Rencana untuk makan malam di sebuah restoran Asia yang Baru dibuka di Hafencity ini sebenarnya sudah rencana lama. Promo makan malam Hot Pot berdua dengan harga terjangkau yang ditawarkan disebuah app penyedia voucher dan kupon diskon (Groupon) ini membuatku berinisiatif mengajak Tobi untuk makan malam berdua.
 |
Ini kupon yang aku beli dari groupon untuk makan malam di Maiglückchen |
Kami sempat dibuat kecewa karena di malam tahun baru 2017, kami memesan tempat online dan di website restoran ini tertera bahwa di malam tahun baru, restoran akan buka. Tentu saja kami senang, karena mencari tempat makan malam di new year’s eve terbilang sulit di Hamburg. Tapi saat kami datang pukul 20.00 saat itu, Eh ada pengumuman bahwa restoran ini tutup dan akan kembali buka setelah tahun baru.
Akhirnya pada awal februari, kami mecoba reservasi tempat lagi, tapi tidak bisa, karena kuponku sudah dibuat reservasi di malam tahun baru. Akhirnya kami datang langsung ke resto dan tidak dapat tempat. Kami harus pulang dan akhirnya memutuskan untuk makan di Resto Java, salah satu restoran Indonesia di Hamburg. Setelah dua kali dikecewakan, kemarin (tanggal 8 Maret) akhirnya kami berhasil nangkring di resto ini.
Restoran ini terletak tak jauh dari stasiun Hafen City atau Überseequartier, alamatnya:
Maiglückchen
Großer Grasbrook 9, 20457 Hamburg
Jam buka: Senin-Jumat: 11.30-15.00, lalu 17.30-22.00
Sabtu : 12.30-22.00
Minggu Tutup
Karena kami sudah memesan voucher untuk hot pot dan hidangan penutup, jadi malam itu kami makan sup sejenis shabu-shabu dengan banyak variasi isian dan saus kacang:
 |
sayur dan tofu serta saus kacang |
 |
baso, daging dan udang |
 |
Hot Pot |
 |
Aku suka sekali soft drnk Ginger Ale ini |
 |
ada saringan kecil untuk menyaring isian yang sudah matang |
 |
Matcha Ice atau Es Krim dengan rasa teh hijau untuk hidangan penutup |
Ada kejadian seru saat makan. Sepanjang makan malam berlangsung, kami dilayani oleh seorang waiter yang kami kira orang Vietnam atau Thailand. Sebelum pelayan laki-laki itu membereskan meja, dia sempat bertanya, “Kommen Sie aus Thailand oder Indonesien?” (Anda berasal dari Thailand atau Indonesia?). Lalu aku jawab, “Dari Indonesia”. Nggak taunya dia juga berasal dari Indonesia, lalu sempat ngobrol dan tahu kalau dia berasal dari Medan.
Saat menghidangkan hidangan penutup, waiter yang kuperkirakan umurnya 40 tahun-an itu berkata padaku, “Aku puterin musik romantis Indonesia, ya! biar lebih romantis!”. Diputarkannya lagu tembang kenangan jaman dulu, yang beberapa lagu aku kenal juga. Wah, di Hamburg berasa di Indonesia aja 😀
Maiglückchen ini bukan restoran Indonesia. Menunya pun jauh dari menu Indonesia, menu andalannya adalah hot pot dan sushi. Akhirnya Tobi memberi tips lebih banyak kepada bapak ini, karena dia ramah dan Tobi juga bisa latihan bilang, “Terima kasih” padanya. Ah, ada-ada saja.
Sampai jumpa di topik menarik selanjutnya
Viele Grüße
Mbak bikin tulisan makanan-makanan sana dong yang mungkin kamu rekomendasikan untuk wisatawan dari Indonesia
Pasti mas,,, ini saya juga sedang berjuang untuk menulis review restoran di Jerman dan mengulasnya untuk para wisatawan. SIPPP sippppp… 😀
Mantap bener makanannya..
Di indo jarang banget ada makanan khas jerman..
Aah… senangnya makan malam diiringi lagu Indonesia di negara orang 🙂
Wawm senengnya ketemu orang Medan Mbak pas di negeri orang. PAsti heboh hehehe. Itu porsinya banyak ya 🙂 kenyang
Mhmmmm delicious … 🙂
😀 thanks
Iya, mbak selalu, kalau ketemu orang Indo di mana-mana itu pasti heboh 😀
Hhahha kalian pasti nggak suka dengan makanan Jerman. Plain abisss.. 😀
Iyaa,,,berasa di negeri sendiri mbak 😀
Wah asyik banget, punya koleksi lagu negeri kita. Padahal bukan resto Indonesia ya 😀
ngiler, pengen nyoba makanan itu2
kaapan pulang mba? Masakin itu hahahah
Makanya aku juga kaget,, 😀
Hahahahagg, kalau di indo, aku pasti nyobain masakan Indo yg lebih enak mah