Menjadi seorang au pair adalah pengalaman yang menarik dan memuaskan, yang tidak hanya memungkinkan kamu untuk mengenal budaya baru, tetapi juga memberi kamu kesempatan untuk berkembang secara pribadi. Namun, membuat Motivation Letter dan CV yang kuat untuk memperoleh visa au pair di Kedubes Jerman adalah sebuah hal yang super challenging. Kita sendiri tahu bahwa kedubes Jerman belakangan ini sangat ketat dalam menyeleksi pengajuan Visa au pair dan ratusan applicant ditolak dengan alasan template yang mirip-mirip. Nah, Dalam panduan ini, kami akan membahas langkah-langkah penting untuk menulis kedua dokumen tersebut.
Bagian 1: Menulis Motivation Letter
Perhatikan: Kepentingan program au pair adalah: Calon au pair akan bertukar bahasa dan budaya, sehingga kemampuan ini nantinya akan berguna banget untuk pengembangan karir di Indonesia. Banyak penolakan oleh kedubes karena motivasi ke Jerman dan alasan balik ke Indonesia tidak nyambung dan terkesan ngarang, plin plan atau ga ada kaitannya dengan program au pair.
Nah, untuk itu, perlu banget kamu cross check dan lihat lagi: APA KERJAAN KAMU SEKARANG? Apakah ada kaitannya dengan bahasa Jerman? Misal guru bahasa Jerman? Atau kamu lagi kuliah bahasa jerman dan ingin mengadakan penelitian? Atau tourguide? Atau pernah kuliah di jurusan tourism? Atau tinggal di daerah pariwisata yang banyak intak dengan turis Jerman atau expat Jerman? Kalau iya, AMAAAAN, kamu bakal gampang banget ketrimanya.
Nah kalau nggak? Ini yang kamu harus olah, supaya kamu bisa meyakinkan kedubes untuk menekankan motivasimu se frekuensi ama program au pair.
Secara garis besar, penulisan Motlet urutannya seperti ini:
- Pengantar: Jelaskan siapa kamu secara singkat. Apa kerjaan kamu, apa background pendidikan kamu.
- Pengalaman Sebelumnya: Ceritakan pengalaman kamu dengan anak-anak atau pekerjaan yang relevan dengan perawatan anak. Dan utarakan ketertarikan kamu terhadap program au pair.
- Keterampilan dan Kemampuan: Sorotkan keterampilan dan kemampuan kamu yang membuat kamu cocok sebagai au pair, seperti keahlian dalam merawat anak, kemampuan berkomunikasi yang baik, dan fleksibilitas.
- Alasan Memilih Jerman: Jelaskan alasan kamu memilih Jerman sebagai tujuan kamu untuk menjadi au pair dan bagaimana kamu berharap dapat memperkaya pengalaman di sana.
- Jelaskan singkat aja tentang calon host family kamu, ketemu di mana, anaknya apa, kerjaannya apa. Ini opsional sih. Biasanya bakal ditanyakan lagi saat wawancara.
- PLAN KONKRIT SAAT BALIK KE INDONESIA: Nah, ini super penting. Kamu harus punya plan konkrit yang masuk akal, yang ga melenceng jauh dari apa yang kamu kerjakan sekarang dan dari pengalaman au pair kamu itu, nanti manfaatnya apa untuk kerjaan professional kamu. Ingat ya! Professional, bukan personal. Kalau kamu bilang bakal au pair karena buat komunikasi dengan mertua, calon suami, oma opa. Udah lah bhay karena itu kebutuhan personal bukan professional.
- Penutup: Ringkas kesimpulan kamu dengan menegaskan minat kamu yang tulus untuk menjadi au pair di Jerman dan kesiapan kamu untuk menghadapi tantangan dan kesempatan baru.
Ingat beberapa prinsip pembuatan Motivation Letter:
- Prinsip satu: Kamu harus tahu bahwa program Au Pair itu adalah program pertukaran budaya dan perbaikan bahasa. Jadi, kedubes bakal concern banget akan dampak pengalaman kamu saat di Jerman nanti dan apa gunanya untuk karir kamu di Indonesia. Guna bahasa Jermannya itu apa? Guna pengalaman Internasional nya itu apa? Kalau ga guna, ya ga bakal di approved.
- Prinsip dua: Kedubes itu kritis . Nah, ini kamu kudu nyiapin tak tik saat interview nanti, gimana supaya kamu bisa jawab pertanyaan kritis mereka terkait motlet mu. Kuncinya, PD dan tau apa yang kamu tulis di motlet. Hindari Joki Motlet dan CV.
