10 Kategorisasi atau Pengelompokan Teman menurut orang Jerman

Di Indonesia, teman facebook yang baru nge add kamu secara acak bisa kita kategorikan sebagai ‘teman’ atau teman dunia maya, teman facebook, teman sosmed, dsb. Sah sah saja bilang, “Oh, kamu kenal dia juga? dia teman SMA ku dulu”. Padahal nggak pernah sekelas, cuma tau nama, nggak pernah ngobrol, nggak pernah tau apapun tentang dia. Ah, indahnya ketika kita bisa mensahabati siapa saja bahkan orang yang bertemu di kereta api dengan tidak sengaja dan bertukar facebook, kita bisa menyebutnya teman.

Lalu bagaimana budaya pertemanan di Jerman?

Setelah sekian lama tinggal di Jerman (hampir 3 tahun), aku hanya punya 3 gelintir teman (orang Jerman), yang bisa kuanggap atau kusebut teman. Dulu aku biasa menyebut, oh dia temanku, tapi sekarang, aku sadar, mungkin cuma aku saja yang menganggap mereka teman, padahal mereka punya definisi lain tentang teman, dan aku hanya dianggapnya kenalan.

Berikut ini kategorisasi pertemanan menurut orang Jerman (dari yang paling sepele ke yang paling penting)

1. BEKANNTER

KENALAN. Definisi Bekannter menurut orang Jerman adalah seseorang yang mereka temui saat pergi ke sebuah tempat, ke luar negeri lalu sedikit bercakap, berbasa basi, mengobrol berhari-hari, tukar pikiran lalu berpisah dan setelah itu masih sesekali chatting basa basi tanya kabar, tanpa tahu hal-hal sangat pribadi satu sama lain.

2. KLASSENKAMERAD

TEMAN SEKOLAH. Bisa juga teman sekelas, yang mereka tahu namanya, tahu orangnya, tahu di mana rumahnya, siapa orang tuanya, tapi jarang ngobrol dan tak tahu menahu kehidupan, sifat, masalah pribadi satu sama lain. Bisa saja mereka tahu tapi hanya dari orang lain.

3. MANNSCHAFTKOLLEGEN

TEMAN KLUB. Orang Jerman biasanya ikut club club tertentu agar bisa menambah kenalan, contohnya klub olah raga, klub bermain piano, balet, sepak bola, menari, dsb. Jika mereka hanya bertemu di klub itu saja, mengobrol hanya seputar klub, dan tak pernah jalan di luar kegiatan klub, maka teman klub belum bisa disebut teman, hanya sebatas MANNSCHAFTKOLLEGEN.

4. MITBEWOHNER

Tinggal bersama, tanpa tahu satu sama lain. Ini yang aku alami selama satu tahun setengah. Aku tinggal bersama salah satu wanita Jerman dan selama satu tahun setengah itu, aku hanya tahu siapa namanya, siapa nama anak-anaknya dan dia bekerja di mana. Berbeda sekali saat dulu aku ngekos di Indonesia, seluruh penghuni kos yang berjumlah 20 itu, aku tahu semua tetek bengeknya, mulai dari jadwal kerja kantornya sampai masalah pribadi ditinggal pacar misalnya. 🙂

5. NACHBARN

TETANGGA. Jangankan menikah, selametan di kampung aja, kita biasa mengundang dari segala penjuru, RT bahkan RW. Di Jerman, kalau tinggal di desa kecil yang penduduknya nggak lebih dari 100 keluarga, kita bisa maksimal, mengenal 5 tetangga. Bisa mengundang mereka minum teh, barbeque, dan mengajak anak-anak ke taman bermain bersama, selebihnya, mereka yang bisa akrab dan memahami satu sama lain, akan berteman, yang tidak ya bertetangga saja. Tetangga juga punya privacy nya sendiri-sendiri. Misalnya di acara barbeque keluarga, kalau tetangga tidak diundang, mereka juga tidak akan datang, meskipun mereka sebelumnya telah mengenal keluarga dari tetangganya tersebut.

6. STUDIENKOLLEGEN

TEMAN KAMPUS. Hampir sama dengan Klassenkamerad, bedanya studienkollegen ini biasanya lebih akrab ketimbang hanya mengenal nama, mereka bisa saja satu jurusan dan sering mengerjakan tugas bersama, lama kelamaan akrab. Namun, saat mereka lulus kuliah dan kembali ke kota masing-masing, keakraban berkurang. Mereka akan menyebutnya saat akrab teman, namun saat sudah tidak akrab lagi, hanya studienkollegen.

