15 Hal Yang Lazim di Indonesia tapi aneh atau tidak lazim di Jerman

Di postingan sebelumnya, ada 10 hal yang lazim dilakukan di Jerman, namun di pandang aneh atau nggak lazim di Indonesia. (Baca:  10 hal yang lazim di Jerman tapi tidak di Indonesia).
Di bawah ini, aku share hal-hal yang lazim di lakukan orang di Indonesia, namun aneh, bahaya, bahkan mengundang kasus sampai harus kena denda secara hukum bila dilakukan di Jerman. Apa saja? silakan menyimak 🙂

1. Tidak memakai pakaian renang di pantai atau di kolam renang

Kita biasa saja pergi berenang di pantai, kolam renang dengan pakaian lengkap, bukan burkini atau baju renang. Di Jerman, seseorang boleh memakai burkini atau baju renang penutup aurat namun tidak dengan berpakaian lengkap nyemplung ke kolam renang, kalau ada orang yang merasa risih dengan itu, kita bsa dilaporkan satpam dan bisa jadi ribut.

2. Makan nasi 3 kali sehari

Keuntungan jadi orang Indonesia salah satunya, bisa makan apa saja di mana saja, contohnya makan pizza, kentang goreng atau nasi di pagi hari. Kebiasaan ini menurut orang Jerman tentu saja aneh, karena mereka hanya makan roti, telur, buah atau sereal di pagi hari (di Bayern, orang bisa juga sarapan sosis (weißwurst) di pagi hari). Nasi, mie, kentang atau makanan berat lainnya hanya dimakan saat makan siang atau makan malam saja.

3. Ramai atau terlalu berisik di kendaraan umum

Heboh di kendaraan umum biasa saja terjadi di Indonesia. Bicara atau ngobrol sewajarnya juga tidak apa-apa di kereta tapi jangan membuat heboh sampai ketawa terlalu keras. Kalau ada orang yang merasa terganggu, mereka bisa melapor ke polisi dan kita bisa kena denda. Tak jarang pula aku jumpai kasus seperti ini di kereta bawah tanah dan subway, orang yang melaporkan orang lain karena merasa privacy atau kenyamanannya terganggu.

4. Mengadakan acara pernikahan di rumah dan membuat seluruh kampung berisik

Jangankan seluruh kampung, di Jerman tetangga apartemen di lantai bawah yang merasa terganggu karena suara anak kecil bermain di lantai atas saja bisa marah sampai lapor polisi. Aduuh aduuh

5. Pesan makanan di restoran yang terlalu berlebihan lalu tidak dihabiskan

Di Jerman, selain makan di restoran itu mahal, memesan makanan secara berlebihan dan tidak dihabiskan juga sangat mengganggu lingkungan. Aku pernah membaca artikel tentang orang Jerman yang menegur orang Indonesia di restoran karena makan beramai-ramai dan memesan makanan terlalu banyak tapi tidak dihabiskan, lalu orang Indonesia tersebut menjawab: ya biarkan saja, toh kita bayar. Orang Jerman tersebut merasa terganggu sampai lapor polisi dan polisi mendenda orang Indonesia sampai ratusan euro karena membuang-buang energi (makanan) dan dianggap tidak peduli lingkungan hidup.

6. Kepo tentang hal-hal pribadi

Punya pacar, menikah, punya anak, berapa pendapatan per bulan adalah contoh pertanyaan yang menurut orang Jerman terlalu pribadi untuk ditanyakan, sedangkan orang Indonesia bisa saja bertanya hal-hal semacam ini.

7. Nasionalitis

Aku bangga sekali menjadi orang Indonesia dan aku yakin 80% orang Indonesia cinta tanah air, nusa dan bangsa, kita akan sangat bangga sekali to be Indonesian and will tell arround, hey if you come to Asia or Indonesia, I will show you arround, Indonesia is beutiful, it’s unique, whatsoever. Tapi orang Jerman yang aku temui sangat biasa saja terhadap budaya, negara Jerman. Tidak tahu mereka bangga atau tidak, tapi mereka jarang sekali membanggakan Jerman, sepak bolanya, budaya bir nya, atau keindahan alamnya kepada orang lain. Banyak orang Jerman bahkan anti nasionalisme.

8. Perjodohan

Meski sekarang sudah bukan zamannya siti nurbaya, namun budaya perjodohan masih ada juga di berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Aku pernah bertemu orang Jerman yang anaknya masih berumur 20 tahun tapi sudah menikahi janda dari afrika yang usianya terpaut 17 tahun lebih tua darinya dan punya anak 3 dari suami dahulu. Saat kutanya apa dia setuju, dia menjawab: mengapa tidak? wanita afrika tersebut baik dan anakku mencintainya, jadi tidak ada alasan bagi kami sebagai orang tuanya untuk mengatur dia akan menikah sama siapa. Padahal setahuku, pemuda Jerman yang masih umur 20 tahun, masih amat sangat belia untuk menikah.

9. Meminta oleh-oleh

Meski bercanda, meminta oleh-oleh saat orang lain berpergian sangatlah lumrah dilakukan orang Indonesia. Orang Jerman tidak memiliki budaya membawa oleh-oleh, mungkin hanya mengirim kartu pos dirasa cukup. 

