um Eltern zu werden
Sebagian pasangan bersyukur diberi kemudahan untuk mendapatkan momongan, proses kehamilan dan kelahiran yang lancar serta bayi terlahir sehat dan segalanya terasa sempurna. Sebagian yang lain juga beruntung meski proses hamil dan melahirkan sulit, namun tetap dikaruniai buah hati yang lucu.
Namun, seperti yang kita tahu, sayangnya tak semua proses mendapatkan buah hati semudah yang kita harapkan. Kami salah satunya. Setelah melewati serangkaian prosedur yang melelahkan, hampir menyerah dan seolah-olah titik terang itu tak kunjung datang, namun dengan mengulur sabar, kami saat ini sudah menggendong gadis mungil buah hati kami tercinta yang lahir ke dunia 3 bulan lalu.
Aku ingin bercerita tentang perjalananku serta suami mendapatkan buah hati setelah menunggu 2 tahun lamanya. Aku ingin berbagi kisah ini dengan tujuan supaya mereka yang mengalami hal yang sama tak merasa sendirian. Aku tahu persis bagaimana berada di posisi itu. Dan aku tahu betapa lelahnya menunggu.
Jika kamu tinggal di Jerman dan merencanakan punya momongan, artikel ini bakal berguna banget buat kamu. Namun, jika kamu tinggal di Indonesia, mungkin pengetahuan tentang prosedur IVF/ICSI di negara Jerman akan menambah wawasan juga. Selamat membaca 😊
Awal perjalanan merencanakan kehamilan
Aku dan suami sudah lama saling kenal. Sayang kita terpisah/lost contact selama beberapa tahun. Jalan takdir mempertemukan kami kembali dan hingga saat ini masih bersama. Setelah pacaran 1,5 tahun, kami memutuskan menikah.
Karena kami memiliki keinginan yang sama yaitu membangun keluarga, tanpa pikir panjang kami langsung memutuskan untuk segera punya momongan dan gak harus nunda2. Setelah beberapa tahun mencoba, tapi belum hamil membuat kami berpikiran jika ada sesuatu yang mengahalangi jalan untuk hamil. Terutama aku dengan rasa sakit yang aku rasankan tiap menstruasi datang. Bisa jadi aku adalah penghalangnya. Tapi kami sepakat untuk sama-sama pergi ke dokter agar kami tahu dimana letak permasalahannya dan tidak saling menyalahkan.
Didiagnosa Endometriosis
Aku akhirnya pergi ke Obgyn untuk menanyakan penyebabnya dan sekaligus periksa. Setelah diperiksa, Gyn tidak menemukan sesuatuyang janggal. Semuanya baik-baik saja. Dan rasa sakit yang aku alami tiap periode itu normal dan belum hamil itu mungkin waktunya saja yang kurang tepat. Aku juga menjelaskan bagaimana rasa sakit itu. Sakit yang membuatku gak bisa gerak berjam2 lamanya bahkan obat penghilang sakit pun gak mempan.
Aku gak percaya kalo aku baik2 saja.
Pasti ada sesuatu yang janggal. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke Obgyn yg lain. Sekitar 5 Obgyn yg aku datangi, mereka bilang semua sama seperti Gyn yg pertama. Aku hampir menyerah dan berpikir ya mungkin aku harus menerimanya. Tapi di sisi lain hatiku bilang ayo coba cari Gyn yg lain. Akhirnya aku mengunjungi satu Gyn lagi, yang menurutku ini terakhir. Kalo dia Bilang Sama seperti yg lain, ya sudah aku harus hidup dengan rasa sakit ini.
Oh ternyata aku salah. Dokter ini beda dari yang lain. Gyn ini mendiagnosaku dengan Endometriosis. Aku sama sekali belum pernah dengar tentang penyakit ini. Endometriosis adalah kondisi ketika endometrium tumbuh di luar dinding rahim. Pada kondisi ini, endometrium dapat tumbuh di indung telur (ovarium), lapisan dalam perut (peritoneum), usus, vagina, atau saluran kemih. Hampir setiap wanita punya penyakit endometriosis ini. Ada yang merasakannya dengan rasa sakit yg sangat kuat seperti aku, ada juga yg tidak merasakan apa2 tapi mereka punya penyakit ini. Gyn ini menyarankan aku untuk diperiksa lebih lanjut di klinik khusus wanita. Dan kalo memang endometriosis itu ada, bisa jadi ini penghalang untuk hamil.
