Penulis: Maulana Adrio
 IG Penulis: @maulanaadrr
Kuliah di Jerman: Agen atau Mandiri??

Artikel ini adalah lanjutan dari seri artikel Studienkolleg yang bisa dibaca di artikel sebelumnya: Bagaimana Mendaftar Studkol di Jerman?

Kalau kalian adalah atau pernah menjadi mahasiswa di Jerman, pasti kalian pernah mendengar sebuah yang pertanyaan kerap kali dilontarkan oleh sesama mahasiswa maupun masyarakat Indonesia di Jerman. “Dulu ke sini (Jerman) pakai agen atau mandiri?“. Setelah yakin untuk melanjutkan studi di Jerman pasti banyak dari kita yang masih khawatir dan merasa tidak siap apabila harus mengurus semua hal sendiri. Dimulai dari les bahasa, translate dokumen, sampai mendaftar Visa studi. Semuanya terkesan menakutkan apalagi kalau kita adalah orang pertama dari keluarga besar yang pertama kali akan kuliah di luar negeri. Kenalan yang pernah kuliah di Jerman tidak ada. Informasi tentang kuliah di Jerman pun masih minim. Di sini masuklah jasa dari orang ketiga atau biasa disebut “Agen” yang siap membantu para calon mahasiswa untuk mengurus semua persiapan studinya. Tapi sebenarnya pakai agen itu perlu gak sih? Artikel kali ini akan membahas beberapa perbedaan menggunakan jasa agen beserta perbandingannya apabila kita akan mengurus semuanya secara mandiri.

Baca Juga : Seputar Studienkolleg di Jerman

  1. Biaya dan kemudahan

Poin pertama yang akan dibahas adalah kemudahan. Kalau kita pakai jasa agen sudah pasti semuanya akan terasa lebih mudah. Bagaimana tidak? Kita tidak perlu melakukan apa-apa selain membayar agen dan mereka akan mengerjakan semuanya untuk kita. Dimulai dari les dan sertifikasi bahasa, pendaftaran Studienkolleg, pembuatan visa, pembelian tiket pesawat dan pencarian tempat tinggal di Jerman.

Di sisi lain karena agen adalah sebuah bisnis, tentu saja tujuan sebuah bisnis adalah untuk meraup keuntungan. Biaya tiap agen pun berbeda-beda, tergantung dengan seberapa banyak jasa yang mereka tawarkan. Setiap tahun biaya agen juga biasanya naik. Kata „mahal“ di sini pun bersifat sangat subjektif. Tapi untuk melihat secara garis besarnya, apabila menggunakan jasa agen kita harus siap merogoh kocek setidaknya 200-300 juta rupiah (ini berdasarkan biaya tahun 2016). Betapa banyaknya biaya yang bisa dihemat ketika kita memutuskan untuk mempersiapkan kuliah di Jerman secara mandiri.

„Wah mahal banget! Agen yang lebih murah ada gak?“ Tentu saja ada.

„Kalau tidak pake agen tetep bisa kuliah di Jerman, gak?“ Tentu saja bisa.

Apakah agen yang mahal sudah tentu paling bagus? Tidak juga. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk memakai agen yang mana, sangat disarankan untuk research secara menyeluruh terlebih dahulu. Tanyakan semua hal yang ditawarkan pihak agen beserta rincian biaya secara rinci dan kritis. Apabila ada kenalan yang pernah menggunakan sebuah agen, bisa tanyakan juga pengalaman mereka.

Baca Juga : Ke Jerman? Mandiri atau Agen?

