Image Credit: Milliastuti |
KTT G20 berlangsung kemarin (7 Juli) dan hari ini (8 Juli) di Hamburg, Jerman. Selama menjelang KTT, Hamburg seperti timpang, di beberapa kota bagian (Stadtteil) terlihat lengang, sepi, jalanan diblokir, di lain tempat jalanan dipadati pendemo dan aksi radikalisme. Banyak yang bertanya, siapa sih para demonstran ini?
Siapakah mereka?
Semua orang yang menganut paham anti kapitalisme. Tak hanya orang Jerman saja, kulihat banyak sekali para pendatang, orang luar Jerman yang ikut berdemo. Sebenarnya demo sudah terencana dan terdaftar secara resmi dan kekacauanpun sudah diprediksi sebelumnya. Aksi radikalisme pasti ada dan aparat keamanan pun sudah dikerahkan dengan sangat baik untuk menjaga aksi-aksi brutal lainnya.
Baca juga: Demo Akbar Menjelang Konferensi Akbar G20 di Hamburg
Mereka yang berdemo tentu saja orang-orang yang merasa dirugikan oleh permainan orang-orang kaya, pejabat-pejabat tinggi dan besar di negara-negara adidaya. Mengapa dirugikan? Karena paham kapitalisme adalah sebuah paham yang menguntungkan orang-orang kaya, yang membuat mereka semakin kaya, orang kaya bisa menguasai perekonomian dunia, sedangkan orang miskin tetap menjadi miskin dan jadi budak mereka.
Para demonstran adalah orang yang menuntun keadilan. Tentu saja, karena merasa dunia ini tidak adil bagi sebagian orang, mereka menuntut para petinggi tersebut memikirkan apa yang mereka putuskan dalam diskusi besar-besaran yang menyangkut hajat milyaran umat manusia tersebut. Keadilan bukan untuk mereka saja, tetapi untuk orang-orang miskin, kelaparan, dan orang-orang yang tercundangi oleh kaum kapitalis.
Buruh miskin dengan pendapatan rendah. Banyak orang dari luar Jerman, dari Eropa Timur dan Selatan datang khusus ke Hamburg untuk memperjuangkan haknya dengan ikutan berdemo. Mereka lagi-lagi korban kaum kapitalis yang bekerja keras tapi tidak mendapatkan hak yang layak. Mereka memperjuangkan haknya, juga hak kaum buruh di seluruh dunia agar mendapat keadilan.
Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berpikir bahwa KTT G20 ini adalah sebuah manipulasi kekuatan ekonomi raksasa dunia yang berkumpul dengan mengikut sertakan beberapa negara berkembang agar bisa menjalankan paham kapitalisme dan merajai dunia dengan paham tersebut. Negara-negara berkembang tersebut merupakan sebuah tipu daya saja, sebenarnya kelompok pendiskusi yang paling berkuasa, ya tetap negara-negara adidaya yang ingin melebarkan sayap kapitalisme nya.
Banyak demonstran yang begitu tertib tapi banyak juga yang sangat brutal dan radikal. Mereka adalah orang-orang bodoh sakit hati yang tidak tahu harus melampiaskan kemarahannya kepada siapa. Mereka ingin memberontak terhadap kaum kapitalis karena ketidak beruntungan hidup, namun tidak bisa. Satu-satunya aksi yang bisa dilakukan adalah memporak porandakan kota. Jika mereka orang yang telah puas dan tentram dalam hidup, tak akan mereka kurang kerjaan seperti itu.
Baca juga: KTT G20 Hamburg Lautan Api
Banyaknya orang yang terjun ke jalanan bukan saja para demonstran sebenarnya, tapi banyak orang iseng juga yang ingin mengabadikan momen langka ini, terutama pers. Jadi, jalanan padat dan kacau oleh berkumpulnya orang-orang dengan urusan masing-masing.
Mengapa mereka begitu gencar melawan kapitalisme?