7. KOLLEGE atau KOLLEGIN

REKAN KERJA. Kita di Indonesia juga punya rekan kerja bukan? Tak jarang kita malah menjadi teman akrab dari salah satu atau beberapa rekan kerja kita. Di Jerman juga ada seperti itu, namun jarang ada rekan kerja yang maen bareng, ngrumpi bareng tiap hari, makan, dan nge mall bareng. Di tempat kerja mereka akrab, setelah itu ya punya hidupnya masing-masing. Aku menulisnya ‘jarang’, berarti ada juga rekan kerja yang jadi teman dekat, pacar atau malah jodoh.

8. KUMPEL

SAHABAT. Istilah kumpel hanya diperuntukkan kepada sahabat laki-laki saja. Kumpel adalah kawan akrab yang saling mengerti satu sama lain. Lalu bagaimana kalau seorang laki-laki punya sahabat perempuan tapi bukan pacar? mereka tidak menyebutnya Kumpel, melainkan eine Freundin. EINE disini penting dan harus ditekankan agar pendengar tidak salah tanggap dan menganggap pacar.

9. EINE FREUNDIN atau EIN FREUND

Harfiahnya TEMAN, namun arti untuk orang Jerman adalah SAHABAT. Seperti yang dijelaskan di atas, ketika seorang laki-laki atau perempuan mempunyai sahabat laki-laki, maka mereka menyebutnya kumpel, mereka juga bisa menyebutnya einer Freund von mir (friend of mine, my friend). Sebaliknya juga untuk sahabat perempuan, mereka menyebutnya eine Freundin atau eine Freundin von mir. Freund/friend/teman menurut orang Jerman diperuntukkan bagi mereka yang sudah kenal satu sama lain nggak hanya satu dua tahun, tapi bertahun-tahun, mengerti dan ada di saat senang maupun susah, kita mengenalnya dengan istilah sahabat.

10. FREUND atau FREUNDIN

PACAR. Pacar adalah tingkatan keakraban tertinggi dari hanya sekedar pertemanan. Baca juga: Definisi Hubungan Menurut Orang Jerman. Tak hanya lawan jenis, pernikahan sesama jenis sudah diijinkan di Jerman.  Ketika kamu di Jerman, punya kenalan orang Jerman, lalu mereka menceritakan atau mengenalkan seseorang  kepadamu, harus pasang telinga betul-betul apakah mereka bilang, das ist meine Freundin atau das ist ne Freundin von mir.

Meine Freundin atau mein Freund artinya pacar aku, tapi kalau mereka bilang eine Freundin, ein Freund artinya ini teman aku. Kadang aku berpikir lucu juga orang Jerman yang punya klasifikasi terperinci tentang semua hal, namun mereka tidak punya istilah lain untuk menyebut pacar.

Berikut postingan dari saya, semoga menambah pengetahuan tentang perbedaan budaya antara Jerman dan Indonesia. Semua yang aku tulis adalah berdasarkan observasi pribadi tanpa berusaha men-generalisasikan orang menurut kebangsaannya dan agar kita bisa lebih tahu, lebih terbuka tentang dunia luar. Dan agar kita jadi nggal salah persepsi bahkan sakit hati atau tersinggung bila bertemu dengan orang Jerman dan kita sudah merasa akrab dan menganggap mereka teman, tapi mereka biasa saja ke kita.

Aku senang berbagi dengan kalian. Aku senang bisa berbagi dengan kalian, akan lebih senang lagi bila kalian juga mau membaginya kepda orang lain, kakak, adik, saudara, yang barang kali ingin tahu serta menambah wawasan tentang perbedaan budaya antara Indonesia dan Jerman. Aku menerima kritik, saran agar kedepannya aku bisa sharing hal-hal unik yang bermanfaat dari Jerman. Sampai ketemu di topik lainnya.

Viele Grüße

Comments

  1. hubungan pertemanan seperti itu sangat biasa sekali ya, tapi kalau di indonesia sih biasanya kalau yang di sebut teman itu bisa main kemana-mana, entah teman sekolah, sekelas, satu tempat kerja, tetangga atau yang lainnya, tapi unik juga ya..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *