1. Profil Text
Profil text, ini salah satu point yang sangat penting agar profilmu berbobot. Tulis profil kamu paling nggak ada satu kalimat yang menyatakan kamu suka anak-anak. Memang sangat perlu mengatakan sejujurnya kalau kamu nggak suka anjing misalnya, atau kamu perlu waktu untuk menunaikan ibadah di profil. Tapi alangkah baiknya kalau kamu katakan hal itu setelah kamu berkomunikasi dengan keluarga. Pengalamanku, aku tulis semua hal tentang kecintaanku pada anak-anak, hobi menulisku, tentang keinginanku mengenal budaya barat, dan impianku untuk berkeliling Eropa. Setelah aku video call dengan Nadja (host mother), aku mengutarakan kalau aku islam, tidak makan babi, tidak minum alcohol, butuh waktu untuk beribadah, dan saat hari raya islam datang, aku ingin dapat cuti satu hari, saat ramadhan, aku berpuasa, dan sebagainya. Orang barat itu memang frontal dan nggak pake sungkan, tapi mereka sangat menghargai apa yang orang lain ingin lakukan selama mereka memenuhi kewajiban bekerja. Robert (host father) menjawab, kami menghargai apa yang kamu yakini selama kamu juga menghargai kami untuk melakukan apa yang kami yakini.
2. Foto Profil
Jangan bikin foto kamu secantik atau se alay mungkin. Kata Nadja, aku nggak akan melirik au pair kalau nggak ada foto sama anak-anak. So, meskipun profil text kamu puanjang lebar pakai 5 bahasa sekalipun, kalau kamu cuma pasang foto selfie alay, bakal nunggu lama deh dapet keluarga (kecuali kalau ada keluarga yang sama alay nya ๐ ). Saat mendaftar, aku pasang foto bersama keponakanku saat mandiin dia, mendorong kereta dorongnya, saat dia mencium pipiku, dsb. Foto-foto itu menandakan bahwa kamu suka anak-anak dan anak-anak pun suka padamu.
3. Ramah
Tulislah profil seramah mungkin. Pilihan kata menjadi tolak ukur keramahan profil. Pilihlah kata-kata yang tdak terlalu akademis, tapi sopan dan memudahkan mereka untuk membacanya. Orang Eropa yang tidak tinggal di Inggris juga belajar Bahasa Inggris seperti kita. Kadang mereka juga tak tahu arti sebuah kata yang terlalu akademis. Tak hanya di profil, tapi kalau mengirim aplikasi. Hal ini mungkin agak konyol untuk ditulis tapi keluarga Nadja tertarik padaku karena dalam profilku dan selama kita berkomunikasi lewat dunia maya, aku sering menambahkan emoticon smiley atau ketawa.
4. Pilihan Bahasa
Alangkah baiknya kalau menulis dalam bahasa mereka. Misalnya targetmu jadi au pair ke Jerman, kalau kamu bisa bahasa Jerman juga, tulis pakai Jerman. Bisa juga dalam dua sampai 3 bahasa sekaligus kalau kamu memang menguasai bahasa-bahasa tersebut Tapi JANGAN GOOGLE TRANSLATE!!!. Mereka pasti akan tahu: Dan jangan copy paste!
5. Terlihat Open Minded
Kamu boleh saja berjiwa patriotisme, hidup berlandaskan asas nasionalisme. Tapi menjadi ethnosentris tak akan membantumu hidup di negeri orang. Apa itu Ethnosenstris? Ethnosentris adalah sifat yang terlalu mengagungkan budaya negaranya sendiri lalu menganggap bahwa budaya bangsa lain itu membawa dampak buruk, merusak moral, jelek, dan sebagainya. Simpanlah semua itu dalam dirimu dan tunjukkan pada dunia bahwa kamu itu terbuka pada budaya asing. Tulis di profilmu bahwa kamu suka anak-anak, suka masak, ingin mempelajari budaya dan semua hal tentang Eropa.
Maaf sekali aku tak sempat menulis banyak kali ini. Liburan tahun baru telah usai, aku kembali disibukkan oleh presentasi dan menulis essay. Yang semuanya dalam Bahasa Planet hhaha. Menulis blog satu-satunya alternatifku berkomunikasi lewat dunia maya dan memperbaiki koreksi bahasa Indonesiaku. ๐
Viele Grรผรe
Wow, aku baru tahu au pair ini.
Well, ini sangat keren untuk mengubah pola pikir, berani menerima tantangan baru dan perjuangan baru.
Aku melu semangat mbacane Mbak ๐
Sukses buatmu. Ditunggu kisah2 selanjutnya ๐
Kalo aku ngelamar jadi majikan bisa gak sih mbak?
btw apa cuman saya yang melihat banyak kata2 luar negrian di sini
#ehh
waal, luar biasa semangat menjelajahnya mbak. ๐
Wahh perlu periksa mata nih,,, ๐
Bisa lah,,, ada au pair dari Argentina yang jadi au pair di Riau, di keluarga Indonesia.
Wah terima kasih atas semangatnya ๐
Terima kasih ๐
Hai, Kak Girindra! Aku pembaca baru blog kamu ๐ Salam kenal. Mengenai au pair, aku juga termasuk yang nggak berhasil dapat ijin untuk ikut au pair. Sedih juga sih karena kan melalui au pair pembelajar bahasa Jerman bisa memperdalam kemampuan bahasa Jermannya sekaligus mengenal budaya Jerman langsung di tempat asalnya T^T
Wahh,,, aku juga dulu kayak gitu,,,ayooo jangan putus asa!!! coba lagi
wahh ternyata au pair berbeda banget ya dengan TKW, saya baru tahu kak kalau ada au pair..
saya pun baru tahu au pair ini apa …
Kak aku mau nanya. Kan kk blg kk bljr bhsa jerman stelah mnemukan gf . Brrti gf ny nunggu smpai kk llus a1 kah? Trs saat kk mncari2 gf itu kakk pkai bhasa ap utk berkomunikasi dg gf yg kk kirimi pesan ? Trus kn byk gf yg mnggunakan bhsa jrman sdgkn kk blm bhsa jrman . Gmna cra kakk nyari gf yg sesuai sm kriteria kk .
Mohon responny y kk
Gfnya waktu itu yang message aku pakai bahasa Inggris. Aku pun sebenarnya nggak pengen ke Jerman kok wktu itu, jadi aku ga fokusin di negara mana…
halo kak girindra, saya izin bertanya, untuk prog aupair itu berapa lama ya?
dan untuk belajar bahasanya katanya dibiayai gf? apakah itu berlaku di negara lain selain jerman?
terimakasih sebelumnya. mohon berkenan untuk membalas dan meresponnya.
halo kak girindra, saya izin bertanya, untuk prog aupair itu berapa lama ya?
dan untuk belajar bahasanya katanya dibiayai gf? apakah itu berlaku di negara lain selain jerman?
terimakasih sebelumnya. mohon berkenan untuk membalas dan meresponnya.
Kak bisa minta contoh kalimat untuk profil teks nya? Karena saya tidak pandai berkata”
kak menurut kakak lebih baik pakai agen atau kita sendiri?
Mandiri doonk