Akhirnya aku dan suami mengikuti saran dari Gyn ini. Disisi lain aku lega karena ada dokter yg melihat penyakitku ini. Di klinik tersebut, kita bicarakan tentang terapi dan prosesnya bersama dokter. Dokter bilang pemeriksaannya itu seperti operasi kecil di bagian perut dan itu melalui Mikroskop. Dan kalo memang ditemukan endometriosis, akan dilakukan pengangkatan pada saat itu juga. Aku dan suami setuju dan menandatangani semua dokumen yang dibutuhkan sesuai birokrasi di Jerman.
Pemeriksaan ini hanya dilakukan dalam keadaan pasien tidak sadar atau dibius total. Pada hari yang ditentukan dan semuanya sudah disiapkan maka mulailah operasi ini. Ketika semuanya sudah selesai, dokter datang ke aku dan bilang bahwa memang Ada endometriosis dan sudah akut. Katanya aku tidak perlu khawatir karena sudah diambil dan semoga bisa segera hamil. Akupun merasa lega, begitu juga suamiku.
Keadaanku setelah operasi ini bisa dibilang sangatlah baik. Apalagi kalo menstruasi datang, kadang aku merasakan sakit Tapi gak parah bgt dan gak harus minum obat. Tapi kadang juga gak ada rasa sakit sama sekali.
Setelah terapi di klinik selesai, aku pergi ke Gyn untuk membicarakan bagaimana selanjutnya. Dia menyarankan kami untuk mencoba hamil melalui jalan alami selama 6 bulan. Dan kalo 6 bulan belum berhasil hamil dan kami sudah gak sabar, dia menyarankan kami untuk pergi ke Kinderwunschszentrum (selanjutnya aku sebut KiWu) untuk Program Inseminasi atau Program Bayi Tabung.
Kami berdua sangatlah terbuka dengan jalan alternativ yaitu program bayi tabung. Pada saat itu kami hanya menginginkan untuk hamil dan segera mempunyai buah hati. Bagaimana jalannya dan berapa biayanya itu tidak masalah untuk kami.
Setelah (6 bulan) mencoba
Setelah kurang lebih 6 bulan mencoba dan tidak ada hasil positiv, aku pergi lagi ke Gyn. Selama 6 bulan itu suami pergi ke dokter Urologie untuk memeriksakan keadaan sperma dia. Dan hasilnya normal, atau bisa juga dibilang bagus. Begitu Gyn ku mengerti bahwa disisi kami semuanya baik2 saja, tapi tetap tidak ada hasil yang positiv maka dia menyarankan kami untuk mengambil program inseminasi di Kiwu.
Inseminasi ini jalannya sama seperti jalan alami dimana sperma dimasukkan ke indung telur. Bedanya spermanya ini akan dimasukkan melalui suntikan yang ada selangnya ke dalam Vagina. Tapi sebelum dimasukkan, sperma ini melalui proses penyaringan terlebih dahulu.
Akhirnya kami membuat janji di Kiwu. Dokter di Kiwu yg menangani kami sangatlah mengerti posisi kami. Dia menyarankan untuk melakukan 3 percobaan Inseminasi meskipun Asuransi memberikan bantuan untuk 8 kali Inseminasi. Menurutnya, 3 kali percobaan sangatlah cukup, dan kalopun itu tidak berhasil maka harus memikirkan langkah selanjutnya yaitu IVF atau ICSI. Kami pun setuju dengan apa yang dikatakan dokter. Dan proses inseminasi pertama dimulai ketika aku dapat menstruasi.
Proses pertama adalah kontrol pada saat menstruasi dan pada saat hari siklus ke 10. Di hari sikuls ke 10, bisa dilihat kapan kira-kira bisa terjadinya pembuahan. Sebelumnya, pada saat kontrol syklus hari ke 3 atau 5, aku diberi obat dan jadwal kapan Obat itu harus diminum. Pada hari yg ditentukan untuk Inseminasi, suamiku juga ikut menemani. 30 Menit sebelum waktu transfer, suami harus sudah memberikan spermanya di dalam MediBox agar dipersiapkan dulu di laboratorium sebelum ditransfer ke Vagina. Setelah semuanya siap, terjadilah transfer sperma ke vagina dimana dibantu dengan selang yangg dimasukkan ke vagina. Setelah itu, akupun bisa beraktivitas normal dan kembali untuk kontrol sekitar 2 minggu.