  1. Kesempatan ANP di Indonesia

Selain menawarkan kemudahan dalam mengurus dokumen-dokumen, beberapa agen di Indonesia juga mengadakan tes ANP atau Aufnahmeprüfung atau tes uji masuk Studienkolleg di Indonesia. Sistemnya adalah mereka akan mengundang para pengetes dari beberapa Studienkolleg di Jerman ke Indonesia dan tes masuk STK akan diselenggarakan di Indonesia. Pihak Studienkolleg ini juga biasanya sudah menyiapkan beberapa slot untuk menampung anak-anak hasil tes di Indonesia. Ini adalah salah satu penyebab mengapa biaya agen bisa dibilang mahal. Di sini saingan kita adalah teman-teman yang berasal dari agen yang sama. Apabila kita memutuskan untuk menggunakan agen dan mereka menawarkan opsi ini, gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Apabila kita gagal mendapatkan Zulassung (Undangan) setelah tes di Indonesia, maka kita bisa ikut ANP lagi di Jerman. Tes di Jerman berarti saingan kita tidak lagi hanya teman-teman satu agen, melainkan seluruh calon peserta STK dari seluruh dunia.  Tes ANP biasanya diadakan di Uni dan FH masing-masing. Artinya kita sebagai peserta tes harus pergi mengunjungi kota tempat Uni dan FH tersebut. Tentu saja hal ini membutuhkan biaya seperti transportasi, penginapan, dan biaya pendaftaran tes.

  1. Pendampingan awal di Jerman

Siapa yang tidak takut ketika tiba di sebuah negara baru tanpa mengenal satu orang pun di negara itu. Salah satu jasa yang sebuah agen tawarkan biasanya adalah sistem pendampingan. Agen akan mengangkat atau menunjuk seseorang di kota tujuan untuk menjadi seorang Betreuer atau pendamping. Kakak pendamping ini nantinya akan menjemput kita di bandara, mengantarkan kita ke tempat tinggal, dan juga mengajak berkeliling kota sambil menunjukkan tempat berbelanja makanan, pakaian, dll. Terkadang sang pendamping juga adalah salah satu pegawai agen dari Indonesia yang ikut terbang bersama calon mahasiswa, agar tidak perlu khawatir hilang di bandara misalnya.

Yang terpenting dari poin ini sebenarnya adalah bagaimana caranya agar kita tidak merasa sendirian ketika datang ke suatu tempat yang baru dan sangat asing. Ketika kita memutuskan untuk kuliah di Jerman secara mandiri, kita bisa mulai dengan membangun koneksi. Salah satu caranya adalah dengan masuk ke dalam grup facebook PPI Jerman (Perkumpulan Pelajar Indonesia) maupun grup PPI kota tujuan masing-masing. Cara lainnya adalah dengan berangkat bersama teman les bahasa, misalnya. Apabila kita memilih jalur mandiri, kita pasti akan berkenalan dengan banyak orang ketika kita sedang belajar Bahasa. Gunakan kesempatan ini untuk mendapatkan info-info terbaru seputar di Jerman dari teman-teman baru kita.

Baca juga: Tips Bijak Memilih Agen ke Jerman!

  1. Tingkat pemahaman prosedur

Mandiri berarti kita akan lebih aktif mencari informasi, membangun koneksi, dan juga lebih aktif berpartisipasi dalam setiap langkah mempersiapkan dokumen dan persyaratan lainnya. Dengan mengurus semuanya sendiri, kita tentu saja akan jauh lebih paham cara-cara bagaimana untuk mempersiapkan sesuatu. Ini sangat berbanding terbalik dengan apabila kita memilih jalur agen, di mana semua keperluan kita akan ditangani oleh pihak agen. Salah satu kelemahan Orang Indonesia adalah kebiasaan „disuapin“. Maksudnya adalah, semua informasi tentang cara kuliah di Jerman dimulai dari les Bahasa sampai dengan S2 sudah ada di internet. Kita cukup mengetik kata kunci dan banyak artikel sampai video yang akan keluar. Kuncinya ada satu: JANGAN MALAS MEMBACA!

Secara ringkas, hal yang dapat diambil dari artikel pendek di atas adalah:

  • Kuliah di Jerman tidak harus menggunakan agen, tetapi kita harus lebih aktif untuk mencari informasi dan membangun koneksi.
  • Agen menawarkan kemudahan tapi juga dengan biaya yang tidak sedikit.

 

Semoga post ini bermanfaat! Untuk info mengenai kursus Bahasa Jerman dan program ke Jerman lainnya, silahkan follow instagram: @denkspa  dan Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa. Auf wiedersehen!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *