Kalau kalian jalan-jalan atau pertama kalinya ke Jerman, nggak ada salahnya membaca dulu 10 hal berikut yang mungkin akan sangat berguna diterapkan kalau kalian berada di tempat umum. Khususnya di kereta api, bis, terminal, stasiun, dsb.
1. Keluar Masuk Kendaraan Umum (Utamakan Yang Keluar Dulu)
Orang Jerman begitu tertib dan sadar akan pentingnya antri dan mengutamakan hak orang lain. Bis dan kereta api di Jerman masih nomor satu mengenai ketepatan waktunya. Begitu kereta, bis, tram atau pun kendaraan umum lainnya datang, para orang yang antri menunggu kendaraan tersebut akan dengan tertib minggir ke kanan dan ke kiri pintu masuk, lalu membiarkan orang yang ingin keluar, keluar dulu, kemudian membiarkan anak kecil, orang cacat berkursi roda, ibu.ibu dengan kereta dorong masuk dulu, baru yang lainnya masuk.
Penumpang kereta yang mau masuk, nggak saling serondol |
penumpang yang mau masuk minggir ke samping agar yang mau keluar leluasa jalannya |
2. Turun Naik Eskalator (jika tidak tergesa-gesa, hendaknya minggir ke kanan)
Saat pertama kali menggunakan kendaraan umum, terutama kereta api bawah tanah, aku begitu terkesima dengan orang-orang naik eskalator yang begitu tertib minggir ke kanan, lalu membiarkan sebelah kiri eskalator itu kosong agar orang yang tergesa-gesa (mungkin mengejar kereta lain, dsb) bisa segera lewat mendahului mereka yang tidak tergesa-gesa. Kalau kalian diam di eskalator itu tapi mengambil jalur kiri, orang-orang yang mau lewat akan mengumpat, jadi sebaiknya ambil jalur eskalator sebelah kanan. Seperti kalau berkendara di jalan raya atau tol di Jerman, yang pelan-pelan sebaiknya di jalur kanan, yang mendahului, sebaiknya lewat jalur kiri (karena jalur di Jerman berbeda dari Indonesia, yakni jalur kanan)
Minggir ke kanan kalau nggak tergesa-gesa |
orang-orang sadar akan tertibnya berada di sarana umum |
Jalur kiri kosong agar orang yang mau nerobos, bisa leluasa |
3. Utamakan Wanita/Manula untuk duduk
Di bus terutama, karena tak banyak tempat duduk yang tersedia. Biasanya di bus, terdapat juga anjuran untuk mengutamakan orang tua, wanita hamil untuk duduk. Sedangkan orang yang masih muda, sehat, segar bugar, kuat berdiri silakan berdiri. Aku pernah juga melihat wanita Asia, muda, masih segar duduk dengan enaknya main hp, sedangkan orang tua disampingnya dibiarkannya berdiri, lalu ada orang Jerman yang menegurnya agar berdiri serta membiarkan orang tua duduk. Orang Jerman menyebutnya Rücksicht nehmen (respek atau toleran terhadap sesama).
4. Penyandang Cacat
Sangat mengesankan sekali bahwa insfrastruktur di Jerman dibangun dengan tidak melupakan bahwa orang yang hidup di dunia ini, tidak semuanya terlahir sempurna. Banyak orang yang tidak seberuntung kita, yang duduk di kursi roda, yang tuna rungu, netra, wicara, dsb. Tuna netra yang sama sekali tidak bisa melihat jalan, masih bisa hidup dan jalan-jalan di tempat umum tanpa khawatir akan tertabrak saat menyebrang jalan karena di setiap lampu lalu lintas atau zebra cross, akan ada tombol khusus yang bisa dipencet agar berbunyi dan mobil-mobil akan berhenti membiarkan mereka menyebrang.
Lalu penyandang cacat di kursi roda yang ingin naik kereta atau bis, akan dibantu supir untuk masuk. Bis yang berhenti itu akan dimiringkan otomatis, lalu melalui pintu tengah, kursi roda itu akan masuk, penyandang cacat itu punya tempat khusus di tengah-tengah bus dan punya tombol khusus untuk memberitahu supir bis bahwa mereka ingin berhenti di halte berikutnya. Saat mereka mau turun, supir bis juga wajib membantunya turun. Seperti digambar ini:
sumber: stadtwerke osnabrück |
Kalau mereka ingin naik kereta api, mereka akan menunggu di gerbong paling depan agar masinis bisa membantu mereka masuk dan keluar dengan segera. Para masinis, supir bis dan pekerja di transportasi umum ini WAJIB hukumnya membantu mereka. Ada satu kejadian baru beberapa hari yang lalu, bahwa orang cacat yang diabaikan supir Hochbahn (perusahaan transportasi umum di Jerman), lalu update status di sosial media, pihak Hochbahn sampai menemuinya untuk meminta maaf. Perusahaan Jerman, terutama yang melayani orang banyak sangat menjaga reputasinya agar tidak cemar di mata masyarakat umum. Meskipun cacat, orang tersebut bisa melaporkan perusahaan itu di koran atau sampai ke pengadilan. Oleh karena itu, pihak Hochbahn secara pribadi menanggapi suara orang itu dan meminta maaf.
5. Jangan Heboh di Kendaraan Umum
Orang Jerman dimana-mana suka ketenangan, mereka biasanya duduk tenang, bicara pun pelan-pelan kalau di kendaraan umum agar tidak mengganggu orang lain. Oleh karena itu, mereka juga mengharapkan perlakuan yang sama dari orang lain. Kalau kita berisik dan susah dibilangin untuk diam, orang Jerman yang jengkel bisa melapor pada polisi. Polisi di Jerman akan benar-benar datang kalau di perlukan, bahkan mereka juga datang ke tempat bermain anak-anak ketika ada laporan ada anak usil dan sebagainya. Kalau polisi di Indonesia mungkin akan berpikir, kurang kerjaan amat yak. 😀
6. Dilarang Merokok atau Minum Alkohol
Di Subway atau kereta bawah tanah larangan ini merupakan larangan keras dan hukumannya juga denda yang cukup besar. Tapi di kereta jarak jauh seperti ICE, orang-orang bisa memesan wine di restorannya. Aku pernah melihat dua orang wanita yang duduk di sampingku saat berada di kereta ICE, mengobrol, menikmati pemandangan di luar kaca sambil minum Wine (anggur), tentunya pesan di dalam bistro ICE tersebut, tidak bawa sendiri dari rumah.
tanda larangan minum alkohol dan merokok |
7. Buanglah sampah pada tempatnya
kotak kecil itu tempat sampah |
Kebangetan kalau sudah disediakan tempat sampah tapi masih saja buang sampah di lantai. Tiap kereta ini nge-tem, akan ada petugas khusus yang membersihkan sampah-sampah ini, sehingga kereta tetap bisa bersih. Kalau di bis tidak ada tempat sampah, kita juga tidak diperbolehkan makan dan minum, kalau makan permen, sampahnya kantongin dulu, baru dibuang kalau nemu tempat sampah.
8. Jangan USIL (CCTV ada di mana saja)
mesin informasi dan darurat |
Jangankan di tiap stasiun, di tiap platform (tempat turun naiknya orang dari kereta) akan kita temui mesin SOS seperti ini, mesin ini akan terhubung kepada seseorang yang bertugas memberikan informasi atau pertolongan. Sehingga kalau kita kesulitan, tersesat, atau menemui orang pingsan di stasiun, bisa pencet tombol SOS, kalau butuh informasi, sesorang akan menjawab pertanyaan yang kita ajukan lewat mesin tersebut, sehingga kita nggak perlu jauh-jauh ke pusat informasi, kalau ada orang yang butuh pertolongan, bisa memanfaatkan mesin ini untuk memanggil SOS. Tapi jangan coba-coba usil pencet sana pencet sini, karena di setiap sudut tempat umum, khususnya kendaraan umum, kereta api, bus, stasiun terminal ada CCTV, kalian akan mudah saja tertangkap dan dikenai sangsi. Di dalam kereta, juga ada tombol SOS, rem darurat, dsb. Keamanan berkendara merupakan hal yang paling diperhatikan di Jerman sehingga pemerintah bisa memperkecil kemungkinan kematian karena kecelakaan. Ingat, satu nyawa begitu berharga di Jerman, jangankan nyawa manusia, nyawa pinguin saja diselamatkan sampai memanggil helikopter. Ckckckck.
tanda-tanda di dalam kereta bawah tanah |
9. Gunakan Lift Kalau bawa barang atau sepeda saja
Lift di stasiun yang ada di bandara |
Di tiap stasiun, akan ada lift yang bisa kita gunakan. Tapi, sebenarnya ada anjuran agar penggunaan lift sebaiknya digunakan untuk orang yang membawa banyak barang bawaan, orang tua, atau para pengendara sepeda.