10. Memotong kuku bukan di kamar mandi

Waktu di Indonesia, aku biasa memotong kuku di depan TV, di kamar, atau di mana saja, bakan di kelas. Hhehehe. Tapi di Jerman, orang hanya memotong kuku mereka di kamar mandi

11. Sendawa

Saat masuk angin, atau malam hari, aku biasa mendengar ibu, atau bapak bersendawa sepuas hati, sekeras yang mereka inginkan demi mengeluarkan angin di perut, tapi di Jerman, orang bersendawa sesunyi mungkin karena dianggap tidak sopan. Aku pernah sekali bersendawa agak keras saat makan malam keluarga dan host family menatap aku aneh, aku pikir kenapa, keesokan harinya host mother bilang bahwa sebaiknya kalau bersendawa sedikit ditahan karena di Jerman tidak sopan bersendawa di depan orang lain.

12. Membuat, menjual, membeli, mengedarkan, atau menggunakan merk palsu

Hak cipta atau copy right sangat dilindungi di Jerman. Kalau kalian sampai ketahuan menggunakan tas bertuliskan Nikon, National Geographic, sepatu merk Nike, Adidas, atau memproduksi, mendistribusikan sampai memakai barang-barang bermerk internasional namun aspal (asli tapi palsu), dendanya nggak main-main.

13. Membuka/ nonton streaming, sampai download lagu gratisan lewat situs illegal

Bagi yang belum tahu, sebaiknya sangat berhati-hati dengan hal ini. Banyak kasus terjadi orang Indonesia yang dengan asik mendownload film lewat sebuah situs dan 2-8 minggu setelahnya mendapat surat dari pemerintah bahwa dia harus membayar denda tak kurang dari 2000 euro karena dia telah membuka dan menggunakan situs yang secara resmi tidak diijinkan dibuka di Jerman.

14. Sauna terpisah 

Di Jerman, rata-rata orang telanjang di sauna dan sauna tidak terpisah antara laik-laki dan perempuan. Saat salah satu teman Jerman datang ke sauna di Indonesia, dia merasa aneh sekali karena sauna di Indonesia terpisah berdasarkan jenis kelaminnya. Ya iyalah. di Indonesia, FKK kan bukan budaya!!!
 😀

15 Upload foto orang lain di sosial media tanpa izin

Temanku pernah kena denda 900 euro karena memasang foto orang lain di ebay dan orang yang ada di foto itu menuntutnya secara hukum karena memasang foto dirinya tanpa izin.
Di Indonesia, kita biasa saja upload dan tag foto teman terserah mau dia suka atau nggak. Di Jerman, foto anak kecil, penyandang cacat, atau orang yang tidak punya kuasa atas dirinya, tidak boleh di upload fotonya di sosial media, kecuali atas ijin orang tuanya, kalau orang cacat atas ijin tertulis dari gesellschaftsbetreuer-nya (wakil kuasa hukumnya atau orang tuanya). Kalau ada orang yang tersinggung karena foto dirinya dipajang di sosial media, dia bisa menuntut uang denda kepada kita. 

Pastinya masih banyak sekali hal-hal berbeda lainnya antara budaya Indonesia dan Jerman. Kalau kalian masih punya ide, bisa tulis di komen, nanti akan aku tambahkan, semoga tulisanku yang sedikit tadi menambah pengetahuan dan jadi inspirasi. Akan banyak info, tips dan kisah seru lainnya yang akan aku bagi seputar au pair, Jerman, FSJ, Kuliah, dan budaya Jerman tentunya semoga aku akan terus punya semangat untuk menulis. Hhehhe.

Aku senang bisa berbagi dengan kalian, akan lebih senang lagi bila kalian juga mau membaginya kepda orang lain, kakak, adik, saudara, yang barang kali ingin tahu serta menambah wawasan tentang perbedaan budaya antara Indonesia dan Jerman. Aku menerima kritik, saran agar kedepannya aku bisa sharing hal-hal unik yang bermanfaat dari Jerman. Sampai ketemu di topik lainnya.

Viele Grüße

8 Comments

  1. yang mengadakan pernikahan di rumah ada aja sih cuma ga banyak, biasanya bukan org Jerman aslinya yg begini. Tetangga depan rumahku pernah bikin acara nikahan di kebunnya pakai musik keras pula 😀 saya hanya ngintip dari kaca dapur aja haha .

  2. Jadi bayagin kalau saya dijerman ga enak berarti, di Indo Lazim dijerman ga lazim, pengetahuan baru tentang budaya jerman, khususnya yang nomor 15, gawat juga ada denda karena upload foto tanpa izin

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


x

Related Posts

Panduan Menulis Motlet dan CV untuk Apply Visa FSJ/BFD ke Jerman
Program FSJ (Freiwilliges Soziales Jahr) dan BFD (Bundesfreiwilligendienst) di Jerman adalah bentuk layanan sukarela di Jerman yang ditujukan unt...
Info Lengkap Tentang Oportunity Card atau Chancekarte ke Jerman
Kesempatan terbaru untuk tinggal dan bekerja di Jerman melalui Opportunity Card atau Chancenkarte merupakan bagian dari upaya Jerman untuk menari...
Contoh Motivation Letter Yang SUKSES Apply Visa Au Pair di Kedubes Jerman
Tentang panduan membuat motivation letter dan CV sebagai syarat mengajukan Visa di kedubes Jerman, silakan dibaca dulu di artikel ini: Panduan Me...
powered by RelatedPosts
Ada yang ingin ditanyakan?