Dua minggu kemudian, aku datang lagi ke KiWu untuk ambil darah dan USG. Dari USG dilihat belum ada perubahan berarti, kemungkinan masih kecil. Lebih baik nunggu hasil tes darah, kata dokter. Di siang harinya aku dapat telpon dari Kiwu kalo hasilnya negativ, yang mana aku belum hamil.
Saat itu aku kecewa, marah, dan sangat sedih. Tapi aku berpikir masih Ada 2 percobaan lagi. Inseminasi ke 2 gagal, Inseminasi ke 3 gagal. Jujur Saat itu aku sudah down. Harapan menjadi sangat kecil.
Setelah 3kali inseminasi gagal, dokter menyarankan kami untuk melakukan ICSI. Kami juga bertanya Kenapa tidak IVF? Dokter menjelaskan, dari segi biaya hanya berbeda 200-300 Euro, dari prosesnya juga sama. Bedanya kalo ICSI hanya diambil satu sperma terbaik dari jutaan sperma yang ada. Lalu sperma ini akan membuahi sel telur wanita. Sehingga, meskipun kesempatan berhasil tidak 100%, namun ICSI lebih berpeluang ketimbang IVF.
Memutuskan untuk Program Bayi Tabung (IVF)
Apa itu IVF dan ICSI?
IVF adalah proses pembuahan dengan cara mengekstraksi telur, mengambil sampel sperma, kemudian menggabungkan telur dan sperma secara manual pada wadah kaca di laboraturium. Embrio kemudian dipindahkan ke rahim.
Baca lebih lanjut di artikel ini ya : Metode IVF untuk mempersiapkan kehamlilan
ICSI atau intracytoplasmic sperm injection adalah prosedur penyuntikan satu sperma hidup langsung ke pusat sel telur (sitoplasma).
Baca juga untuk tahu lebih lanjut seputar ICSI di sini!
Mengapa memutuskan untuk program bayi tabung?
Karena kami ingin memiliki buah hati. Berapapun biayanya, bagaimanapun jalannya akan kami tempuh. Saat itu, kami yakin dan percaya, suatu saat nanti, kami akan punya momongan dan program yang kami jalani akan berhasil.
Kami memutuskan ICSI, karena atas saran dokter yang menangani kami. Karena dia tau kondisi kami yang sudah gak sabar. Menurut dia dengan situasi kami ICSI lah jalan yang terbaik.
Berapa biayanya di Jerman?
Semuanya tergantung pada pribadi masing-masing dan setiap Kiwu memiliki harga tersendiri. Berapa kali prosedur yang harus ditempuh, apakah langsung berhasil atau tidak. Sebagian besar biaya ditanggung oleh pihak asuransi, seperti konsultasi dokter, treatment, dsb namun ada juga biaya yang tidak dicover, yakni harga obat dan suntikannya karena itu tidak ditanggung oleh asuransi.
Kami menghabiskan sekitar sekitar 2100€. Itu termasuk biaya laboratorium, obat-obatan, anestesi dan pembekuan telur. Untuk pengobatan, kami bayar sendiri sekitar 500-1000€. Tapi kita nggak tau berapa kontribusi asuransi yang dibayarkan untuk keseluruhan treatment ini.
Di Jerman, kita bisa meminta bantuan kepada Familienministerium (Departemen Pelayanan Keluarga) dan akan mendapat kontribusi sebesar 800 Euro, tapi saat itu kami tak sempat melakukannya karena berbagai alasan.
Mungkin bagi yang tinggal di Indonesia atau di negara yang tidak memberi coverage pada program bayi tabung, harga ini termasuk terjangkau. Kami merasa beruntung karena di Jerman tidak semahal di Indonesia yang untuk program bayi tabung bisa menghabiskan ratusan juta rupiah.
Rasa aku tidak bisa membayangkan bagi pasangan yang memiliki keinginan untuk punya anak dan memiliki kendala sehingga harus menjalani program ini, namun tidak punya biaya, pasti akan sangat sedih sekali.