10. BELI KARCIS!!!!
Ini point yang paling penting. Apa kalian sudah tahu bahwa bahwa di Jerman, beli atau nggak beli karcis bisa saja masuk ke dalam kereta api atau transportasi umum? Di bus, biasanya kita dianjurkan untuk masuk melalui pintu depan dan menunjukkan karcis yang telah kita beli di mesin otomatis kepada supir. Tapi di kereta api, subway atau tram, kita bisa masuk tanpa beli karcis. Di Köln, kita bisa membeli karcis di dalam kereta, tapi di kebanyakan kota seperti München, Hamburg, dan Berlin contohnya, kita wajib membeli sebelum masuk kereta. Kalau nggak ada yang tahu kenapa harus beli karcis? Kalau ketahuan nggak beli karcis, kita bisa kena denda 60 euro. Padahal harga karcis cuma sekitar 1,7-12 euro saja (tergantung jarak tempuh). Jadi mendingan beli, kan? Bukan hanya kena denda, kita juga jadi terdaftar di orang yang pernah jadi penumpang gelap. Di mana beli karcis kereta? Di mesin otomatis. Mesin touch screen ini ada di mana-mana, dan terdapat beberapa bahasa juga kok. Nggak susah menggunakannya. Kalau bingung, bisa beli karcis di pusat informasi sambil tanya-tanya agar nggak salah.
Ini mesin pembeli karcis otomatis yang tersebar di seluruh penjuru stasiun |
Petugas yang mengisi ulang tiket. Tiket juga bisa dibeli di pusat informasi |
Bagaimana bisa kena dan bayar denda? Akan ada orang, kadang berseragam, kadang menyamar, yang akan mengecek masing-masing penumpang, apakah mereka beli karcis atau tidak. Kalau tidak membeli, mereka akan diturunkan di stasiun berikutnya dan diberi surat tilang. Mereka nggak harus membayar seketika itu juga, tapi diberi waktu 2 minggu untuk membayarnya, bisa ditransfer atau bayar langsung ke kantor pembayaran tilang.
Kalau punya tiket, tapi lupa? Di beberapa kota, akan tetap kena tilang 60 euro, tapi di Hamburg, kita akan mendapat surat tilang 60 euro, tapi saat menebusnya, kita bisa membawa tiket tersebut dan menunjukkannya kepada petugas, lalu, kita hanya akan dikenai denda 2,5 euro. Karcis ini penting sekali, kalau kalian sudah lebih dari 3 kali ketahuan tidak membeli karcis, bisa dideportasi. Mungkin tentang karcis dan kejujuran yang diuji di Jerman ini bisa kita bahas lebih lanjut di lain waktu.
Sampai jumpa di topik menarik berikutnya….
Viele Grüße
malam mbak , kalau dijerman siang atau sore ni. hehe
kedisiplinan orang jerman memang sudah dari kecil di latih. sehingga sampai tua mereka masih menjaga aturan itu. andai sikap orang kita sama seperti dengan mereka, mungkin kita lebih maju dari mereka
Enak ya di Jerman nggak ada yang merokok beda disini masih banyak yang seenaknya ditempat umum seperti angkutan umum bikin sesak nafas
Coba kalau di Indonesia bisa tertib seperti di Jerman pasti asyik.. Hehe
Disiplin sekali mbak. Mkn mereka udah tahu jg dimana2 ada cctv, jadi gabisa semaunya. Btw memang pd dasarnya orangnya udah disiplin juga sih ya
Kebiasaan orang Indonesia di manapun berada: HEBOH
Hahaha
Disiplin banget ya Jerman. Masalah sampah ini sebenarnya sudah umum, coba ada kesadaran seperti Jerman banjir mungkin bukan masalah lagi di Indonesia.