Meskipun menganut sistem demokrasi, Jerman di bawah pimpinan Kanselir Angela Merkel keluaran partai CDU, adalah negara yang menganut paham kapitalisme. Meskipun CDU sendiri bukan 100% partai sayap kanan, tapi memang lebih ke arah kanan (kapitalis). Sehingga, Jerman membuka diri bagi investor-investor asing dan orang-orang kaya untuk menanam saham, membeli properti di Jerman, dsb. Banyak sekali rumah-rumah dan tanah di Jerman bukan milik orang Jerman, melainkan orang kaya Amerika. Coba bayangkan kalau sistem ini diterapkan di Indonesia? Ludes pulau-pulau indah kita oleh tangan kaum kapitalis!
Sampai di sini, semoga kalian paham betapa kuatnya pengaruh kapitalisme di dunia yang dipimpin oleh negara adidaya nomor satu: Amerika beserta antek-anteknya. Sekarang, jika Amerika itu datang ke negara berkembang, katakanlah Indonesia, ingin bekerja sama dan membangun saham, tentu saja mereka melalui pemerintah. Kita sendiri tahu bahwa negara miskin dan negara berkembang amat sangat kental dengan korupsinya. Tak hanya di Indonesia, benua yang menjadi topik hangat KTT G20, yakni Afrika, merupakan kumpulan negara miskin dengan pemerintahan paling korup (seperti Somalia).
Image source: Visit transparency. Lihatlah, negara dengan warna merah pekat adalah negara-negara paling korup, warna semakin terang, semakin bersih. Denmark negara terbersih, Somalia negara terkotor. Bisa kita lihat bahwa negara-negara di Afrika, sebagian besar, pemerintahannya korup. |
Nah, apa hubungannya sama kapitalisme?
Karena orang-orang kaya dan investor dari luar negeri ini harus melalui pemerintah untuk menjalin kerja, sedangkan pemerintahannya korup, tentu saja, dana yang dialirkan juga dikorupsi oleh pemerintah. Sumber daya alam dikeruk oleh perusahaan asing, sebagian orang (pemerintahan) dapat imbalan, rakyat tetap miskin dan sengsara. Sering kita dengar, banyak orang Afrika kelaparan karena pemerintah lebih memilih meng-ekspor sumber daya alam dan hasil panennya ke Eropa ketimbang dinikmati di negara sendiri (karena lebih menguntungkan bagi orang-orang yang mengkorupsi), mereka membunuh banyak orang demi kepentingan perut mereka sendiri.
Kalau kita amati, banyak orang Amerika yang membeli tanah di Jerman, berinvestasi di Eropa, begitu pula sebaliknya, namun orang Jerman sendiri tidak menjadi miskin dan kekurangan sandang pangan karenanya. Mengapa? Karena orang Jerman tidak bodoh! Mereka adalah kaum intelektual yang sanggup bersaing dengan siapapun yang masuk ke negaranya! Perusahaan Jerman sendiri (meskipun tidak menutup diri dari orang asing), mereka lebih mengutamakan orang Jerman, karena kemampuan bahasanya, kecerdasannya, dsb. Coba di Indonesia, orang Indonesia jadi buruh, pemimpinnya orang asing, mereka lebih percaya pada kualitas orang asing ketimbang orang lokal.
Wah, bahasan jadi melebar kemana-mana, karena saking berapi-apinya. Ayolah mulai dari sekarang kita tingkatkan kualitas kita. Jangan mau kalah sama orang asing. Suatu saat, Indonesia pasti juga bisa setingkat dengan negara-negara maju. Sekarang saja sudah mulai merambat ke arah sana. Tinggal kita mau atau tidak!
Semoga bahasan kita yang lag-lagi seputar KTT G20 ini menambah wawasan tentang dunia.
OMG ternyata itu toh alasan kenapa banyak demontran anti G20 . 2 hari lalu aku sempat nonton berita cuma sekilas aja, lihat toko2 yg ditutup papan kayu tuh. Klo nanya suamiku pasti disuruh cari info sendiri haha. Untung deh sdh baca postingan Girindra, aku jadinya ngerti 😉 . Bahaya banget nih klo sampai kapitalisme masuk tanah air.