Setelah seharian jalan-jalan mengelilingi kota Verona, kami memutuskan untuk makan di sebuah restoran yang menyediakan spagetti dengan saus bebek. Sebenarnya aku saja yang memutuskan, karena Tobi lebih memilih ikut dan bisa makan apa saja. Kata Tobi, “Makan kan passionmu, apapun yang bikin kamu senang, itu bikin aku senang juga.” Hhaha cowok Jerman itu sebagai info saja, kadang romantis. Meskipun banyak juga yang ngeyel dan egosentris.
Daripada jalan jauh lagi, aku memutuskan untuk makan di dekat hotel saja, meskipun jarak hotel dengan Restoran yang aku pilih ini lumayan jauh juga (sekitar satu kilo). Busyet, saat nulis ini, kakiku masih alang kepalang pegalnya. Karena kemarin lusa, aku berjalan 8 jam lamanya, kalau ditotal bisa 14 kilometer jauhnya mengelilingi kota Verona. Tapi pegal itu terbayar kok kalau travelling. Karena travelling itu menyegarkan pikiran dan menambah wawasan, serta menggoreskan kenangan yang nggak akan dilupakan seumur hidup.
Oke, sekarang kembali ke Restaurant. Nama restoran ini L’Orologio. Terletak persis di gerbang masuk Pentagona (Torre Pentagona). Restoran kecil yang hampir mirip bar ini menyediakan menu yang lumayan bervariasi.
Torre Pentagona |
Aku memesan Spagetti with Duck Sauce seperti yang aku inginkan sebelumnya
Harga Spagetti ini terbilang murah: 8,5 euro atau sekitar 130 ribu rupiah. Kalau di Jerman, spagetti dengan saus non-bolognese bisa dibandrol harga 15 euro an. Tapi porsi spagetti di Jerman jauh lebih gede. Aku senang bisa makan di Itali karena porsinya nggak begitu besar, pas untuk porsiku. Kalau di Jerman, aku lebih sering pesan Kinderportion atau porsi untuk anak-anak. Wkkkk
Spagetti dengan saus Bebek |
Oh iya, kami juga memesan hidangan pembuka khas Italia, Roti Bruchetta dengan Irisan tomat saus basilikum. Aku termasuk penggemar Bruchetta. Dan selalu memesan hidangan pembuka ini kalau ke restoran Italia.
Harga Roti Bruchetta: 3,5 Euro
Roti Bruchetta |
Ravioli dengan isian daging dan saus keju |
Puding Coklat |
Puding coklat 2 potong tersebut dibandrol harga 5 euro. Cukup mahal juga. Tapi karena Tobi baik hati dan tidak sombong, kami pesan juga puding itu, alasan sebenarnya karena dia masih lapar,
Yang aku suka dari restoran ini, karena mereka menghidangkan makanannya dengan cepat, tapi kami kurang suka kalau saat lihat-lihat menu di depan restoran, pelayannya langsung datang nyepik kami biar masuk. Oh iya, di Eropa, di depan sebuah restoran selalu ada menu dan daftar harga agar para pengunjung bisa lihat dulu apakah menu dan harga dari restoran tersebut cocok sebelum memutuskan untuk masuk restoran dan memesan. Jadi sah-sah saja berdiri berlama-lama di depan restoran sambil memandangi daftar menu dan harga. Biasanya, pelayan nggak langsung nyamperin, kalau disamperin, pengunjung merasa nggak enak dan risih karena mereka (orang Eropa) ingin memutuskan untuk makan di sebuah restoran tanpa tekanan.
Baca juga ulasan tentag restoran lainnya di Verona: Ristorante Olivo
Sampai Jumpa lagi (Arrivederci bahasa Italianya hehe)
Viele Grüße
Oh asyik juga ya menu-nya ditarok di depan kedai. Jadi bisa ngitung duit dulu takutnya kurang, haha… Keren ya, bebek dan buffalo-nya diaduk dengan saus gitu. Iya porsi spagetti-nya nggak gitu banyak ya.
Mbak mau tanya seirus ini; emang makan segitu kenyang? 😀 Entahlah, aku lihat menunya kok sedikit kali porsinya
Penampakanna lucu banget. Kenyang enggak mbak itu, kok sitik ya?
Iya, Nita,,,,jadi kita bisa liat-liat dulu menunya
Hhahhaha,,,itu kelihatan sedikit karena piringnya segede gabon…wkkkk kalau ukuran aku sih kenyang,,,soalnya kan aku makannya nggak banyak
Wkkkkk kenyang sih,,,tapi nggak kenyang bangettt 😀
Ngiler-ngiler !