Semoga kita semua diberi kemudahan dan pengharapan yang tak putus-putus. Dan yakinlah kamu tak sendiri. Pasti ada jalan.
Apakah ada jaminan berhasil?
– Jaminan berhasil atau tidaknya tergantung pada kondisi badan masing-masing. Dan bisa dibilang tidak ada jaminan 100% berhasil.
Bagaimana jika tidak berhasil?
– Akan dilakukan lagi proses ICSI dari awal. Jika sudah beberapa kali tidak berhasil maka bisa dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Atau berhenti untuk program hamil.
Pengalaman melalui ini semua hingga hamil
Buatku dan suami ini jalan yang sudah ditentukan untuk kami. Waktu awal2 ICSI dimana harus minum obat dan menyuntikkan obat ke diri sendiri sangatlah berat buatku. Aku sempat down dan sempat menangis tanpa alasan.
Tapi beruntungnya aku punya suami yang mengerti situasi dan perasaan. Sebagai manusia, pastinya terkadanf muncul rasa iri dan marah karena untuk orang lain, hamil sangatlah mudah, tapi bagi kami sangatlah susah.
Tapi aku kembali lagi ke pikiran orang normal, dimana aku melihat proses ICSI ini sebagai sesuatu yg indah dan spesial dan bisa membuat kami lebih banyak belajar untuk menjadi dewasa.
Pengalaman hamil dan melahirkan
Aku masih teringat rasanya melihat test kehamilan yang sebelumnya selalu membuat down, karena selalu negativ, selang dua minggu setelah menjalani ICSI, aku melihat test kehamilan menunjukkan hasil positif.
Yang ada dipikiranku: Wow aku hamil. Semuanya terasa indah. Meski demikian, hasil tes tersebut bukanlah happy ending karena kami harus masih berjuang.
Menjelang trimester kedua, aku terbaring seminggu di rumah sakit karena pendarahan dan setelah dari RS, harus bedrest selama kurang lebih 4 minggu. Tuhan menguji kami tapi kami bersyukur terutama aku, karena kami bisa melalui ini semua bersama dan adanya dukungan dari keluarga kami. Kami bersyukur atas keluarga kami, atas kehamilan kami.
November 2021 akhirnya penantian itu tiba. Putri kecil kami lahir ke dunia melalui operasi sesar. Alhamdulillah dia sehat tidak ada kekurangan apapun, begitu juga dengan kami. Kami sangatlah bahagia. Setiap kali kami melihat putri kami, kami merasa sangat sangat bersyukur dan belum percaya kalo kami sekarang menjadi orang tua. Yes, penantian panjang dan melelahkan itu terbayar sudah.
Kami saat ini sedang menikmati peran menjadi bapak dan ibu dan belajar banyak hal dari buah hati kami. Banyak hal yang menjadikan kami lebih dekat dan bertumbuh. Putri kami mengajarkan banyak hal jauh juah hari bahkan sebelum dia hadir ke dunia ini.
Thank you for coming into our life and thank you for choosing us, my baby girl. 🙂
*
Untuk kalian yang sedang berjuang untuk hamil dan memiliki anak, janganlah putus asa. Dan jangan Lah takut untuk mencoba bayi tabung. Karena sesungguhnya tidak ada bedanya antara bayi yang lahir melalui program bayi tabung dan melalui jalan alami. Sekarang tak ada hal tabu dan sekali lagi, kamu tak sendiri, jika kamu ingin lebih banyak cerita, kamu bisa follow instagram asmirandah dan check Highlight nya (My IVFMiracle).
Ada banyak cara untuk menggapai harapanmu, semuanya tergantung pada dirimu bagaimana kamu mencari jalannya agar harapanmu itu terwujud.
Semoga dari kisahku ini, teman-teman yang saat ini juga sedang berjuang, merasa didekap dan ditemani. Jika teman-teman mempunyai anak dari proses hamil tanpa IVF, mungkin cerita ini bisa membuat kita lebih memeluk erat buah hati dan menyayangi mereka tanpa syarat. Karena perjalanan mereka menuju dunia ini, semuanya ajaib, unik dan istimewa. Seistimewa buah hati kita.
Semoga bermanfaat
*
Follow instagram: @denkspa
Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa
Liebe Grüße