- Prinsip tiga: Dulu bikin motlet simple simple aja. Tapi sekarang, kudu jelas dan runut. Kadang bisa sampai tiga halaman
- Prinsip empat: Pakai bahasa Inggris atau Bahasa Jerman. Yess, bahasa Inggris juga ga apa2. Logikanya kan kamu mau au pair pengen improve bahasa, jadi kalau kamu belum terlalu bisa pakai bahasa Jerman, ya pakai bahasa Inggris saja ga apa2. Ada banyak kok yang diterima pakai Visanya dengan motlet bahasa Inggris.
Bagian 2: Menulis CV
- Informasi Pribadi: Sertakan nama lengkap, alamat, nomor telepon, alamat email, tanggal lahir, dan kewarganegaraan.
- Pendidikan (Bildungsweg): Daftar pendidikan formal, termasuk nama institusi, gelar atau kualifikasi yang diperoleh, dan tanggal lulus. Pastikan ada bulannya, tak hanya tahun saja, karena nanti kedubes bakal bertanya2 dan asumsi bulan yang bolong sebagai alasa pengangguran muda dan ditolak deh.
- Pengalaman Kerja: Jelaskan pengalaman kerja kamu terutama yang terkait dengan perawatan anak, baik itu sebagai pengasuh, tutor, atau pekerjaan lain yang melibatkan interaksi dengan anak-anak. Kalau tidak ada pengalaman di bidang itu? Kamu bisa menyoroti pengalaman kerja yang berhubungan dengan bahasa dan budaya. Kalau ga ada juga? Wah susah, tandanya kamu kudu brainstorming khusus dengan konsultan.
- Keterampilan dan Kemampuan: Sorotkan keterampilan dan kemampuan kamu yang relevan untuk menjadi au pair, seperti kemampuan bahasa, keterampilan memasak, dan aktivitas ekstrakurikuler yang dapat kamu ajarkan kepada anak-anak.
- Referensi (opsional): Jika memungkinkan, sertakan referensi atau surat rekomendasi dari orang yang mengenalmu dengan baik, terutama yang dapat memberikan kesaksian tentang kemampuan kamu dalam merawat anak-anak.
Prisip pembuatan CV untuk apply Visa di Kedubes Jerman:
- Simple, tabellarisch dan Lückenlos. Ga perlu terlalu muluk, dan yang penting ga bolong-bolong pengalaman kerjanya. Kalau bisa, yang paling bagus tuh, pas kamu apply visa, kamu masih kerja di sebuah perusahaan atau masih kuliah. Kenapa? Karena kedubes bakal yakin kamu balik ke Indonesia, karena ada tanggungan (professional) yang harus diselesaikan.
- Semua yang kamu tulis di CV itu harus ada surat keterangan kerjanya. Nah yang Freelance atau UMKM mandiri gimana? Minta surat keterangan RT RW Kelurahan , ttd dan stempel menerangkan usaha kamu. Ini diterjemahkan dan dilampirkan. Kalau Pak RT nya bingung, bantuin bikin dan jelaskan lalu minta aja ttd dan stempel. Intinya be kreativ.
Penutup: Menulis Motivation Letter dan CV yang baik merupakan langkah pertama yang penting untuk mendapatkan visa au pair di Kedubes Jerman. Pastikan untuk menyesuaikan setiap dokumen sesuai dengan pengalaman dan kualifikasi kamu sendiri.
Contoh motlet dan CV au pair untuk kedubes Jerman, akan aku lampirkan di artikel terpisah ya. Kamu bisa melihat contoh-contoh nya dengan klik di sini.
Kalau kamu butuh konsultan untuk berdiskusi dan brainstorming terkait motlet dan CV yang akan kamu ajukan di kedubes, silakan kontak denkspa ya.
Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan pembaca dapat membuat Motivation Letter dan CV yang menonjol untuk mengajukan visa au pair di Kedubes Jerman. Semoga artikel ini bermanfaat!
Bagikan artikel ini kepada teman yang membutuhkan dan jangan lupa follow dan Like facebook fanspage denkspa untuk mengapresiasi kerja aku sebagai blogger yang menyediakan informasi akurat seputar kehidupan au pair, fsj, azubi, mahasiswa dan pekerja di Jerman. Untuk itu, aku akan sangat berterima kasih kepada kalian.
Youtube channel belajar bahasa Jerman dan seputar Jerman: Youtube Denkspa
Liebe Grüße