© droomafoobeno wikimedia commons

Pekan ini Jerman sempat dihebohkan oleh pembuangan jutaan telur serentak di seluruh kota, serta penarikan stok telur dari discounter seperti REWE, Aldi, dan Penny. Distribusi telur fipronil ini dikabarkan sudah menyebar ke seluruh penjuru Jerman, termasuk Nordrhein-Westfalen, Niedersachsen, Hessen, Bremen und Bayer. Himbauan kepada masyarakat lewat berita TV agar untuk sementara tidak mengkonsumsi telur pun bermunculan. Pertanyaannya, mengapa dan bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah Jerman begitu ketat dan sangat memperhatikan distribusi bahan makanan? Bagaimana bisa kecolongan?

Mengapa Telur Dicekal Untuk Sementara Waktu?

Hingga saat aku melihat berita di TV dan membaca koran 2 hari yang lalu, Jerman punya stok telur yang diimpor dari Belanda sekitar sebanyak 2,9 juta butir, dan sebanyak 875.000 telah terbukti terinfeksi Fipronil. Sekitar 1,3 juta sudah tersebar di berbagai daerah seperti di Niedersachsen. Telur-telur pun ditarik dari supermarket dan dihancurkan. Kabarnya, di Belanda, telur yang terinfeksi jauh lebih banyak.

Kita untuk sementara waktu dihimbau agar tidak membeli telur, tidak makan telur, termasuk tidak makan produk YANG TERDAPAT KANDUNGAN TELUR di dalamnya, seperti mayonaise, puding, kue, dsb. Mengapa? Karena telur-telur yang beredar di Jerman, terutama yang diimpor dari Belanda dikabarkan terinfeksi Fipronil.

Apa itu Fipronil? Berbahayakah?

Fipronil adalah semacam Zat Pestisida yang digunakan untuk melindungi tanaman dari hama dan binatang ternak dari kutu. Sejak tahun 1980, Prancis menemukan bahwa Fipronil yang digunakan untuk melindungi tanaman tidak hanya membahayakan hama, namun juga lebah. Oleh karena itu, sejak tahun 2013, pemerintahan Uni Eropa sepakat untuk tidak menggunakan pestisida ini untuk menyemprot jagung, karena lebah yang mungkin hinggap dan memproduksi madu juga akan menginfeksi madunya.

Apa dampak yang ditimbulkan jika kita mengkonsumsi zat ini?

Dikutip dari beberapa sumber, juru bicara Bundesinstituts für Risikobewertung (BfR), menyebutkan bahwa sebenarnya tak ada dampak langsung yang ditimbulkan, zat ini sebenarnya tidak begitu berbahaya untuk orang dewasa, namun untuk anak-anak, sebaiknya sangat dihindari. Konsumsi jangka panjang dan berlebihan bisa menyebabkan gatal dan rasa tidak nyaman pada kulit dan mata, muntah, pusing, dan lain sebagainya.

Lalu mengapa hanya telurnya yang harus dihindari? Bagaimana dengan ayamnya?

Untuk sementara ini, menteri pertanian dan lingkungan Niedersachsen dari Partai Die Grüne (Christian Meyer) menyatakan bahwa konsumsi daging unggas masih aman, meskipun pihaknya masih terus meneliti dan membuktikan keamanannya, serta membatasi impor bahan pangan dari negara tetangga yang dicurigai tidak aman. Pihaknya juga akan menindak secara tegas distributor telur-telur ke Jerman tersebut. Seharusnya residu tersebut tidak digunakan untuk menyemprot hewan ternak penghasil pangan, kata Meyer.

Yang juga jadi pertanyaan adalah, mengapa ayamnya aman, tapi telur yang terdapat di dalamnya justru berbahaya? Untuk stok daging ayam sendiri kemungkinan Jerman tidak mengimpornya dari Belanda dan Belgia, hanya telur. Jadi daging ayam masih aman dikonsumsi.

Mengapa Jerman impor telur dari Belanda dan mengapa Belanda menggunakan Fipronil untuk hewan ternak?

Belanda dan Jerman letaknya sangat berdekatan. Jadi wajar saja kalau kedua negara ini saling bekerja sama impor, ekspor bahan pangan. Belanda sendiri mengakui bahwa tercemarnya produksi telur juga berasal dari Belgia. Setelah ditindak lanjuti, Belanda dan Belgia mengimpor residu berbahaya itu dari Romania. Jadi menjalar ke mana-mana kan? Impor telur juga tidak datang dari Belanda saja, tapi dari Polandia. Setelah skandal Fipronil ini menyebar, pemerintah Belanda dan Belgia kabarnya lebih ketat dalam menyidik dan memeriksa peternakan.

Meskipun banyak discounter menarik telur dari peredaran, EDEKA tetap bersikukuh mengedarkan dengan alasan telur-telur dan bahan pangan yang dijual di EDEKA murni dari Jerman dan terbukti aman. Semoga skandal ini cepat berlalu sehingga kita bisa mengkonsumsi telur lagi.

Sumber: NDR, Tagespiegel

Semoga artikel ini bermanfaat.

Salam

Comments

  1. Oh, gitu, aku jadi tahu nih, Teh. Hatur nuhun, informasinya 🙂
    Mengerikan juga dampaknya kalau sering konsumsi ya, Teh, ternyata Fipronil digunakan untuk melindungi hama ya. Masih terasa asing ditelingaku kata Fipronil ini lho teh..he

  2. Terharu dengan kesigapan pemerintah Jerman mengenai segala bahan pangan yang beredar di negaranya. Betapa yah. Makanya bisa banget orang Jerman dapat stereotype penghasil orang-orang pandai. Makanannya aja dijaga banget gitu.

    Kakak nih dapat pahal buanyakk wkwkw. Karena menyebarkan banyak sekali info yang bermanfaat xD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *